Pembelajaran Matematika Yang Menyenangkan Senin, 10 Juni 2019 Tambah Komentar Edit Pembelajaran Matematika yang Efektif sudah kita diskusikan sebelumnya, Anda bisa membacanya terlebih dahulu kemudian mambaca yang ini (Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan). 1.Pembangkitan Motivasi menuju Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan Motivasi merupakan kunci dari pembelajaran yang efektif. Gagne (dalam Bigge,1982) menyatakan bahwa motivasi untuk pembelajaran yaitu dorongan utama yang menjadikan seseorang terdorong untuk meraih suatu tujuan. Salah satu hambatan dalam pembelajaran matematika yaitu bahwa banyak siswa yang tidak tertarik pada matematika itu sendiri. Dengan adanya motivasi yang baik, siswa akan lebih praktis dan senang mencar ilmu matematika. Motivasi dalam pembelajaran matematika yaitu usaha‐usaha untuk menyediakan kondisi‐kondisi sehingga seseorang terdorong untuk mencar ilmu lebih baik, dan mensugesti siswa sehingga pada diri siswa timbul dorongan untuk belajar, sehingga diperoleh pengertian, pengetahuan, sikap dan penguasaan kecakapan, agar lebih sanggup mengatasi kesulitan‐kesulitan. Tim Instruktur Pemantapan Kerja Guru (PKG) Sekolah Menengah (1994), menyimpulkan sejumlah motivasi yang sanggup dikembangkan di sekolah, yang sanggup dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika di antaranya : Pemberian nilai. Persaingan, di sekolah persaingan sering mempertinggi hasil belajar, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok. Kerja sama, jikalau siswa diminta melakukan peran bersama‐sama, saling bantu membantu dalam menunaikan peran akan mempertinggi acara pembelajaran dan sanggup memupuk kekerabatan sosial yang sehat. Keterlibatan harga diri, bila siswa merasa pentingnya peran yang harus diembannya maka ia akan mendapat sebagai suatu tantangan dengan mempertaruhkan harga dirinya. Tugas atau pertanyaan yang menantang. Pemberian pujian. Penampilan guru, bahwa guru yang menarik perhatian siswa sanggup mengakibatkan minat yang lebih mendalam terhadap pelajaran yang disampaikan. Suasana yang menyenangkan. Pengertian, ia akan berusaha untuk mencapainya. Tujuan yang menarik bagi siswa yaitu motivasi yang sangat baik. Variasi acara belajar, dengan digunakannya bermacam‐macam alat bantu pembelajaran, menceritakan sejarah yang berhubungan dengan topik, acara laboratorium dan outdoor mathematics membangkitkan minat dalam mencar ilmu matematika. Matematika sebagai rekreasi, bahwa pengajaran yang disisipi teka‐teki matematika, permainan dan tebakan yang menyangkut sifat‐sifat matematika sanggup menawarkan pengalaman yang menyenangkan terhadap matematika. Memang membangkitkan motivasi tidak mudah, di bawah ini diberikan beberapa resep dalam pembangkitan motivasi, di antaranya: Usahakan agar setiap tujuan pembelajaran itu jelas dan menarik. Usahakan untuk menawarkan motivasi dengan contoh. Guru harus berkompeten dalam matematika yang diajarkannya. Guru harus antusias kepada matematika dan menawarkan kegemarannya terhadap matematika, dan kegunaannya dalam kehidupan sehari‐hari. Ciptakan suasana yang menyenangkan. Usahakan agar siswa sebanyak mungkin terlibat dalam acara mencar ilmu mengajar. Hubungkanlah materi pelajaran dengan kebutuhan siswa. Pujian dan hadiah lebih berhasil untuk mengakibatkan motivasi daripada sanksi dan celaan. Pekerjaan dan peran harus sesuai dengan kematangan dan kesanggupan siswa. Hargailah pekerjaan yang telah dilakukan siswa. Berikanlah kritik dengan senyuman. Usahakanlah agar selalu terdapat motivasi pada setiap langkah proses pembelajaran. Motivasi merupakan kunci dari pembelajaran yang efektif . Menurut Johnson (dalam Suryanto, 1999) memotivasi sanggup dilakukan melalui beberapa cara, yang resepnya di antaranya yaitu sebagai berikut : a. Memotivasi siswa melalui kebiasaan dalam mengajar: Memulai pelajaran tepat waktu. Mengajar dengan sering berkeliling kelas untuk memantau siswa. Menentukan bahwa pada setiap pelajaran (matematika termasuk di dalamnya trigonometri), buku tulis, pulpen/ballpoint/pensil, kalkulator, buku matematika, sudah di atas meja pada awal jam pelajaran. Menjawab tidak dengan berteriak. b. Memotivasi siswa dengan jalan menggunakan teknik bertanya yang baik: Gunakan "seni bertanya". Tujukan pertanyaan ke seluruh kelas (semua siswa). Berikan kesempatan kepada siswa waktu yang cukup untuk menemukan akibat sebelum menunjuk siswa yang harus menjawab. Memotivasi siswa melalui peran pekerjaan rumah dan tes. Bantulah siswa sehingga memahami semua materi pelajaran yang "abstrak". Berilah peran memecahkan perkara yang sesuai dengan kemampuan individual siswa,sehingga siswa berhasil memecahkannya. Berilah pertanyaan yang sesuai dengan kemampuan siswa sedemikian sehingga siswa itu sanggup menawarkan akibat yang benar. 2. Pendekatan Sani Menuju ke Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan Sehubungan dengan betapa pentingnya pembangkitan motivasi dalam pembelajaran matematika pada umumnya dan trigonometri pada khususnya, maka pendekatan SANI (santun terbuka dan komunikatif) (Marpaung, 2001), yaitu suatu pendekatan kultural yang sangat baik dalam membangkitkan motivasi, dalam usaha mengajak siswa senang mencar ilmu matematika. Bahwa pembelajaran pada hakikatnya yaitu suatu acara sosial antara siswa dengan guru dan antara siswa dengan siswa. Dalam acara inilah terjadi interaksi dan negosiasi. Dalam pembelajaran tidak seharusnya masih dijumpainya anggapan bahwa sanksi yaitu potongan dari proses belajar. Justru sebaliknya sanksi harus dihindarkan tetapi suasana yang hangat, menyenangkan, terbuka harus diciptakan agar siswa senang mencar ilmu matematika. 3. Matematika Rekreasi sebagai Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan Anggapan umum bahwa matematika yaitu mata pelajaran yang sukar dan menjemukan harus secara sistematis dihilangkan dengan jalan meramu pembelajaran matematika dengan strategi yang variatif, di antaranya ditunjukkan bahwa pembelajaran matematika sanggup dilangsungkan di luar kelas (outdoor mathematics) atau sanggup berupa teka‐teki maupun permainan sehingga kita sanggup berekreasi dengan matematika. Sebagai pola permainan domino sanggup kita modifikasi menjadi mencar ilmu penerapan matematika di SMA, dengan jalan mengganti kartu‐kartu domino dengan problem matematika, mirip pola di bawah ini : Demikian juga hexonimo sanggup dijadikan permainan, untuk lebih memantapkan pemahaman siswa perihal jaring‐jaring kubus. Di mana persoalannya siswa diminta mencari semua dari 35 macam hexomino yang mungkin, hal ini untuk memperkuat pola bilangan, selanjutnya siswa diminta mencari kesebelas hexonimo yang merupakan jaring‐jaring kubus, dengan demikian sekaligus memperkuat pemahaman perihal ruang dimensi 3. Seusai siswa memahami konsep perbandingan trigonometri, maka akan lebih menyenangkan jikalau segera diikuti outdoor mathematics, misalnya dengan berbekal meteran untuk mengukur jarak dan klinometer untuk mengukur besar sudut elevasi, maka siswa secara berkelompok dihadapkan pada soal berapa tinggi pohon yang sudah amis tanah dan tumbuh di halaman belakang sekolah. Setelah dicermati kajian teori yang melandasi strategi pembelajaran matematika, Perubahan paradigma pembelajaran matematika, terjadi alasannya ialah yaitu perkembangan yang terjadi pada aneka macam bidang. Agar pembelajaran matematika menyenangkan maka salah satu hal yang cukup secara umum dikuasai yaitu santunan motivasi dalam proses mencar ilmu mengajar. [Strategi Pembelajaran Matematika SMA oleh:Drs. Setiawan, M.Pd] Contoh Proses Belajar Mengajar yang dianjurkan pada Kurikulum 2013, mungkin video berikut sanggup membantu kita dalam penerapan kurikulum 2013; Bagikan Artikel ini
Belum ada Komentar untuk "Pembelajaran Matematika Yang Menyenangkan"
Posting Komentar