Sejarah Singkat Hari Kebangkitan Nasional Dan Faktanya
Sejarah Singkat Hari Kebangkitan Nasional dan Faktanya - Negara Indonesia telah merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Sebelum Indonesia merdeka aneka macam sejarah sejarah bagaimana Indonesia telah menjadi negara yang berkembang sampai sekarang ini. Salah satunya ialah sejarah hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Sejarah Harkitnas ini memunculkan beberapa fakta yang belum banyak diketahui oleh orang orang. Sebagai generasi muda, kita sudah sepatutnya untuk mengetahui sejarah dari negara Indonesia tercinta ini. Dengan mengetahui sejarah tersebut, kita mampu menumbuhkan rasa nasionalisme dalam diri sendiri.
Setiap tahun, kita selalu memperingati Harkitnas pada tanggal 20 Mei. Sejarah Harkitnas tersebut pada dasarnya sangat panjang, dimana terdapat beberapa fakta didalamnya. Pada hari itu, negara Indonesia melakukan perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan di masanya. Maka dari itu Harkitnas mampu dijadikan tolak ukur untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, aneka macam perjuangan yang dilakukan biar para generasi muda mampu memiliki semangat nasionalisme dalam diri mereka. Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan sejarah singkat Hari Kebangkitan Nasional dan faktanya. Untuk lebih jelasnya mampu anda simak di bawah ini.
Makna dari Hari Kebangkitan Nasional ialah hari dimana bangsa Indonesia mampu melawan Belanda dalam agresinya. Kemerdekaan Indonesia ingin diperjuangkan oleh rakyatnya sebagai luapan semangat mereka untuk memperoleh kemerdekaan bagi bangsanya. Rakyat Indonesia dikala itu merasa geram dengan aksi penindasan, pebodohan, dan kekerasan yang dilakukan oleh kolonialisme Belanda. Bangsa Indonesai sendiri telah diperbudak dan dijajah oleh bangsa lain sejak 350 tahun lamanya. Bahkan semua kesejahteraan rakyat, perbudakan dimana mana dan hak asasi rakyat direnggut oleh bangsa lain dengan kejamnya. Maka dari itu sudah sepatutnya jikalau kemerdekaan Indonesia mulai diperjuangkan oleh rakyatnya.
Soetomo menjelaskan bahwa bangsa Indonesia dimasa depan berada di tangan mereka. Di hari itulah muncul gelora semangat yang menciptakan sebuah organisasi bernama Budi Utomo sebagai salah satu organisasi yang mampu mendobrak semangat generasi muda di kala itu. Budi Utomo didirikan oleh Dr. Wahidin Soedirohoesodo sesuai dengan pendapat sejarawan M.C. Ricklefs. Dr. Wahidin Soedirohoesodo bekerja sebagai dokter pemerintah sampai tahun 1899 di Yogyakarta. Beliau juga merupakan lulusan dari Sekolah Dokter Jawa di Weltevreden. Lahirnya hari Kebangkitan Nasional memunculkan semangat kesatuan, kesadaran, persatuan dan nasionalisme dalam memperjuangkan kemerdekaan bagi negara Indonesia.
Sejarah Kebangkitan Nasional di tandai dengan kejadian Sumpah Pemuda yang ikrarnya diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 dan pada tanggal 20 Mei 1908 menjadi awal berdirinya organisasi Budi Utomo. Pada tahun 1912 menjadi asal muda dari kebangkitan secara Nasional dimana partai politik yang pertama telah berdiri dengan nama Indische Partij. Organisasi ini terkenal dengan nama pelopornya yaitu "Tiga Serangkai" yang terdiri dari dr. Douwes Dekker, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara.
Dalam sejarah Kebangkitan Nasional terdapat istilah dalam organisasi Budi Utomo. Nama Budi Utomo sendiri bahu-membahu menurut ejaan van Ophuijsen ialah Boedi Oetomo. Sekitar pukul 09.00 pagi pada hari Sabtu, 20 Mei 1908 terdapat pertemuan di ruang kuliah anatomi yang dihadiri oleh Soetomo bersama sobat temannya menyerupai M. Muhammad Saleh, M. Goenawan, R. Angka, M. Soeradji, RM Goembrek, dan M. Soewarno. Mereka berkumpul untuk membahas wacana nama organisasi baru yang telah dibentuknya. Akhirnya mereka oke dengan memperlihatkan nama organisasi tersebut ialah "Budi Utomo". Kata "Budi" memiliki makna watak atau perangai dan "Utomo" memiliki makna luhur atau baik.
Organisasi ini diberi nama Budi Utomo dengan maksud biar organisasi tersebut mampu mencapai sesuatu hal dengan berpedoman pada kemahiran, keluhuran budi dan kebaikan watak atau perangai. Kemudian organisasi inilah yang juga menjadi dasar sejarah Hari Kebangkitan Nasional.
Sosok yang Mencetusan Harkitnas Pertama Kali
Pemilihan dan penetapan tanggal pada Hari Kebangkitan Nasional bukanlah sembarangan. Sosok pertama kali yang menyatakan keraguannya akan Harkitnas sama dengan hari kelahiran Boedi Oetomo ialah Soewardi Soerjaningrat. Beliau di kala itu sedang melakukan masa pembuangan yang terletak di Belanda. Akhirnya Soewardi Soerjaningrat hanya mampu menulis artikel terbitan tahun ketiganya (1918 - 1919) yang berada di Nederlandsch-Indie Oud & Nieuw. Dalam artikelnya terdapat gesekan pena awal yang berbunyi,"Saya tanpa ragu sekarang menyatakan bahwa Indisch Nationale Dag atau Hari Indisch Nationaal jatuh pada tanggal 20 Mei.
Kita sebagai generasi muda memang harus mengetahui bagaimana sejarah hari kebangkitan Nasional dan fakta fakta Harkitnas di dalamnya. Lantas bagaimana cara merayakan Harkitnas itu? Kita mampu memperingati Harkitnas setiap tanggal 20 Mei dengan cara mengunjungi museum bersejarah. Dengan begitu kita mampu mengenang jasa jasa para hero dan mampu mengetahui sejarah lebih dalam mengenai perjuangan negara Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.
Demikianlah penjelasan singkat Hari Kebangkitan Nasional dan faktanya. Kita sebagai generasi muda sudah selayaknya terus mencar ilmu dengan giat sebagai salah satu wujud penerus perjuangan dari para hero negara Indonesia ini. Dengan begitu kita mampu mengharumkan nama Indonesia ke wilayah Internasional. Semoga artikel ini mampu menambah wawasan anda dan terima kasih telah berkunjung.
Kebangkitan Nasional bagi Bangsa Indonesia |
Sejarah Singkat Hari Kebangkitan Nasional dan Faktanya
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) bertepatan dengan pendirian organisasi Budi Utomo oleh Dr. Wahidin Sudiro Husodo pada tahun 1908. Organisasi Budi Utomo ialah organisasi yang melakukan gerakan dalam bidang ekonomi, kebudayaan, sosial, dan pendidikan. Bahkan masyarakat menganggap organisasi ini sebagai asal mula dari sebuah tindakan yang memiliki tujuan besar menyerupai mewujudkan kemerdekaan bagi negara Indonesia. Di kala itu kemerdekaan Indonesia tidak hanya diperjuangkan oleh organisasi Budi Utomo saja. Namun masih ada beberapa organisasi lain dikala itu yang ikut memperjuangkan bangsa Indonesia.Makna dari Hari Kebangkitan Nasional ialah hari dimana bangsa Indonesia mampu melawan Belanda dalam agresinya. Kemerdekaan Indonesia ingin diperjuangkan oleh rakyatnya sebagai luapan semangat mereka untuk memperoleh kemerdekaan bagi bangsanya. Rakyat Indonesia dikala itu merasa geram dengan aksi penindasan, pebodohan, dan kekerasan yang dilakukan oleh kolonialisme Belanda. Bangsa Indonesai sendiri telah diperbudak dan dijajah oleh bangsa lain sejak 350 tahun lamanya. Bahkan semua kesejahteraan rakyat, perbudakan dimana mana dan hak asasi rakyat direnggut oleh bangsa lain dengan kejamnya. Maka dari itu sudah sepatutnya jikalau kemerdekaan Indonesia mulai diperjuangkan oleh rakyatnya.
Baca juga : Perbedaan Candi Jawa Tengah dan Jawa Timur Beserta ContohBangsa Indonesia dikala itu dalam keadaan yang sengsara. Akibatnya banyak mengakibatkan partisipasi beberapa orang bakir sampai membentuk gerakan baru dengan tujuan untuk memperjuangkan bangsa Indonesia biar mampu merdeka. Para partisipan tersebut terdiri dari para aristokrat dan kalangan priyayi yang terletak di sekitar lingkungan keraton. Semangat dalam diri mereka mampu terpicu dari rasa peduli terhadap nasib rakyat Indonesia sehingga mereka mampu melawan semua perbuatan dari kolonialisme Belanda. Dari sinilah timbul sejarah Kebangkitan Nasional yang diperingati pada tanggal 20 Mei. Hal ini mampu tercipta alasannya yaitu ialah Soetomo memaparkan gagasannya pada hari Minggu, 20 Mei 1908 di sebuah ruangan mencar ilmu yang terdapat di STOVIA.
Soetomo menjelaskan bahwa bangsa Indonesia dimasa depan berada di tangan mereka. Di hari itulah muncul gelora semangat yang menciptakan sebuah organisasi bernama Budi Utomo sebagai salah satu organisasi yang mampu mendobrak semangat generasi muda di kala itu. Budi Utomo didirikan oleh Dr. Wahidin Soedirohoesodo sesuai dengan pendapat sejarawan M.C. Ricklefs. Dr. Wahidin Soedirohoesodo bekerja sebagai dokter pemerintah sampai tahun 1899 di Yogyakarta. Beliau juga merupakan lulusan dari Sekolah Dokter Jawa di Weltevreden. Lahirnya hari Kebangkitan Nasional memunculkan semangat kesatuan, kesadaran, persatuan dan nasionalisme dalam memperjuangkan kemerdekaan bagi negara Indonesia.
Sejarah Kebangkitan Nasional di tandai dengan kejadian Sumpah Pemuda yang ikrarnya diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 dan pada tanggal 20 Mei 1908 menjadi awal berdirinya organisasi Budi Utomo. Pada tahun 1912 menjadi asal muda dari kebangkitan secara Nasional dimana partai politik yang pertama telah berdiri dengan nama Indische Partij. Organisasi ini terkenal dengan nama pelopornya yaitu "Tiga Serangkai" yang terdiri dari dr. Douwes Dekker, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara.
Fakta Fakta Tentang Harkitnas
Selanjutnya saya akan membahas wacana fakta fakta Hari Kebangkitan Nasional. Harkitnas sendiri memiliki beberapa fakta yang terdiri dari arti nama Budi Utomo dan sosok yang mencetuskan Harkitnas pertama kali pada tanggal 20 Mei. Adapun ulasan selengkapnya yaitu sebagai berikut:Baca juga : Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Beserta PenyebarannyaArti Nama Budi Utomo
Dalam sejarah Kebangkitan Nasional terdapat istilah dalam organisasi Budi Utomo. Nama Budi Utomo sendiri bahu-membahu menurut ejaan van Ophuijsen ialah Boedi Oetomo. Sekitar pukul 09.00 pagi pada hari Sabtu, 20 Mei 1908 terdapat pertemuan di ruang kuliah anatomi yang dihadiri oleh Soetomo bersama sobat temannya menyerupai M. Muhammad Saleh, M. Goenawan, R. Angka, M. Soeradji, RM Goembrek, dan M. Soewarno. Mereka berkumpul untuk membahas wacana nama organisasi baru yang telah dibentuknya. Akhirnya mereka oke dengan memperlihatkan nama organisasi tersebut ialah "Budi Utomo". Kata "Budi" memiliki makna watak atau perangai dan "Utomo" memiliki makna luhur atau baik.
Organisasi ini diberi nama Budi Utomo dengan maksud biar organisasi tersebut mampu mencapai sesuatu hal dengan berpedoman pada kemahiran, keluhuran budi dan kebaikan watak atau perangai. Kemudian organisasi inilah yang juga menjadi dasar sejarah Hari Kebangkitan Nasional.
Sosok yang Mencetusan Harkitnas Pertama Kali
Pemilihan dan penetapan tanggal pada Hari Kebangkitan Nasional bukanlah sembarangan. Sosok pertama kali yang menyatakan keraguannya akan Harkitnas sama dengan hari kelahiran Boedi Oetomo ialah Soewardi Soerjaningrat. Beliau di kala itu sedang melakukan masa pembuangan yang terletak di Belanda. Akhirnya Soewardi Soerjaningrat hanya mampu menulis artikel terbitan tahun ketiganya (1918 - 1919) yang berada di Nederlandsch-Indie Oud & Nieuw. Dalam artikelnya terdapat gesekan pena awal yang berbunyi,"Saya tanpa ragu sekarang menyatakan bahwa Indisch Nationale Dag atau Hari Indisch Nationaal jatuh pada tanggal 20 Mei.
Kita sebagai generasi muda memang harus mengetahui bagaimana sejarah hari kebangkitan Nasional dan fakta fakta Harkitnas di dalamnya. Lantas bagaimana cara merayakan Harkitnas itu? Kita mampu memperingati Harkitnas setiap tanggal 20 Mei dengan cara mengunjungi museum bersejarah. Dengan begitu kita mampu mengenang jasa jasa para hero dan mampu mengetahui sejarah lebih dalam mengenai perjuangan negara Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.
Demikianlah penjelasan singkat Hari Kebangkitan Nasional dan faktanya. Kita sebagai generasi muda sudah selayaknya terus mencar ilmu dengan giat sebagai salah satu wujud penerus perjuangan dari para hero negara Indonesia ini. Dengan begitu kita mampu mengharumkan nama Indonesia ke wilayah Internasional. Semoga artikel ini mampu menambah wawasan anda dan terima kasih telah berkunjung.
Belum ada Komentar untuk "Sejarah Singkat Hari Kebangkitan Nasional Dan Faktanya"
Posting Komentar