Yang Harus Kita Ketahui Wacana Belum Dewasa Dalam Mendidik Mereka

anak sebagai generasi yang unggul tidak akan tumbuh dengan sendirinya Yang Harus Kita Ketahui Tentang Anak-anak Dalam Mendidik MerekaPada dasarnya anak-anak sebagai generasi yang unggul tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Mereka sungguh memerlukan lingkungan yang subur yang sengaja diciptakan untuk itu, yang memungkinkan potensi mereka sanggup tumbuh dengan optimal.Dengan demikian, orangtua, disamping guru memegang kiprah penting untuk menciptakan lingkungan tersebut guna merangsang segenap potensi anak biar sanggup berkembang secara maksimal.

Suasana penuh kasih sayang, mau mendapat anak sebagaimana adanya,menghargai potensi anak, baik secara kognitif, afektif maupun psikomotorik, semua sungguh merupakan jawaban faktual bagi tumbuhnya generasi unggul di masa yang akan datang. Inilah yang perlu kita persiapkan pada anak-anak guna menyambut kala globalisasi.

Memahami Anak

Keberhasilan suatu pendidikan sering dikaitkan dengan kemampuan para orang amis tanah dalam hal memahami anak sebagai individu yang unik, dimana setiap anak dilihat sebagai individu yang memiliki potensi-potensi yang berbeda satu sama lain namun saling melengkapi dan berharga. Mungkin sanggup diibaratkan sebagai bunga-bunga aneka warna di suatu taman yang indah, mereka akan tumbuh dan merekah bersama !

Selain memahami bahwa anak merupakan individu yang unik, ada beberapa catatan lagi yang perlu kita perhatikan dalam kaitannya dengan upaya kita memahami anak. Yaitu bahwa anak adalah:

Bukan Orang Dewasa Mini

Anak yaitu tetap anak-anak, bukan orang cendekia balig cukup nalar ukuran mini. Mereka memiliki keterbatasan-keterbatasan jikalau harus dibandingkan dengan orang dewasa. Selain itu mereka juga memiliki dunia sendiri yang khas dan harus dilihat dengan kaca mata anak-anak.
Untuk itu dalam menghadapi mereka diharapkan adanya kesabaran, pengertian serta toleransi yang mendalam. Mengharapkan mereka bisa mengerti sesuatu dengan cepat dengan membayangkan bahwa mereka yaitu orang-orang cendekia balig cukup nalar mirip kita, tentu bukan merupakan sikap yang bijaksana.

Dunia Bermain

Dunia mereka yaitu dunia bermain, yaitu dunia yang penuh spontanitas dan menyenangkan. Sesuatu akan dilakukan oleh anak dengan penuh semangat apabila terkait dengan penuh suasana yang menyenangkan. Namun sebaliknya akan dibenci dan dijauhi oleh anak apabila suasananya tidak menyenangkan.
Seorang anak akan rajin belajar, melakukan pekerjaan rumahnya apabila suasana berguru yaitu suasana yang menyenangkan dan menumbuhkan tantangan.

Berkembang

Anak selain tumbuh secara fisik, juga berkembang secara psikologis. Tidak bisa anak yang dulu sewaktu masih bayi tampak begitu lucu dan penurut, sekarang pada usia 3 tahun misalnya, juga tetap dituntut untuk lucu dan penurut. Ada fase-fase perkembangan yang dilaluinya dan anak menampilkan banyak sekali sikap sesuai dengan ciri-ciri masing-masing fase perkembangan tersebut.

Senang Meniru
Anak-anak pada dasarnya senang meniru, karena salah satu proses pembentukan tingkah laku mereka yaitu diperoleh dengan cara meniru.
Anak-anak yang gemar membaca umumnya yaitu anak-anak yang memiliki lingkungan dimana orang-orang di sekelilingnya yaitu juga gemar membaca. Mereka menjiplak ibu, ayah, kakak atau orang-orang lain di sekelilingnya yang memiliki kebiasaan membaca dengan baik tersebut.
Dengan demikian maka orang amis tanah dan guru dituntut untuk bisa menawarkan contoh-contoh keteladanan yang faktual akan hal-hal yang baik, termasukperilaku bersemangat dalam mempelajari hal-hal baru.

Kreatif

Anak-anak pada dasarnya yaitu kreatif. Mereka memiliki ciri-ciri yang oleh para andal sering digolongkan sebagai ciri-ciri individu yang kreatif, contohnya : rasa ingin tahu yang besar, senang bertanya, imajinasi yang tinggi, minat yang luas,tidak takut salah, berani menghadapi risiko, bebas dalam berpikir,senang akan hal-hal yang baru, dan sebagainya.

Namun sering dikatakan bahwa begitu anak masuk ke sekolah, kreativitas anak pun semakin menurun. Hal ini sering disebabkan karena pengajaran di TK atau SD terlalu menekankan pada cara berpikir secara konvergen, sementara cara berpikir secara divergen kurang dirangsang.
Dalam hal ini maka orang amis tanah dan guru perlu memahami kreativitas yang ada pada diri anak-anak, dengan bersikap luwes dan kreatif pula.

Bahan-bahan pelajaran di sekolah, termasuk materi ulangan dan ujian hendaknya tidak sekedar menuntut anak untuk menawarkan satu-satunya jawaban yang benar menurut guru atau kunci. Kepada mereka tetaplah perlu diberi kesempatan untuk menyebarkan imajinasinya secara “liar”, dengan mendapat dan menghargai adanya alternatif jawaban yangkreatif.

Begitu pula orang amis tanah di rumah, hendaknya tidak selalu hanya memaksakankehendaknya terhadap anak-anak, namun secara rendah hati tetap harus mendapat gagasan-gagasan anak yang mungkin tampaknya abnormal dan tak lazim. Sebab hanya dengan demikian anak pun terpacu untuk berguru dengan motivasi yang tinggi.

Anak-anak yang dihargai cenderung akan terhindar dari banyak sekali duduk kasus psikologis serta akan tumbuh dan berkembang secara lebih optimal sehingga pada akhirnya nanti mereka akan lebih siap dalam menghadapi banyak sekali duduk kasus dan tantangan-tantangan di masa depannya kelak.

Banyak hal pada anak-anak yang tidak bisa dijabarkan disini, hal diatas yaitu sebahagian kecil wacana anak-anak dan isu itu sebagian saya ambil dari tabrakan pena Kak Seto seorang pemerhati anak-anak. Terimakasih.

Punya anak atau saudara yang duduk di bangku SD atau SMP, coba berikan permainan tangram siapa tahu dia suka. Hasil kreativitas anak dari permainan tangram sanggup diliha pada video berikut;
anak sebagai generasi yang unggul tidak akan tumbuh dengan sendirinya Yang Harus Kita Ketahui Tentang Anak-anak Dalam Mendidik Mereka

Belum ada Komentar untuk "Yang Harus Kita Ketahui Wacana Belum Dewasa Dalam Mendidik Mereka"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel