Empat Sehat Lima Tepat Dalam Matematika
Masih ingat slogan "Empat Sehat Lima Sempurna" yang banyak orang telah mengomentari slogan tersebut. "Empat Sehat Lima Sempurna" diciptakan pada tahun 1950-an. Penciptanya yaitu Bapak Gizi Indonesia, Prof. Poerwo Soedarmo. Slogan "Empat Sehat Lima Sempurna" berisikan lima kelompok, yaitu:
Apa hubungannya dengan matematika, bergotong-royong dari bahasa tidak ada kekerabatan yang signifikan, tetapi setelah melihat kendala-kelndala siswa-siswa dalam mempelajari matematika mereka tidak menerapkan "Empat Sehat Lima Sempurna Dalam Matematika". Ini mungkin mampu membantu siswa atau bahkan para guru matematika untuk mempermudah mempelajari matematika itu semoga menjadi pelajaran yang menyenangkan.
Apa saja "Empat Sehat Lima Sempurna Dalam Matematika", aku coba jabarkan:
Penjumlahan mempunyai sifat Komutatif dan Assosiatif, oleh lantaran itu urutan penjumlahan tidak mempengaruhi hasilnya. Elemen identitas dari penjumlahan yaitu nol (0), disini penambahan sembarang bilangan dengan identitas (nol) akan tidak akan merubah angka tersebut. Selanjutnya elemen bilangan invers dari penambahan yaitu negatif dari bilangan itu sendiri, di sini penambahan suatu bilangan dengan inversnya akan menghasilkan identitas (nol).
Pengurangan tidak mempunyai sifat baik Komutatif maupun Assosiatif. Oleh lantaran hal ini, terkadang pengurangan dipandang sebagai penambahan suatu bilangan dengan negatif bilangan lainnya, $a - b = a + (-b)$. Dengan cara penulisan ini maka sifat Komutatif dan Assosiatif akan dipenuhi.
Perkalian, dipandang sebagai penjumlahan berulang, tentunya mempunyai sifat Komutatif dan Assosiatif. Lebih jauh lagi perkalian mempunyai sifat Distributif atas Penambahan dan Pengurangan. Elemen identitas untuk perkalian yaitu satu (1), disini perkalian sembarang bilangan dengan identitas (satu0] akan tidak akan merubah angka tersebut. Selanjutnya elemen bilangan invers dari perkalian yaitu satu-per-bilangan itu sendiri, di sini perkalian suatu bilangan dengan inversnya akan menghasilkan identitas (satu).
Pembagian tidak bersifat Komunitatif maupun Assosiatif. Sebagaimana Pengurangan mampu dipandang sebagai masalah khusus dari penambahan, demikian pula Pembagian mampu dipandang sebagai Perkalian dengan elemen invers pembaginya, sebagai tumpuan $A \div B = A \times \dfrac{1}{B}$. Dengan cara penulisan mirip ini maka semua sifat-sifat perkalian mirip Komunitatif dan Assosiatif akan dipenuhi oleh Pembagian.
Empat Sehat Lima Sempurna Dalam Matematika yang aku kategorikan menjadi:
Masih menganggap matematika hanya hitung-hitungan semata, mari kita lihat kreativitas siswa ini, membuat lagu dengan matematika;
- Makanan pokok,
- Lauk-pauk,
- Sayur-sayuran,
- Buah-buahan, dan
- Susu.
Apa hubungannya dengan matematika, bergotong-royong dari bahasa tidak ada kekerabatan yang signifikan, tetapi setelah melihat kendala-kelndala siswa-siswa dalam mempelajari matematika mereka tidak menerapkan "Empat Sehat Lima Sempurna Dalam Matematika". Ini mungkin mampu membantu siswa atau bahkan para guru matematika untuk mempermudah mempelajari matematika itu semoga menjadi pelajaran yang menyenangkan.
Apa saja "Empat Sehat Lima Sempurna Dalam Matematika", aku coba jabarkan:
1. Penjumlahan $(+)$
Penjumlahan merupakan penambahan dua bilangan menjadi suatu bilangan yang merupakan Jumlah. Penambahan lebih dari dua bilangan mampu dipandang sebagai operasi Penambahan berulang, prosedur ini dikenal sebagai Penjumlahan Total (summation), yang mencakup juga penambahan dari barisan bilangan tak hingga banyaknya (infinite).Penjumlahan mempunyai sifat Komutatif dan Assosiatif, oleh lantaran itu urutan penjumlahan tidak mempengaruhi hasilnya. Elemen identitas dari penjumlahan yaitu nol (0), disini penambahan sembarang bilangan dengan identitas (nol) akan tidak akan merubah angka tersebut. Selanjutnya elemen bilangan invers dari penambahan yaitu negatif dari bilangan itu sendiri, di sini penambahan suatu bilangan dengan inversnya akan menghasilkan identitas (nol).
2. Pengurangan $(-)$
Pengurangan mencari ‘perbedaan’ antara dua bilangan A dan B (A-B), kesudahannya yaitu Selisih dari dua bilangan A dan B tersebut. Bila Selisih bernilai faktual maka nilai A lebih besar daripada B, jika Selisih sama dengan nol maka nilai A sama dengan nilai B dan terakhir jika Selisih bernilai negatif maka nilai A lebih kecil daripada nilai B.Pengurangan tidak mempunyai sifat baik Komutatif maupun Assosiatif. Oleh lantaran hal ini, terkadang pengurangan dipandang sebagai penambahan suatu bilangan dengan negatif bilangan lainnya, $a - b = a + (-b)$. Dengan cara penulisan ini maka sifat Komutatif dan Assosiatif akan dipenuhi.
3. Perkalian $(\times)$
Pada intinya yaitu penjumlahan yang berulang-ulang. Perkalian dua bilangan menghasilkan Hasil Kali (product), sebagai tumpuan $4 \times 3 = 3+3+3+3 = 12$.Perkalian, dipandang sebagai penjumlahan berulang, tentunya mempunyai sifat Komutatif dan Assosiatif. Lebih jauh lagi perkalian mempunyai sifat Distributif atas Penambahan dan Pengurangan. Elemen identitas untuk perkalian yaitu satu (1), disini perkalian sembarang bilangan dengan identitas (satu0] akan tidak akan merubah angka tersebut. Selanjutnya elemen bilangan invers dari perkalian yaitu satu-per-bilangan itu sendiri, di sini perkalian suatu bilangan dengan inversnya akan menghasilkan identitas (satu).
4. Pembagian $(\div)$
Pembagian dua bilangan A dan B (A $\div$ B) akan menghasilkan Hasil Bagi (quotient). Sembarang pembagian dengan bilangan nol (0) tidak didefinisikan. Selanjutnya jika nilai Hasil Bagi lebih dari satu, berarti nilai A lebih besar daripada nilai B, bilai Hasil Bagi sama dengan satu, maka berarti nilai A sama dengan nilai B, dan terakhir jika Hasil Baginya kurang dari satu maka nilai A kurang dari nilai B.Pembagian tidak bersifat Komunitatif maupun Assosiatif. Sebagaimana Pengurangan mampu dipandang sebagai masalah khusus dari penambahan, demikian pula Pembagian mampu dipandang sebagai Perkalian dengan elemen invers pembaginya, sebagai tumpuan $A \div B = A \times \dfrac{1}{B}$. Dengan cara penulisan mirip ini maka semua sifat-sifat perkalian mirip Komunitatif dan Assosiatif akan dipenuhi oleh Pembagian.
5. Logika
Setiap kita manusia mempunyai logika, tetapi kita sering tidak menggunakannya secara maksimal. Kenapa budi aku kategorikan yang melengkapi ke empat unsur di atas, lantaran dengan budi matematika itu akan menjadi simpel pengerjaannya. Semua rumus atau persamaan dalam matematika menggunakannya hanya dengan logika, mensubstitusikan unsur-unsur yang diketahui dan menghitungnya dengan menggunakan keempat unsur dasar diatas.Empat Sehat Lima Sempurna Dalam Matematika yang aku kategorikan menjadi:
- Penjumlahan,
- Pengurangan,
- Perkalian,
- Pembagian dan
- Logika
Masih menganggap matematika hanya hitung-hitungan semata, mari kita lihat kreativitas siswa ini, membuat lagu dengan matematika;
Belum ada Komentar untuk "Empat Sehat Lima Tepat Dalam Matematika"
Posting Komentar