Memahami Pendekatan Pembelajaran Jadikan Matematika Kecil

Memahami Pendekatan Pembelajaran Jadikan Matematika Kecil Memahami Pendekatan Pembelajaran Jadikan Matematika Kecil
Salah satu cara yang dilakukan oleh para guru dalam membuat matematika itu semakin diminati oleh para peserta didik yaitu dengan mengerti atau paham pendekatan yang dilakukan dalam pembelajaran. Dengan diminatinya matematika oleh peserta didik maka dengan gaya anak kecil mereka akan berkata 'matematika kecill..'

Untuk itu kita coba berbagi tentang pendekatan pembelajaran, dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa resah untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah:
  1. pendekatan pembelajaran,
  2. seni manajemen pembelajaran,
  3. metode pembelajaran;
  4. teknik pembelajaran;
  5. strategi pembelajaran; dan
  6. model pembelajaran.
Berikut akan dicoba memaparkan istilah-istilah tersebut, dengan cita-cita sanggup memperlihatkan kejelasaan tentang penggunaan istilah tersebut.

PENDEKATAN PEMBELAJARAN

Pendekatan pembelajaran sanggup diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.

Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
  1. pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan
  2. pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).

Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam seni manajemen pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur seni manajemen dari setiap usaha, yaitu :
  1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
  2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
  3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal hingga dengan sasaran.
  4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
  1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
  2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
  3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
  4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.

Jenis pendekatan student centered approach dan teacher centered approach adalh dasar kita didalam melakukan pendekatan dalam pembelajaran. Berikut jenis pendektan pemanis yang sanggup kita jadikan teladan dalam memilih dua jenis pendekatan diatas;

1. Pendekatan Expository

Pendekatan Expository menekankan pada penyampaian informasi yang disampaikan sumber berguru kepada warga belajar. Melalui pendekatan ini sumber berguru sanggup memperlihatkan materi hingga tuntas.

Pendekatan Expository lebih tepat digunakan apabila jenis materi berguru yang bersifat informatif yaitu berupa konsep-konsep dan prinsip dasar yang perlu difahami warga berguru secara pasti. Pendekatan ini juga tepat digunakan apabila jumlah warga berguru dalam aktivitas berguru itu relatif banyak.

Pendekatan expository dalam pembelajaran cenderung berpusat pada sumber belajar, dengan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) adanya dominasi sumber berguru dalam pembelajaran,
2) materi berguru terdiri dari konsep-konsep dasar atau materi yang baru bagi warga belajar,
3) materi lebih cenderung bersifat informasi,
4) terbatasnya sarana pembelajaran.

Langkah-langkah Penggunaan Pendekatan Expository

a. Sumber berguru memperlihatkan informasi mengenai konsep, prinsip-prinsip dasar serta contoh-contoh kongkritnya. Pada langkah ini sumber berguru sanggup menggunakan banyak sekali metode yang dianggap tepat untuk memperlihatkan informasi;
b. Pengambilan kesimpulan dari keseluruhan pembahasan baik dilakukan oleh sumber berguru atau warga berguru atau bersama antara sumber berguru dengan warga belajar.

Keuntungan dari penggunaan pendekatan Expository yaitu sumber berguru sanggup memperlihatkan materi berguru hingga tuntas sesuai dengan planning yang sudah ditentukan, materi berguru yang diperoleh warga belajarnya sifatnya seragam yaitu diperoleh dari satu sumber, melatih warga berguru untuk menangkap, manafsirkan materi yang disampaikan oleh sumber belajar, sasaran materi pembelajaran yang perlu disampaikan praktis tercapai, sanggup diikuti oleh warga berguru dalam jumlah relatif banyak.

Disamping kebaikan ada juga kelemahannya yaitu pembelajaran terlalu berpusat kepada sumber berguru sehingga terjadi pendominasian aktivitas oleh sumber berguru yang menyebabkan kreatifitas warga berguru terhambat. Kelemahan lain yaitu sulit mengetahui taraf pemahaman warga berguru tentang materi yang sudah diberikan, lantaran dalam hal ini tidak ada aktivitas umpan balik.

Untuk mengatasi kelemahan pendekatan ini harus ada usaha dari sumber berguru tentang jenis metode yang digunakan yaitu setelah penyampaian informasi selesai harus ada tindak lanjutnya yaitu dengan menggunakan metode bervariasi yang sekiranya memperlihatkan kesempatan kepada warga berguru untuk mengemukakan permasalahan atau gagasannya yang ada kaitannya dengan materi yang sudah diberikan.

2. Pendekatan Inquiry

Istilah Inquiry memiliki kesamaan konsep dengan istilah lain ibarat Discovery, Problem solving dan Reflektif Thinking. Semua istilah ini sama dalam penerapannya yaitu berusaha untuk memperlihatkan kesempatan kepada warga berguru untuk sanggup berguru melalui aktivitas pengajuan banyak sekali permasalahan secara sistimatis, sehingga dalam pembelajaran lebih berpusat pada keaktifan warga belajar.

Dalam aktivitas pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Inquiry, sumber berguru menyajikan materi tidak hingga tuntas, tetapi memberi peluang kepada warga berguru untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan menggunakan banyak sekali cara pendekatan masalah.

Sebagaimana dikemukakan oleh Bruner bahwa landasan yang mendasari pendekatan inquiry ini yaitu hasil berguru dengan cara ini lebih praktis diingat, praktis ditransfer oleh warga belajar. Pengetahuan dan kecakapan warga berguru yang bersangkutan sanggup menumbuhkan motif intrinsik lantaran warga berguru merasa puas atas penemuannya sendiri.

Pendekatan Inquiry ditujukan kepada cara berguru yang menggunakan cara penelaahan atau pencarian terhadap sesuatu objek secara kritis dan analitis, sehingga sanggup membentuk pengalaman berguru yang bermakna. Warga berguru dituntut untuk sanggup mengungkapkan sejumlah pertanyaan secara sistimatis terhadap objek yang dipelajarinya sehingga ia sanggup mengambil kesimpulan dari hasil informasi yang diperolehnya.

Peran sumber berguru dalam penggunaan pendekatan Inquiry ini yaitu sebagai pembimbing/fasilitator yang sanggup mengarahkan warga berguru dalam aktivitas pembelajarannya secara efektif dan efisien.

Langkah-langkah yang sanggup ditempuh dengan menggunakan pendekatan Inquiry yaitu sebagaimana dikemukan oleh A.Trabani :
a.Stimulation:
Sumber berguru mulai dengan bertanya mengajukan kasus atau memberi kesempatan kepada warga berguru untuk membaca atau mendengarkan uraian yang memuat permasalahan

b.Problem Statement:
Warga berguru diberi kesempatan mengidentifikasi banyak sekali permasalahan. Permasalahan yang dipilih selanjutnya harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan atau hipotesis

c.Data Collection:
Untuk menjawab pertanyaan atau menerangkan benar tidaknya hipotesis itu, warga berguru diberi kesempatan untuk mengumpulkan banyak sekali informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objeknya, mewawancarai nara sumber, uji coba sendiri dan sebagainya.

d.Data Processing:
Semua informasi itu diolah, dilacak, diklasifikasikan, ditabulasikan kalau mungkin dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.

e.Verification:
Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran atau informasi yang ada tersebut, pertanyaan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek terbukti atau tidak.

f.Generalization:
Berdasarkan hasil verifikasi maka warga berguru menarik generalisasi atau kesimpulan tertentu.

Adapun langkah secara keseluruhan mulai dari perencanaan hingga evaluasi tentang penggunaan pendekatan Inquiry yaitu sebagai berikut : a.Kegiatan proteksi dorongan:
Kegiatan ini ditujukan untuk menarik perhatian warga berguru dan mengungkapkan kekerabatan materi berguru yang akan dipelajari dengan materi berguru yang sudah dikuasai atau dalam keseluruhan materi berguru secara utuh

b.Kegiatan penyampaian planning aktivitas pembelajaran.
Kegiatan ini ditujukan untuk mengungkapkan planning aktivitas pembelajaran, termasuk mekanisme pembelajaran yang harus diikuti oleh warga berguru

c.Proses inquiry.
Pelaksanaan pembelajaran sanggup mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
1) Pengajuan permasalahan
2) Pengajuan pertanyaan penelitian atau hipotesis
3) Pengumpulan data
4) Penarikan kesimpulan
5) Penarikan generalisasi

d.Umpan balik.
Kegiatan ini ditujukan untuk melihat respon warga berguru terhadap keseluruhan materi berguru yang telah dipelajari

e.Penilaian.
Kegiatan evaluasi dilakukan oleh sumber berguru baik secara lisan maupun tertulis dan atau penampilan. Dalam penggunaan pendekatan Inquiry,

Sumber berguru perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
  • Warga berguru sudah memiliki pengetahuan konsep dasar yang berhubungan dengan materi berguru yang dipelajari
  • Warga berguru memiliki perilaku dan nilai tentang keraguan terhadap informasi yang diterima, keingintahuan, respek terhadap penggunaan fikiran, respek terhadap data, objektif, keingintahuan dalam pengambilan keputusan, dan toleran dalam ketidaksamaan
  • Memahami mekanisme pelaksanaan penggunaan seni manajemen pembelajaran Inquiry

Apabila pendekatan Inquiry digunakan dalam aktivitas pembelajaran maka banyak kelebihan yang diperoleh, diantaranya yaitu :
  • Menumbuhkan situasi keakraban diantara warga belajar, lantaran diberi kesempatan untuk saling berkomunikasi dalam memecahkan suatu permasalahan
  • Membiasakan berfikir sistimatis dan analitis dalam mengajukan hipotesis dan pemecahan masalah
  • Membiasakan berfikir objektif dan empirik yang didasarkan atas pengalaman atau data yang diperoleh
  • Tumbuhnya suasana demokratis dalam pembelajaran
  • Dapat menambah wawasan bagi warga berguru dan sumber berguru lantaran terjadi saling tukar pengalaman.
Disamping kelebihan dari pendekatan ini juga tidak lepas dari kelemahan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran yaitu apabila tidak ada kesiapan dan kemampuan dari warga berguru untuk memecahkan permasalahan maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai, juga kemungkinan akan terjadi pendominasian oleh beberapa orang warga berguru yang sudah biasa dalam hal mengemukakan pendapat. Untuk mengurangi permasalahan yang mungkin muncul, sumber berguru dituntut memiliki kemampuan dalam hal membimbing dan mengarahkan warga berguru supaya mereka sanggup mengembangkan kemampuannya sesuai dengan potensi yang sudah dimilikinya. Demikian penjelasan sederhana tentang pendekatan pembelajaran, pada diskusi berikutnya kita akan mencoba memahami tentang seni manajemen pembelajaran.

Video pilihan khusus untuk Anda 😊 Masih menganggap matematika hanya hitung-hitungan semata, mari kita lihat kreativitas siswa ini;
Memahami Pendekatan Pembelajaran Jadikan Matematika Kecil Memahami Pendekatan Pembelajaran Jadikan Matematika Kecil

Belum ada Komentar untuk "Memahami Pendekatan Pembelajaran Jadikan Matematika Kecil"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel