Induksi Versus Deduksi Kamis, 04 Juli 2019 Tambah Komentar Edit Kemampuan Untuk Menjadi Pendengar Yang Baik, yakni salah satu pendekatan yang bisa kita lakukan kepada orang lain. Perhatikan dua persoalan berikut: Kasus pertama. Ucok: Mama, saya ingin punya sepeda ! (Sebelum ucok sempat mengambarkan apa-apa, mamanya terkejut) Mama: “Untuk apa beli sepeda? Kamu belum memerlukannya. Kan, masih banyak yang harus dibeli, lebih baik beli buku saja.” Kasus kedua. Ucok: “Mama, Ucok setiap pulang sekolah selalu jalan kaki, Ucok lelah sekali sehingga untuk mencar ilmu di rumah sepulang sekolah jadi susah Ma.., boleh tidak Ucok dibelikan sepeda supaya ucok bisa lebih cepat pulang dan tidak kelelahan? Boleh ya Ma?” Mama: 😊 Dari kedua persoalan diatas, ada perbedaan cara meminta yang dilakukan Ucok. Pada kasus pertama, itulah yang disebut dengan pendekatan deduksi, kita akan diberitahu lawan bicara kita tentang apa yang kita inginkan dari mereka secara langsung. Mengarahkan, meminta atau memaksa secara langsung sebelum mengatakan penjelasan kepada lawan bicara kita. Pendekatan ini bisa saya sederhanakan sebagai: meminta/ memerintah baru memberi alasan mengapa mereka harus melakukan hal itu. Pada kasus kedua, akibat Mama sengaja dikosongkan dan diserahkan kepada pembaca seandainya Anda berada di posisi Mama Ucok. Pada persoalan kedua ini disebut pendekatan dengan Induksi, kita mengatakan alasan terlebih dahulu sebelum meminta sesuatu dari lawan bicara kita. Lawan bicara mendengarkan penjelasan terlebih dahulu yang dibuat sedemikian rupa supaya ia mempercayai poin selesai pembicaraan. Dengan demikian, lawan bicara kita tidak bisa langsung menolak. Namun, ibarat seni-seni lainnya, cara ini begitu fleksibelnya sehingga Anda harus bisa melihat lawan bicara Anda sebelum sanggup memilih metode pendekatan mana yang tepat untuk digunakan. Video pilihan khusus untuk Anda 😊 Matematika Dapat Mempengaruhi Karakter Kita; Bagikan Artikel ini
Belum ada Komentar untuk "Induksi Versus Deduksi"
Posting Komentar