Rokok, Reaksi Kimia Berbahaya

Sesuatu yang sangat ironis memang, bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam selesai proses pembakaran materi bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi di lain pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru-paru mereka.

Kebiasaan merokok telah menjadi budaya diberbagai bangsa di belahan dunia. Mayoritas perokok diseluruh dunia ini, 47 persen ialah populasi pria sedangkan 12 persen ialah populasi wanita dengan banyak sekali kategori umur. Latar belakang merokok beraneka ragam, di kalangan remaja dan sampaumur pria ialah faktor gengsi dan biar disebut jagoan, malahan ada salah satu pepatah menarik yang digunakan sebagai pembenar atas kebiasaan merokok yaitu `ada ayam jago diatas atap, tidak merokok tidak ganteng`. Sedangkan kalangan orang tua, stres dan karena ketagihan ialah faktor penyebab keinginan untuk merokok.
Berbagai alasan dan faktor penyebab untuk merokok diatas biasanya kalah seandainya beradu argumen dengan pakar yang jago ihwal potensi berbahaya atas apa ditimbulkan dari kebiasaan merokok baik bagi dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan. Harus diakui banyak perokok yang memberikan bahwa merokok itu tidak enak tetapi jikalau Anda perhatikan iklan rokok di televisi, majalah, surat kabar, poster, dan baligo di pinggir jalan, bahkan di bungkus rokoknya sendiri, Anda sanggup membaca tabrakan pena “Peringatan Pemerintah : Merokok sanggup menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin”. Tetapi itu tidak mengubris secara massal berkurangnya kebiasaan merokok dan jumlah perokok.
Tulisan ini mungkin sama nasibnya dengan kumpulan aksi anti rokok yang didengungkan mirip diatas, tetapi saya mencoba membahasnya dari sudut kimia sesuai dengan literatur yang dipunyai, dengan impian pembaca tabrakan pena ini terutama mereka yang belajar kimia akan lebih praktis memahami ketimbang orang yang membahas dari sudut kesehatan, lingkungan atau industri. Sehingga mudah-mudahan setelah membaca artikel ini setidaknya ada beberapa orang sanggup berhenti merokok.

Rokok dan Reaksi Kimia (Pembakaran)
Proses pembakaran rokok tidaklah berbeda dengan proses pembakaran bahan-bahan padat lainnya. Rokok yang terbuat dari daun tembakau kering, kertas dan zat perasa, sanggup dibentuk dari unsur Carbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N) dan Sulfur (S) serta unsur-unsur lain yang berjumlah kecil. Rokok secara keseluruhan sanggup diformulasikan secara kimia yaitu sebagai (CvHwOtNySzSi).

Dua reaksi yang mungkin terjadi dalam proses merokok
Pertama adalah reaksi rokok dengan oksigen membentuk senyawa-senyawa mirip CO2, H2O, NOx, SOx, dan CO. Reaksi ini disebut reaksi pembakaran yang terjadi pada temperatur tinggi yaitu diatas 8000C. Reaksi ini terjadi pada cuilan ujung atau permukaan rokok yang kontak dengan udara.
CvHwOtNySzSi + O2  ---->  CO2+ NOx+ H2O + SOx + SiO2 (abu) ((pada suhu 800oC))
reaksi pembakaran rokok

Reaksi yang kedua ialah reaksi pemecahan struktur kimia rokok menjadi senyawa kimia lainnya. Reaksi ini terjadi selesai pemanasan dan ketiadaan oksigen. Reaksi ini lebih dikenal dengan pirolisa. Pirolisa berlangsung pada temperatur yang lebih rendah dari 800oC. Sehingga rentang terjadinya pirolisa pada cuilan dalam rokok berada pada area temperatur 400-800oC. Ciri khas reaksi ini ialah menghasilkan ribuan senyawa kimia yang strukturnya komplek.
CvHwOtNySzSi ®  3000-an senyawa kimia lainnya + panas produk ((pada suhu 400-800oC))
reaksi pirolisa

Walaupun reaksi pirolisa tidak dominan dalam proses merokok, tetapi banyak senyawa yang dihasilkan tergolong pada senyawa kimia yang beracun dan memiliki kemampuan berdifusi dalam darah. Proses difusi akan berlangsung terus selagi terdapat perbedaan konsentrasi. Tidak perlu disangkal lagi bahwa titik ancaman merokok ada pada pirolisa rokok. Sebenarnya produk pirolisa ini bisa terbakar bila produk melewati temperatur yang tinggi dan cukup akan Oksigen. Hal ini tidak terjadi dalam proses merokok karena proses hirup dan gas produk pada area temperatur 400-800oC pribadi mengalir kearah ekspresi yang bertemperatur sekitar 37oC.

