Sosialisasi Formula Gres Ujian Nasional
Jakarta - Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) bersama dengan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) mensosialisasikan kebijakan ujian nasional (UN) di Hotel Sultan, Jakarta, pada Jumat, (17/12).
Ujian Nasional 2011 akan dilaksanakan dengan formula yang berbeda ialah berupa
nilai campuran (NG) yang berasal dari nilai UN ditambah dengan nilai sekolah (NS),
tetapi bobot dari nilai UN dan bobot NS berbeda. "Yang terperinci bobotnya UN lebih tinggi di banding NS," kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Mohammad Nuh seusai membuka sosialisasi.
Sedangkan untuk NS diambil dari nilai rata-rata hasil ujian sekolah, nilai rapor semester tiga, empat dan lima. Ujian sekolah berasal dari hasil penilaian guru yang berupa hasil ujian sekolah, ulangan, peran dan/atau praktikum.
Menteri Nuh mengatakan, dalam pengambilan keputusan wacana bobot dari nilai UN maupun NS turut mengundang para Kepala Dinas Provinsi, Kabupaten dan Kota. "Sehingga kepemilikannya (ownership) makin tinggi, begitu kita dok, sudah kita pakai selamanya," katanya.
Nuh menambahkan, ada pernyataan bahwa BSNP akan mendelegasikan kriteria kelulusan UN kepada satuan pendidikan." Selama ini kan minimal 5,5, apakah nanti diserahkan mirip UASBN atau bagaimana," katanya.
Adapun Kepala Balitbang, Mansyur Ramli mengatakan, formula sudah simpulan dan masih menunggu masukan dari masyarakat yang lain dalam menentukan bobot nilai UN dan NS. "Berapa besar bobot nilai UN dan NS-nya masih menunggu kelompok yang lain, nanti tepatnya di dalam Peraturan Menteri (Permen), Desember inilah. Setiap mata pelajaran ada batas nilai minimalnya, ialah dihentikan kurang dari angka 4," katanya.
Sebagai tambahan, mari kita simak video guru yang super kreatif ini, mengerjakan perkalian jadi kreatif;
Ujian Nasional 2011 akan dilaksanakan dengan formula yang berbeda ialah berupa
nilai campuran (NG) yang berasal dari nilai UN ditambah dengan nilai sekolah (NS),
tetapi bobot dari nilai UN dan bobot NS berbeda. "Yang terperinci bobotnya UN lebih tinggi di banding NS," kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Mohammad Nuh seusai membuka sosialisasi.
Sedangkan untuk NS diambil dari nilai rata-rata hasil ujian sekolah, nilai rapor semester tiga, empat dan lima. Ujian sekolah berasal dari hasil penilaian guru yang berupa hasil ujian sekolah, ulangan, peran dan/atau praktikum.
Menteri Nuh mengatakan, dalam pengambilan keputusan wacana bobot dari nilai UN maupun NS turut mengundang para Kepala Dinas Provinsi, Kabupaten dan Kota. "Sehingga kepemilikannya (ownership) makin tinggi, begitu kita dok, sudah kita pakai selamanya," katanya.
Nuh menambahkan, ada pernyataan bahwa BSNP akan mendelegasikan kriteria kelulusan UN kepada satuan pendidikan." Selama ini kan minimal 5,5, apakah nanti diserahkan mirip UASBN atau bagaimana," katanya.
Adapun Kepala Balitbang, Mansyur Ramli mengatakan, formula sudah simpulan dan masih menunggu masukan dari masyarakat yang lain dalam menentukan bobot nilai UN dan NS. "Berapa besar bobot nilai UN dan NS-nya masih menunggu kelompok yang lain, nanti tepatnya di dalam Peraturan Menteri (Permen), Desember inilah. Setiap mata pelajaran ada batas nilai minimalnya, ialah dihentikan kurang dari angka 4," katanya.
Sebagai tambahan, mari kita simak video guru yang super kreatif ini, mengerjakan perkalian jadi kreatif;
Belum ada Komentar untuk "Sosialisasi Formula Gres Ujian Nasional"
Posting Komentar