Firman: Penyebab Utama Kemampuan Matematika Indonesia Rendah

Kemampuan matematika seseorang sangat kuat dalam perilaku setiap manusia di dalam menjalani kehidupannya, mulai dari mengikuti aturan, menghargai orang lain, mengambil keputusan atau membuat teladan dari sesuatu yang sebelumnya tidak berpola mirip yang dikatakan oleh Sujiwo Tejo bahwa "Math, finding Harmony in Chaos"
Baca Juga
Firman menjabarkan, kurikulum pendidikan matematika di Tanah Air belum menekankan pada pemecahan masalah, melainkan pada hal-hal prosedural. Siswa dilatih menghafal rumus, tetapi kurang menguasai penerapannya dalam memecahkan suatu masalah. Selain itu, objek materi pelajaran yang diberikan guru juga tidak lengkap bila dibandingkan dengan kurikulum internasional, misalnya Cambridge. "Tidak komprehensifnya kurikulum pendidikan matematika di Indonesia ini juga membuat nilai peringkat literasi matematika kita rendah," tuturnya.
Hal lainnya, ujar pengajar pada dosen pascsarjana Pendidikan Matematika di Universitas Pasundan (Unpas), yakni kurangnya penggunaan kalkulator oleh siswa Indonesia. Dia mengilustrasikan, di luar negeri, para siswa tidak perlu menghafal rumus lantaran sudah disediakan di depan kelas. Sebaliknya, di Indonesia, siswa justru ditekankan untuk sanggup menghafal rumus dan sering kali dihentikan menggunakan kalkulator dalam mengerjakan soal.
Sementara itu, dari segi guru, kurangnya kualifikasi pendidikan dianggap menyumbang jebloknya peringkat literasi Matematika Indonesia. Faktor lainnya yakni masih minimnya training dan bimbingan menulis karya ilmiah bagi para guru. Dan kalaupun ada pelatihan, kontrol ihwal diseminasi atau aplikasi hasil training tersebut di kelas pun masih kurang," tutur pria yang juga mengajar di SMAN 3 Bandung itu.
Studi dilaksanakan oleh Organisation for Economic Co-operation & Development (OECD) dan Unesco Institute for Statistics itu mengukur kemampuan siswa pada simpulan usia wajib belajar untuk mengetahui kesiapan siswa menghadapi tantangan masyarakat-pengetahuan (knowledge society) dewasa ini. Penilaian yang dilakukan dalam PISA berorientasi ke masa depan, yakni menguji kemampuan anak muda untuk menggunakan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam menghadapi tantangan kehidupan nyata, tidak semata-mata mengukur kemampuan yang dicantumkan dalam kurikulum sekolah. (kampus.okezone.com/)
Bagaimana perkalian dikerjakan dengan cara nakal, mari kita lihat perkalian yang kreatif dikerjakan dengan cara nakal;

Belum ada Komentar untuk "Firman: Penyebab Utama Kemampuan Matematika Indonesia Rendah"
Posting Komentar