Penerapan Sistem Liberalisme Oleh Raffles Dan Belanda Di Indonesia
Penerapan Sistem Liberalisme oleh Raffles dan Belanda di Indonesia - Sebelum bangsa Indonesia merdeka, bangsa ini mengalami aneka macam penderitaan dari para penjajah. Mulai dari sistem pemerintahan yang berubah, aneka macam peraturan yang terkait kehidupan, dan aneka macam hal yang dilakukan pun harus sesuai dengan keinginan para penjajah. Seperti halnya penerapan sistem liberalisme oleh raffles dan penerapan sistem liberalisme oleh Belanda. Sistem Liberalisme di Indonesia tersebut harus sesuai denga ketentuan Raffles (Inggris) ataupun Belanda. Pada saat itu negara Inggris mengalami revolusi Industri yang cukup meningkat selesai penjajahannya terhadap India. Hasil jajahan tersebut membuat Inggris memiliki sumber kekayaan emas dan uang yang banyak dan melimpah.
Penjajahan Inggris terhadap India membuat negara tersebut berlimpah modal dan pemberian untuk revolusi industrinya. Bahkan Inggris merupakan negara pertama yang melakukan perdagangan bebas dan berhasil menentang politik ekonomi merkantilisme selesai kemajuan revolusi industri yang dicapainya. Pada awalnya Inggris menerima perlawanan dari negara negara di benua Eropa alasannya ialah mereka masih menggunakan sistem perdagangan proteksionisme. Namun saat negara Eropa melakukan industrialisasi, sistem perdagangannya berubah menjadi bebas dengan paham Liberalisme. Hal inilah yang menjadi faktor Indonesia saat penerapan sistem liberalisme oleh raffles maupun penerapan sistem liberalisme oleh Belanda dilaksanakan.
Inggris merupakan negara industri pertama yang menerapkan imperialisme modern. Dengan sistem imperialisme modern ini tanah jajahan Inggris mampu dijadikan sebagai kawasan pemasaran hasil indsutri, kawasan penanaman modal usaha dengan upah tenaga kerja yang murah, serta sebagai kawasan untuk memperoleh materi mentah yang dibutuhkan. Nah pada kesempatan kali ini saya akan membahas wacana penerapan sistem liberalisme oleh raffles di Indonesia dan penerapan sistem liberalisme oleh Belanda di Indonesia. Untuk lebih jelasnya mampu anda simak di bawah ini.
Penjajahan Inggris terhadap India membuat negara tersebut berlimpah modal dan pemberian untuk revolusi industrinya. Bahkan Inggris merupakan negara pertama yang melakukan perdagangan bebas dan berhasil menentang politik ekonomi merkantilisme selesai kemajuan revolusi industri yang dicapainya. Pada awalnya Inggris menerima perlawanan dari negara negara di benua Eropa alasannya ialah mereka masih menggunakan sistem perdagangan proteksionisme. Namun saat negara Eropa melakukan industrialisasi, sistem perdagangannya berubah menjadi bebas dengan paham Liberalisme. Hal inilah yang menjadi faktor Indonesia saat penerapan sistem liberalisme oleh raffles maupun penerapan sistem liberalisme oleh Belanda dilaksanakan.
Inggris merupakan negara industri pertama yang menerapkan imperialisme modern. Dengan sistem imperialisme modern ini tanah jajahan Inggris mampu dijadikan sebagai kawasan pemasaran hasil indsutri, kawasan penanaman modal usaha dengan upah tenaga kerja yang murah, serta sebagai kawasan untuk memperoleh materi mentah yang dibutuhkan. Nah pada kesempatan kali ini saya akan membahas wacana penerapan sistem liberalisme oleh raffles di Indonesia dan penerapan sistem liberalisme oleh Belanda di Indonesia. Untuk lebih jelasnya mampu anda simak di bawah ini.
Penerapan Sistem Liberalisme oleh Raffles dan Belanda di Indonesia
Revolusi Inggris terus berkembang hingga mampu memiliki kain tenun dengan harga yang lebih murah dari perdagangan Asia bila dibandingkan dengan kain tenun hasil penduduk Indonesia. Inggris menganggap bahwa hasil perdagangan industrinya lebih menguntungkan daripada hasil upeti dan tanah yang dijajahnya dulu. Maka dari itu Inggris ingin melakukan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat jajahannya. Kemudian Inggris melakukan penerapan sistem liberalisme oleh raffles di Indonesia dan penerapan sistem liberalisme oleh Belanda di Indonesia.
Penerapan Sistem Liberalisme oleh Rafflles (1911 - 1914)
Hal pertama yang akan saya bahas yaitu penerapan sistem liberalisme oleh raffles di Indonesia. Raffles menerapkan sistem pemerintahan Liberalisme di Indonesia menyerupai yang telah ia terapkan dinegaranya. Prinsip Liberalisme yang diterapkan menawarkan kepastian dan kebebasan hukum, baik kebebasan produksi/perdagangan maupun kebebadan dalam menanam modal. Kebebasan ini mampu mewujudkan sistem perdagangan ekspor.
Penerapan sistem Liberalisme oleh Raffles lebih baik daripada Belanda. Hal ini terbukti dengan perkembangan industri di Inggris yang lebih maju dibandingkan dengan negara Belanda. Terlebih lagi saat Inggris mengalami perkembangan revolusi industri. Negara Inggris mengaggap bahwa negara jajahan merupakan kawasan pemasaran hasil industri dari negaranya serta sebagai kawasan untuk memperoleh materi mentah. Politik Imperialisme mampu berhasil dengan cara menyejahterakan jahahannya serta menggunakan sistem pasar bebas. Dengan begitu akan mewujudkan rakyat yang sejahtera. Dengan kesejahteraan tersebut, maka rakyat akan membeli barang barang hasil industri dari Inggris.
Salah satu penerapan sistem Liberalisme oleh Raffles di Indonesia yaitu sistem pajak tanah atau Landrent System. Rakyat akan semakin sejahtera dengan diterapkannya jaminan dan kebebasan hukum. Dengan begitu rakyat tidak mampu diperlakukan sewenang wenang oleh para penguasa. Politik liberal yang diterapkan Raffles di Indonesia telah mengganti dan merombak struktur masyarakat feodal sesuai dengan prinsip rasional dan legal. Penyusunan pemerintahan menjadi satu birokrasi harus terlepas dari sistem feodal dan tradisional. Maka dari secara tidak langsung terjadi sistem peniadaan peninggalan dari VOC. Ketika penjajahan VOC, bangsa Indonesia diperas hasil bumi dan tenaga kerjanya.
Penerapan sistem Liberalisme oleh Raffles menawarkan beberapa kebjakan. Adapun beberapa kebijakan Raffles yang diterapkan di Indonesia yaitu:
Bidang Birokrasi Pemerintahan
Kebijakan dalam penerapan sistem liberalisme oleh Raffles yang pertama berkaitan dengan bidang birokrasi pemerintahan. Raffles menerapkan sistem pemerintahannya sesuai dengan pengalamannya saat memimpin India. Prinsip pemerintahan Raffles menggunakan sistem bebas dari segala paksaan. Adapun langkah yang dilakukan raffles dalam bidang pemerintahan yaitu:
- Membagi Pulau Jawa menjadi 16 Karesidenan.
- Melaksanakan sistem pemerintahan kolonial Barat.
- Menjadikan Bupati sebagai pegawai pemerintahan kolonial.
Bidang Keuangan dan Ekonomi
Kebijakan dalam penerapan sistem liberalisme oleh Raffles selanjutnya berkaitan dengan bidang keuangan dan ekonomi. Adapun langkah yang dilakukan Raffles di Indonesia yaitu:
- Menghapus Verplichte Leverantie (penyerahan wajib) dan Contingenten (pajak hasil bumi).
- Melaksanakan sistem sewa tanah atau Landrent System.
- Memberikan kebebasan kepada para petani untuk bercocok tanam tanaman ekspor.
Bidang Sosial
Kebijakan dalam penerapan sistem liberalisme oleh Raffles selanjutnya berkaitan dengan bidang sosial. Adapun langkah yang dilakukan Raffles di Indonesia yaitu :
Baca juga : Kondisi Bangsa Indonesia Sebelum Tahun 1908 Lengkap
- Menghapus sistem kerja Rodi.
- Mengadakan sistem pynbank, yakni sanksi kejam biar melawan harimau.
- Menghapuskan sistem perbudakan.
Bidang Ilmu Pengetahuan
Kebijakan dalam penerapan sistem liberalisme oleh Raffles selanjutnya berkaitan dengan bidang ilmu pengetahuan. Raffles melakukan beberapa langkah dalam bidang ilmu pengetahuan di Indonesia yang meliputi:
- Menerbitkan buku History of Java.
- Merintis kebun raya Bogor.
- Penemuan bunga Rafflesia Arnoldi.
Penerapan sistem Liberalisme oleh Raffles di Indonesia mengalami beberapa hambatan. Salah satu hambatannya yaitu kedudukan unsur feodal masih terasa besar lengan berkuasa saat melakukan politik ekonomi yang bersifat liberal. Selain itu adapula hambatan lain yaitu tertutupnya bidang ekonomi sehingga sistem pertukaran perdagangan dan pelaksanaan sistem ekonomi uang sebagai alat untuk membayar pajak sulit untuk diterapkan.
Penerapan Sistem Liberalisme oleh Belanda
Selanjutnya saya akan membahas wacana penerapan sistem liberalisme oleh Belanda. Karena Indonesia kembali dijajah oleh Belanda maka terdapat perubahan sistem Liberal yang telah diterapkan Raffles sebelumnya. Faktor penentu bagi politik Belanda yaitu kondisi didalam negeri itu sendiri. Belanda melakukan beberapa kebijakan yang menyimpang dengan kebijakan Inggris alasannya ialah Belanda merupakan negara yang belum berkembang serta masih bersifat industri dan agraris.
Negara Belanda mengalami pemerosotan ekonomi hingga membuat rakyatnya menderita alasannya ialah perang Napoleon terdahulu. Dengan kondisi negara yang semakin buruk, Belanda melakukan beberapa kebijakan yang tidak realitas dan tidak sesuai dengan kepentingan rakyat Indonesia. Terlebih lagi penerapan sistem liberalisme oleh Belanda telah menyebar diseluruh negara negara Eropa. Negara Belanda dipaksa oleh negara di Eropa biar melakukan sistem Liberalisme ekonomi meskipun disisi lain Belanda merupakan negara yang angkatan perangnya kurang kuat. Pemaksaan liberalisme tersebut dilakukan biar negara di Eropa mampu menanam modal di Indonesia.
Baca juga : Sejarah Organisasi Budi Utomo Lengkap
Penerapan sistem Liberalisme oleh Belanda di Indonesia semakin teraombang ambing sekitar tiga puluh tahun alasannya ialah realitas ekonomi di Indonesia dan dinegera Belanda sendiri. Untuk menanggapi problem tersebut balasannya terdapat jalan tengah yaitu Landelijk Stelsel (menciptakan sistem sewa tanah). Tetapi Belanda kembali menggunakan sistem VOC alasannya ialah keterbelakangan industri dan kekurangan modal yang dihadapi oleh Belanda. Kemudian Belanda melakukan beberapa perubahan sistem hingga menjadi sistem tanam paksa.
Penerapan sistem Liberalisme oleh Belanda semakin berkembang pesat hingga membuat Belanda ingin menjalankan politik ekonomi Liberal. Politik ekonomi Liberal tersebut tentunya diterapkan di Indonesia biar para penguasa Belanda mampu mendukung partai liberal dan menanamkan modalnya. Selain itu Inggris juga mendesak Belanda biar menerapkan sistem Liberalisme di Indonesia biar Inggris mampu menanamkan modalnya.
Pada tahun 1850 - 1870, Belanda memperoleh keuntungan dalam perkembangan perdagangan yang semakin pesat. Dalam 20 tahun terdapat pembangunan jalan kereta api dan penggunaan periode transisi dengan kondisi pra industri. Indonesia masuk kedalam zaman penjajahan baru oleh pemerintahan kolonial liberal yang ditandai dengan keluarnya Undang Undang Agraria tahun 1870. Penerapan sistem Liberalisme oleh Belanda menimbulkan Indonesia sebagai kawasan penanaman modal asing, sumber tenaga kerja yang murah, kawasan memperoleh materi baku atau materi mentah, dan kawasan memasarkan barang industri asing.
Selain penerapan sistem Liberalisme oleh Belanda, Indonesia mulai menerapkan sistem politik pintu terbuka pada tahun 1870 yaitu kebijakan akan masuknya modal swasta abstrak menyerupai modal dari Belgia, Belanda, Amerika, Inggris dan Jepang. Modal swasta abstrak tersebut ditananamkan dalam bidang pertambangan dan pertanian, misalnya tebu, karet, teh, kopi, tembakau, minyak, ataupun timah. Pada balasannya lahan perkebunan dibuat menjadi lebih luas sehingga mampu berkembang dengan pesat.
Belum ada Komentar untuk "Penerapan Sistem Liberalisme Oleh Raffles Dan Belanda Di Indonesia"
Posting Komentar