Watak Tokoh Dalam Teks Fabel Kuda Berkulit Harimau Dan Pola Pengembangan Watak

Menentukan Struktur Fabel  Kuda Berkulit Harimau

Dalam upaya untuk memahami sebuah teks fabel, bisa dilakukan dengan cara memilih struktur fabel tersebut, kemudian juga dilanjutkan dengan memilih tabiat tokoh-tokoh fabelnya, serta  cara pengembangan tabiat dan buktinya di dalam teks.

Adapun yang akan dianalisis dalam artikel ini yakni teks fabel yang berjudul Kuda Berkulit Harimau. Berikut ini teks lengkapnya.



Kuda Berkulit Harimau

Seekor kuda sedang berjalan dari seuah ladang gandum menuju sebuah hutan yang lebat. Kuda itu telah puas memakan gandum yang ada id ladang itu. Dia tampak bangga lantaran yakni yakni tidak ada petani gandum yang menjaga ladangnya.

Ketika ia menuju hutan lebat, di tengah jalan kuda itu melihat sesuatu, "Itu ibarat kulit harimau," Gumam kuda itu. Kuda itu lalau mendekatinya dan ternyata memang benar apa yang dilihanya yakni kulit harimau yang tak sengaja ditinggalkan oleh para pemburu harimau. Kuda itu menca menggunakan kulit harimau itu. "Wah, kebetulan sekali, kulit harimau ini sangat pas di tubuhku. Apa yang akan kulakukan dengannya ya?"

Terlintaslah di benak kuda itu untuk menakuti binatang-binantang hutanyang melewati diriny. "Aku harus segera bersembunyi. Tempat itu harus gelap dan sering ilalui oleh binatang huta. Di mana ya?" tanya kuda dalam hati sambil mencari kawasan yang cocok. Akhirnya ia menemukan semak-semak yang cukupgelap untuk bersembunyi, kemudian masuk ke dalamnya dengan menggunakan kulit harimau. Tak usang kemudian, beberapa domba gunung berjalan ke arahnya. Kuda itu menggumam bahwa domba-domba itu cocok dijadikan target empuk kejahilannya.

Ketika domba-domba itu melwatinya, kuda itu meloncat ke arah mereka sehingga sontak domba-domba itu kalang kabut melarikan diri. Mereka takut dengan kulit harimau yang dikenakan kuda itu. "Tolong, ada harimau! Lari, cepat lari!" teriak salah atu domba. Kuda itu tertwa terbahak-bahak melihat domba-domba itu pontang-panting berlalri.

Setelah itu, kuda itu kembali bersembunyi di dalam semak-semak. Dia menunggu binatang lain tiba mewlwati semak-semak itu. "Ah, ada tapir menuju kemari, tapi lambat etul geraknya. Biarlah, saya jadi bisa lebih usang bersipa-siap melompat!" kata kuda itu dalam hati. Tibalah dikala kuda itu meloncat ke arah tapir itu, ia terkejut dan lari tunggang-langgang menjauhi kuda yang menggunakan kulit harimau itu. Kuda itu kembali ke semak-semak sambil bersorak penuh kemenangan di dalam hatinya.

Kali ini, kuda itu menunggu lebih usang dari biasanya, tetapi hal itu tidak membuatnya bosa. Tiba-tiba, seekor kucing hutan berlari sambil membawa seekor tikus di mulutnya. Kucing itu tidak mewlwati semak-semak, kucing hutan itu duduk menyantap tikus yang iaa tangkap di dekat pohon besar. "Ah, ternyata kucing itu tidak melewati semak-semak ini. Biarlah saya membuatnya kaget di sana." kata kuda itu dalam hati. Kuda itu pun keluar dari semaksemak dan berjalan hati-hati mendekati kucing hutan. 

Saat jaraknya sudh sangat dekat dengan kucing hutan, kuda itu mengaum ibarat halnya seekor harimau, tetapi rupanya ia tidak sadar bahwa bukannya mengaum, ia malah meringkik. Mendengar bunyi itu, kucing hutan menoleh ke elakang dan melihat seekor kuda berkulit harimau. 

Sesaat, kucinghutan itu siap-siap mengambil langkah seribu, tetapi ia malah tertawa terahak-bahak sambil berkata, "Saat saya melihatmu memekai kulit harimau itu, saya niscaya akan lari ketakutan, tapi rupanya suaramu itu ringkikan kuda, jadi saya tidak takut. Hahaha!" Kucing hutan itu juga berkata kepada kuda bahwa hingga kapan pun, bunyi ringkiknya tidak akan bisa menjelma auman.

Kuda berkulit harimau itu melanangkan bahwa sepandai-pandai orang berpura-pura, suatu dikala akan terbongkar juga kepura-puraannya itu. Kejujuran merupakan perilaku yang paling indah di dunia ini.

Yang bisa dianalisis dari teks fabel di atas antara lain yakni Pola Pengembangan Judul, Struktur Teks Fabelnya, serta Watak Tokoh beserta teladan pengembangan dan buktinya di dalam teks.

Berdasarkan teladan pengembangan Judul, teks Fabel yang berjudul Kuda Berkulit Harimau di atas bisa digolongkan sebagai judul dengan teladan pengembangan Watak Tokoh. Jadi, tokoh kuda digambarkan punya sifat ingin ibarat harimau dengan menggunakan kulit harimau.

Struktur Fabel Kuda Berkulit Harimau

Orientasi

Bagian orientasi mengenalkan kondisi kuda yang sudah makan dan menemukan kulit harimau. Disebutkan juga bahwa ia menemukan kulit harimau itu di ladang gandum.

Komplikasi

Bagian komplikasi dalam teks fabel di atas yakni kepingan yang memberikan bahwa kuda suka menjaili binatang lain, yaitu domba, tapir, dan kucing hutan.

Resolusi

Bagian resolusi dalam teks fabel di atas yakni ketika kucing hutan sadar bahwa yang menakutinya sebenarnya kuda, bukanlah harimau ibarat kulitnya yang ia ketahui dari bunyi ringkikan, bukan bunyi auman layaknya harimau.

Koda

Bagian koda dalam fabel di atas terdapat pada paragraf paling akhir. Yaitu ketika ada pesan moral yang disebutkan secara langsung bahwa kita tidak selamanya bisa menipu orang lain.

Watak Tokoh dalam Teks Fabel Kuda Berkulit Harimau

Ada empat tokoh yang terdapat bisa teks fabel Kuda Berkulit Harimau yaitu, Kuda, Domba, Tapir, dan Kucing Hutan. Berikut ini klarifikasi tentang watak, teladan pengembangan, dan buktinya di dalam teks.

Kuda

Tokoh kuda berwatak: penipu lebih tepatnya ia suka menjaili temannya. Teman-temannya ditakut-takuti seolah-olah dirinya yakni harimau.

Pola Pengembangan Watak

Dilihat dari teladan pengembangannya, tabiat tokoh kuda dikembangan dengan teladan obrolan dengan diri sendiri. Dia digambarkan suka jail dari ucapannya ketika bergumam.

Bukti dalam Teks

"Aku harus segera bersembunyi. Tempat itu harus gelap dan sering ilalui oleh binatang huta. Di mana ya?" tanya kuda dalam hati sambil mencari kawasan yang cocok

Domba

Tokoh domba yakni tokoh yang penakut. Dia langsung lari begitu melihat belang harimau. 

Pola Pengembangan Watak

Dilihat dari teladan pengembangan wataknya, tokoh domba dikembangkan dengan teladan obrolan tokoh dengan tokoh lain.

Bukti Pola Pengembangan dengan Dialaog:

Mereka takut dengan kulit harimau yang dikenakan kuda itu. "Tolong, ada harimau! Lari, cepat lari!" teriak salah atu domba

Tapir

Tokoh tapir juga mempunyai tabiat penakut. 

Pola Pengembangan Watak

Dilihat dari teladan pengembangan wataknya, tokoh tapir dalam fabel Kuda Berkulit Harimau dikembangkan dengan teladan melalui agenda tokoh.

Bukti teladan pengembangan tabiat tokoh tapir diketahui dari tindakannya yang langsung lari melihat kulit harimau yang digunakan oleh kuda.

Bukti:

Tibalah dikala kuda itu meloncat ke arah tapir itu, ia terkejut dan lari tunggang-langgang menjauhi kuda yang menggunakan kulit harimau itu

Kucing Hutan

Tokoh kucing hutan mempunyai tabiat Wasapada. Disebut waspada lantaran yakni yakni awalnya ia memang takut melihat kulit harimau. Tapi ketika mendengar bunyi kuda, ia tidak jadi takut justru menertawakan si kuda.

Pola pengembangan tabiat Kucing Hutan yakni melalui obrolan dengan tokoh lain.

Bukti di dalam teks: 

Sesaat, kucinghutan itu siap-siap mengambil langkah seribu, tetapi ia malah tertawa terahak-bahak sambil berkata, "Saat saya melihatmu memekai kulit harimau itu, saya niscaya akan lari ketakutan, tapi rupanya suaramu itu ringkikan kuda, jadi saya tidak takut. Hahaha!" Kucing hutan itu juga berkata kepada kuda bahwa hingga kapan pun, bunyi ringkiknya tidak akan bisa menjelma auman.

Demikian hasil analisis terhadap fabel yang berudul Kuda Berkulit Harimau semoga bisa bermanfaat. Jangan lupa unduh (download) juga bahan fabel yang lain. 

Belum ada Komentar untuk "Watak Tokoh Dalam Teks Fabel Kuda Berkulit Harimau Dan Pola Pengembangan Watak"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel