Mengapa Guru Sedikit Melaksanakan Kreativitas Mengajar Di Dalam Kelas

Mengapa Guru Sedikit Melakukan Kreativitas Mengajar Di Dalam Kelas  Mengapa Guru Sedikit Melakukan Kreativitas Mengajar Di Dalam Kelas
Slogan 'apapun makannya minumnya teh botol sosro' sudah biasa kita dengar dan bukan lagi jadi satu masalah, tetapi sore ini saya sedikit emosi alasannya ialah ialah warta di salah satu surat kabar online ternama di Indonesia menyatakan "Apapun Kurikulumnya, yang Penting Gurunya". mirip kurikulum itu tidak penting, yang paling penting ialah gurunya.

Semakin menaikkan emosi yaitu Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta [UNJ] Karnadi mengatakan:

kurikulum berubah berulang kali tidak akan duduk kasus selama guru kreatif

Jika pernyataan diatas datang hanya dari seorang pimpinan parpol mungkin saya hanya memberikan dalam hati 'dia tidak tahu apa yang beliau katakan' tetapi pernyataan itu datang dari seseorang yang tugasnya ialah menciptakan seorang guru.
Pak Kurnadi yang terhormat, sekarang coba kita analisa dengan analisa sederhana saja.

Pertama:
kenapa bimbingan test/belajar lebih diminati belum cukup umur ketimbang dunia sekolah?
jawabnya, alasannya ialah ialah kurikulum bimbingan test jelas yaitu "siswa dapat menjawab soal dengan cepat dan benar"
Kedua:
kenapa bimbingan test/belajar dapat mengikuti kurikulum yang di sekolah padahal waktu berguru hanya sore hari dan itupun tidak setiap hari, mungkin hanya tiga kali satu minggu?
jawabnya, bimbingan test/belajar hanya pakai metode ceramah dan tanya jawab.
Ketiga:
kenapa guru sedikit melakukan kreativitas mengajar di dalam kelas?
jawabnya, mengejar kurikulum yang harus tercapai.
keempat:
kenapa kurikulum harus tercapai?
jawabnya, Jika kurikulum tidak tercapai maka dikatakan guru tidak mempunyai Silabus atau RPP atau perangkat pembelajaran yang baik.
kelima:
mungkin guru yang lain dapat menambahi...

Kesimpulannya Pak Kurnadi, guru tidak akan dapat kreatif jikalau harus mengajarkan segudang materi dengan waktu singkat terkhusus mata pelajaran hitung-menghitung.
Pernyataan Bapak 'kurikulum berubah berulangkali tidak akan duduk kasus selama guru kreatif' saya rasa perlu revisi alasannya ialah ialah kalau beban kurikulumnya semakin banyak maka guru semakin tidak kreatif. Tetapi jikalau beban kurikulumnya semakin sedikit maka guru semakin kreatif mengajarnya alasannya ialah ialah punya waktu luang untuk menciptakan metode dalam proses berguru mengajar ibarat game, permainan dan sebagainya.

Jika Anda oke mari kita share, mungkin secara tidak sengaja Pak Kurnadi membaca ini dan kedepannya beliau memperlihatkan pernyataan yang lebih berkualitas. Terima kasih.

Contoh Proses Belajar Mengajar yang dianjurkan pada Kurikulum 2013, mungkin video berikut mampu membantu kita dalam penerapan kurikulum 2013;
Mengapa Guru Sedikit Melakukan Kreativitas Mengajar Di Dalam Kelas  Mengapa Guru Sedikit Melakukan Kreativitas Mengajar Di Dalam Kelas

Belum ada Komentar untuk "Mengapa Guru Sedikit Melaksanakan Kreativitas Mengajar Di Dalam Kelas"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel