Testimoni Para Guru Ihwal Kurikulum 2013
Salut kepada guru-guru berikut ini yang sudah berani mengatakan testimoni wacana kurikulum 2013, dimana mereka belum melaksanakan kurikulum 2013 secara pribadi di lapangan. Seharusnya yang mengatakan testimoni wacana kurikulum 2013 yakni guru-guru yang sudah melaksanakan kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2013/2014 dan terkhusus guru dari luar daerah khusus ibukota.
Mari kita simak apa kata guru yang bertugas di Provinsi DKI Jakarta yang mengatakan testimoni mereka mengenai Kurikulum 2013 yang diundang oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh. Testimoni tersebut diberikan di hadapan puluhan wartawan saat jumpa pers berlangsung di Gedung Kemdikbud, Jakarta, (21/07/2014).
Pada Facebook Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh juga mengatakan kepada guru-guru tersebut bahwa Bapak Menteri mengundang sebagian ibu bapak guru yang telah mengikuti pelatihan semoga media mengetahui secara pribadi apa yang dirasakan guru terkait kurikulum 2013.
Silmi Martini, guru SD 03 Pulo Kebayoran Baru.
mengaku sedikit ragu pada perubahan kurikulum. "Awalnya saya gamang, tapi setelah saya mendalaminya saya optimis pendekatan di Kurikulum 2013 saintifik. Anak dipacu mengalami lalu menalar. Semua indera dipakai dan dieksplorasi," tuturnya.
Silmi juga menceritakan, ia ditunjuk oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) DKI Jakarta untuk menjadi Instruktur Nasional (IN).
Saat awal mengatakan pelatihan kepada guru-guru, ia mengaku banyak guru yang menganggap Kurikulum 2013 sulit. "Kurikulum 2013 ribet katanya saat segmen pertama," ujar Silmi. Namun memasuki pelatihan hari ke-3, para guru mulai memahami dan mendapat konsep Kurikulum 2013.
Dwi Herawati, guru SD 03 Pulo Kebayoran Baru.
Mengatakan, Ia sempat kesulitan dalam memahami cara mengatakan penilaian untuk peserta didik. Namun ia lalu sanggup memahaminya setelah mengikuti pelatihan selama seminggu. "Saya optimis lantaran yakni ini baik dan diutamakan kecerdikan pekerti, terutama di SD," katanya.
Hadir Kardiman, Kepala SD 01 Pulo, Kebayoran Baru.
Mengaku telah mengadakan sosialisasi Kurikulum 2013 kepada orang anyir tanah murid. Awalnya, ujar Kardiman, banyak orang anyir tanah yang pesimis lantaran yakni mendengar bahwa Kurikulum 2013 hanya menargetkan aspek kognitif sebesar 20 persen. Namun kesudahannya mereka mengerti setelah dijelaskan bahwa ada tiga kompetensi yang ditekankan dalam Kurikulum 2013, yakni attitude (perilaku), skill (keterampilan) dan knowledge (pengetahuan). "Sekarang kita butuh anak yang punya budbahasa dan sikap yang baik," ucap Kardiman.
Hadir Widiana, guru SMP 19 Jakarta.
Mengatakan Kurikulum 2013 manis untuk membentuk generasi emas. Karena itu, katanya, guru harus bisa mem-breakdown tingkah laku dan kemampuan anak didiknya. Seorang guru harus sanggup melihat apapun kemampuan seorang anak. Menurutnya, dari situlah lalu guru sanggup mem-breakdown dan membimbing peserta didik.
Ia juga mengatakan seruan kepada Mendikbud untuk mendukung terbentuknya budbahasa murid-murid yang baik sebelum terjun ke masyarakat, yakni dengan meniru kegiatan dari luar negeri mirip service learning. "Saya punya usul, banyak pelajar sebagai manusia zombie. Mereka dari SMA ini lalu bisa saja tawuran. Saya seruan service learning. Itu kewajiban untuk menamatkan sekolah dengan membantu masyarakat," katanya.
Itu kata mareka wacana Kurikulum 2013, apa kata Anda? #Mari_Bertestimoni.
Contoh Proses Belajar Mengajar yang dianjurkan pada Kurikulum 2013, mungkin video berikut sanggup membantu kita dalam penerapan kurikulum 2013;
Belum ada Komentar untuk "Testimoni Para Guru Ihwal Kurikulum 2013"
Posting Komentar