Rokok dan proses penguapan uap air dan nikotin
Selain reaksi kimia, juga terjadi proses penguapan uap air dan nikotin yang berlangsung pada temperatur antara 100-400oC. Nikotin yang menguap pada daerah temperatur di atas tidak sanggup kesempatan untuk melalui temperatur tinggi dan tidak melalui proses pembakaran. Terkondensasinya uap nikotin dalam gas tergantung pada temperatur, konsentrasi uap nikotin dalam gas dan geometri kanal yang dilewati gas.
Pada temperatur dibawah 100oC nikotin sudah mengkondensasi, jadi sebenarnya sebelum gas memasuki mulut, kondensasi nikotin telah terjadi. Berdasarkan keseimbangan, tidak semua nikotin dalam gas terkondensasi sebelum memasuki ekspresi sehingga nantinya gas yang masuk dalam paru-paru masih mengandung nikotin. Sesampai di paru-paru, nikotin akan mengalami keseimbangan baru, dan akan terjadi kondensasi lagi.
Jadi, ditinjau secara proses pembakaran, proses merokok tidak ada bedanya dengan proses pembakaran kayu di dapur, proses pembakaran minyak tanah di kompor, proses pembakakaran batubara di industri semen, proses pembakaran gas alam di industri pemanas baja dan segala proses pembakaran yang melibatkan materi bakar dan oksigen. Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam selesai proses pembakaran materi bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi dilain pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru- paru mereka.

Mengapa Asap Rokok Berbahaya ???
Rokok bukan hanya merugikan perokok, melainkan orang yang tidak merokok pun akan terkena ancaman rokok jikalau menghirup asap rokok. Orang tersebut dinamakan perokok pasif. Berdasarkan penelitian, perokok pasif yang menderita selesai asap rokok sepuluh kali lebih banyak daripada perokok pasif.
Tahukah Anda mengapa asap rokok berbahaya ?
Salah satu penyebab nya ialah gas karbon monoksida (CO) yang terkandung di dalam asap rokok. Gas CO sangat beracun dan sanggup bereaksi dengan hemoglobin (Hb). Reaksinya sanggup dituliskan sebagai berikut :
Hb + CO      ------->         HbCO
Di dalam darah, hemoglobin mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh sel tubuh,
Hb + O2   ------->     HbO2
Gas CO dan O2 bersaing biar sanggup bereaksi dengan hemoglobin. Persaingan ini dimenangkan oleh gas CO karena tetapan kesetimbangan kimia HbCO lebih besar daripada tetapan kesetimbangan kimia HbO2. dengan konsentrasi yang sedikit, gas CO sanggup melepaskan O2 dari HbO2,
HbO2 + CO   ------->   HbCO + O2
Jadi, jikalau Anda menghirup asap rokok, gas O2 yang seharusnya dialirkan dari paru-paru ke sel tubuh akan digantikan oleh gas CO yang beracun dan berbahaya bagi kesehatan.
Jumlah kematian dan klaim perokok menurut penelitian Organisasi Kesehatan dunia (WHO), setiap satu jam, tembakau rokok membunuh 560 orang diseluruh dunia. Kalau dihitung satu tahun terdapat 4,9 juta kematian didunia yang disebabkan oleh tembakau rokok. Kematian tersebut tidak terlepas dari 3800 zat kimia, yang sebagian besar merupakan racun dan karsinogen (zat pemicu kanker), selain itu juga asap dari rokok memiliki benzopyrene yaitu partikel-partikel karbon yang halus yang dihasilkan selesai pembakaran tidak sempurna arang, minyak, kayu atau materi bakar lainnya yang merupakan penyebab pribadi mutasi gen. Hal ini berbanding terbalik dengan sifat output rokok sendiri terhadap manusia yang bersifat gila serta berbeda dengan masakan dan minuman yang bersifat positif dalam tubuh dan sanggup diukur secara kuantitatif.
Selain mengklaim menerima kenikmatan dari output rokok, perokok juga mengklaim bahwa rokok sanggup meningkatan ketekunan bekerja, meningkatkan produktivitas dan lain-lain. Tetapi klaim ini sulit untuk dibuktikan karena adanya nilai gila yang terlibat dalam output merokok. Para jago malah memperkirakan bahwa rokok tidak ada hubunganya dengan klaim-klaim di atas. Malah terjadi sebaliknya, menurunnya produktivitas seseorang karena merokok selesai terbaginya waktu bekerja dan merokok. Selain itu menurut penelitian terbaru menyatakan bahwa merokok sanggup menurunkan IQ.
Hal ini gres satu dari beberapa bukti dan alasan mengapa asap rokok berbahaya. Masih banyak lagi sebab-sebab lainnya. Bagaimana, masih berminat untuk merokok ? Jika Anda belum menghentikan kebiasaan buruk ini, minimal asap rokok Anda tidak merugikan orang yang tidak merokok. Usahakanlah tidak merokok di tempat umum, mirip angkutan kota, bis kota dan tempat umum lainnya, karena asap rokokmu bukan untukku.


(dari banyak sekali sumber)

Belum ada Komentar untuk "Rokok, Reaksi Kimia Berbahaya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel