Pemimpin Dan Wakil Rakyat Yang Tidak Paham Matematika
Apakah ada kekerabatan kekerabatan matematika dan pemimpin?
Menurut saya matematika mempunyai kekerabatan dengan kehidupan kita ini, bukan alasannya yaitu ialah hitung-hitungan yang tidak pernah lepas dari kehidupan kita. Pada gesekan pena sebelumnya yaitu tentang Matematika Is Bad ialah teladan sederhana prinsip dalam matematika sudah kita terapkan dalam kehidupan kita. Untuk gesekan pena sekarang ini saya lebih fokuskan kepada pemimpin-pemimpin dan wakil-wakil kita yang berada di atas sana, bagaimana Matematika dan Kekuasaan mempunyai satu keterkaitan. Di gesekan pena Matematika dan Kekuasaan sudah ada dengan sederhana saya hubungkan bahwa prinsip matematika itu baik dipakai dalam kepemimpinan.
Pemimpin dan wakil rakyat kita sering lupa akan prinsip-prinsip matematika. Seandainya mereka paham matematika, keadaan Negara kita yang kita cintai ini tidak akan separah sekarang ini. Contoh sederhana lainnya lagi ialah pemimpin dan wakil rakyat kita tidak paham $10 \div 5=2$, mereka memberikan $10 \div 5$ tidak lagi sama dengan dua, tetapi hasilnya tergantung kesepakatan mereka atau kesepakatan partai. Di dalam kesepakatan ini mereka lebih mementingkan kepentingan golongan, tidak lagi memperhatikan kepentingan rakyat. Tidak usah saya perpanjang lagi alasannya yaitu ialah ‘trio macan 2000’ sudah banyak menjelaskannya.
Saya akhiri gesekan pena ini dengan memperlihatkan sebuah lirik lagu untuk kita simak bersama, terlebih kepada mereka yang katanya ‘pemimpin rakyat’ dan ‘wakil rakyat’. Judul lagunya ialah Revolusi Hati yang dinyanyikan oleh Saykoji.
ayo bangsa indonesia
.....
mari berjalan terus
jangan berhenti
revolusimu belum selesai
Reff:
Kami perlu revolusi
Revolusi hati
Hati para pemimpin yang nuraninya tertatih
Hati cowok yang semakin fusi mencermati
Batinmu makin letih semangatku hampir mati
kuingat apa yang kupelajari dulu waktu sekolah
guru terangkan jikalau negara dan bangsa kita seolah
miliki idealisme terbaik sumber alam terolah
berbagai suku bersatu untuk maju dan mengelola
bangsa yang kuat merdeka dan bertabiat baik
bangga nyanyikan indonesia raya di tiap bait
musyawarah ideal di tiap duduk persoalan terkait
dan adab pancasila dalam hati bersahabat terjahit
tapi tak kusangka kenyataan menghantam keras
realitas kehidupan bangsa pun mengalir deras
di jaman ini jaman teknologi info
masih mampu ada rakyat yang repot cari nasi
semakin wangi lihat pejabat yang berdasi
bualan partai politik dan aksinya tak serasi
saling mencela menghina saling mencari celah
saling menusuk dengan komentar saling membelah
demam gosip kampanye banyak bendera pun dikibarkan
bendera partai semua, merah putihpun ditinggalkan
kepentingan golongan sendiri yang didahulukan
niat dukung calon pemimpin lebih baik kita urungkan
kita butuhkan kestabilan nalar sehat pemimpin
dengar baik baik, pemimpin, bukan pemimpi!
yang dahulukan agenda partai dan bukan rakyat
masih ada warga yang mati kelaparan dan jadi mayat
jikalau kalian tak korupsi, harga tak perlu naik
tagihan listrik, gas, bbm akan lebih baik
di mana keadilan sosial bagi rakyat indonesia
di tengah perang tarif telkomsel, xl, mentari dan esia
yang muda takkan berhasil jikalau teladan kalian buruk
tak heran prediksi masa depan kami terpuruk
bidang olahraga ternoda koruptor yang kesenangan
terperinci banyak atlit kita tak mampu raih kemenangan
tapi ku takkan berucap tanpa berkaca
tak sedikit jiwa muda indonesia terjajah
oleh buaian mimpi gemerlap di layar kaca
hiburan dangkal tanpa nilai yang arahnya terbaca
hai para orang tua tataplah anak kalian
mereka hadapi tantangan berat jaman tanpa kasihan
struktur standar pergaulan sekarang mati-matian
begitu banyaknya godaan hidup berbagai varian
kesucian tak lagi jadi hal utama bagi mereka
bebas dari norma mereka ingin merdeka
jangan salahkan dunia untuk tanggung jawabmu
ingat selalu bahwa titipan tuhanlah anakmu
#MariBermatematika
Matematika mampu menghipnotis abjad kita, mari kita simak penjelasannya pada video berikut;
Menurut saya matematika mempunyai kekerabatan dengan kehidupan kita ini, bukan alasannya yaitu ialah hitung-hitungan yang tidak pernah lepas dari kehidupan kita. Pada gesekan pena sebelumnya yaitu tentang Matematika Is Bad ialah teladan sederhana prinsip dalam matematika sudah kita terapkan dalam kehidupan kita. Untuk gesekan pena sekarang ini saya lebih fokuskan kepada pemimpin-pemimpin dan wakil-wakil kita yang berada di atas sana, bagaimana Matematika dan Kekuasaan mempunyai satu keterkaitan. Di gesekan pena Matematika dan Kekuasaan sudah ada dengan sederhana saya hubungkan bahwa prinsip matematika itu baik dipakai dalam kepemimpinan.
Pemimpin dan wakil rakyat kita sering lupa akan prinsip-prinsip matematika. Seandainya mereka paham matematika, keadaan Negara kita yang kita cintai ini tidak akan separah sekarang ini. Contoh sederhana lainnya lagi ialah pemimpin dan wakil rakyat kita tidak paham $10 \div 5=2$, mereka memberikan $10 \div 5$ tidak lagi sama dengan dua, tetapi hasilnya tergantung kesepakatan mereka atau kesepakatan partai. Di dalam kesepakatan ini mereka lebih mementingkan kepentingan golongan, tidak lagi memperhatikan kepentingan rakyat. Tidak usah saya perpanjang lagi alasannya yaitu ialah ‘trio macan 2000’ sudah banyak menjelaskannya.
Saya akhiri gesekan pena ini dengan memperlihatkan sebuah lirik lagu untuk kita simak bersama, terlebih kepada mereka yang katanya ‘pemimpin rakyat’ dan ‘wakil rakyat’. Judul lagunya ialah Revolusi Hati yang dinyanyikan oleh Saykoji.
ayo bangsa indonesia
.....
mari berjalan terus
jangan berhenti
revolusimu belum selesai
Reff:
Kami perlu revolusi
Revolusi hati
Hati para pemimpin yang nuraninya tertatih
Hati cowok yang semakin fusi mencermati
Batinmu makin letih semangatku hampir mati
kuingat apa yang kupelajari dulu waktu sekolah
guru terangkan jikalau negara dan bangsa kita seolah
miliki idealisme terbaik sumber alam terolah
berbagai suku bersatu untuk maju dan mengelola
bangsa yang kuat merdeka dan bertabiat baik
bangga nyanyikan indonesia raya di tiap bait
musyawarah ideal di tiap duduk persoalan terkait
dan adab pancasila dalam hati bersahabat terjahit
tapi tak kusangka kenyataan menghantam keras
realitas kehidupan bangsa pun mengalir deras
di jaman ini jaman teknologi info
masih mampu ada rakyat yang repot cari nasi
semakin wangi lihat pejabat yang berdasi
bualan partai politik dan aksinya tak serasi
saling mencela menghina saling mencari celah
saling menusuk dengan komentar saling membelah
demam gosip kampanye banyak bendera pun dikibarkan
bendera partai semua, merah putihpun ditinggalkan
kepentingan golongan sendiri yang didahulukan
niat dukung calon pemimpin lebih baik kita urungkan
kita butuhkan kestabilan nalar sehat pemimpin
dengar baik baik, pemimpin, bukan pemimpi!
yang dahulukan agenda partai dan bukan rakyat
masih ada warga yang mati kelaparan dan jadi mayat
jikalau kalian tak korupsi, harga tak perlu naik
tagihan listrik, gas, bbm akan lebih baik
di mana keadilan sosial bagi rakyat indonesia
di tengah perang tarif telkomsel, xl, mentari dan esia
yang muda takkan berhasil jikalau teladan kalian buruk
tak heran prediksi masa depan kami terpuruk
bidang olahraga ternoda koruptor yang kesenangan
terperinci banyak atlit kita tak mampu raih kemenangan
tapi ku takkan berucap tanpa berkaca
tak sedikit jiwa muda indonesia terjajah
oleh buaian mimpi gemerlap di layar kaca
hiburan dangkal tanpa nilai yang arahnya terbaca
hai para orang tua tataplah anak kalian
mereka hadapi tantangan berat jaman tanpa kasihan
struktur standar pergaulan sekarang mati-matian
begitu banyaknya godaan hidup berbagai varian
kesucian tak lagi jadi hal utama bagi mereka
bebas dari norma mereka ingin merdeka
jangan salahkan dunia untuk tanggung jawabmu
ingat selalu bahwa titipan tuhanlah anakmu
#MariBermatematika
Matematika mampu menghipnotis abjad kita, mari kita simak penjelasannya pada video berikut;
Belum ada Komentar untuk "Pemimpin Dan Wakil Rakyat Yang Tidak Paham Matematika"
Posting Komentar