Kebiasaan-Kebiasaan Jelek Orang Bau Tanah Yang Merugikan Anak
![Kebiasaan-kebiasaan Buruk Orang Tua Yang Merugikan Anak kebiasaan Buruk Orang Tua Yang Merugikan Anak Kebiasaan-kebiasaan Buruk Orang Tua Yang Merugikan Anak](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigMyrTRDBZIb7ZKuLa0jQOHORD1N0ODneCUpQBZG-9YT3IBsN8PZ1fLhM1rNGeaVVYqhNCg0yhDOtbsayd2hmrQMJfq4qkVFY-DzKy7g7Ji-2cSoc5xhZGWAP6Ez_6DKvFnIgpU7YVk3LX/s1600/Kebiasaan-kebiasaan+Buruk+Orang+Tua+Yang+Merugikan+Anak.jpg)
Orangtua yakni panutan anak dalam bersikap dan bersosialisasi. Anak yang masih dalam usia berkembang, umumnya akan memalsukan perilaku dan kebiasan ayah serta ibu mereka. Sebab, bagi anak apa yang dilakukan orangtua yakni teladan terbaik.
"Anda tidak mampu meminta mereka untuk aktif bermain, kalau ternyata Anda sendiri selalu menonton televisi sepanjang hari ketika berada di rumah," kata Carrie Contey, Psikolog Klinis.
Sejumlah orangtua yang sadar memiliki kebiasaan buruk mengaku tidak ingin belum dewasa mereka mencontoh hal tidak baik tersebut. Ironisnya, alih-alih mengurangi atau menghentikan kebiasaan yang dianggap buruk tersebut, para orangtua malah kian “rajin” menujukkannya pada buah hati mereka.
Istilah populernya yakni bohong putih atau white lies, padahal apapun alasannya, berbohong bukanlah sesuatu yang baik, apalagi jikalau melakukannya di depan anak atau membohongi anak secara langsung.Berbohong Demi Kebaikan
Alyson Schafer, Psikolog dan Penulis, pada bukunya yang bertajuk Honey, I Wrecked the Kids, memberikan bahwa bagi sebagian orang berbohong yakni praktik yang biasa dilakukan dalam kehidupan. Akibat dianggap lazim, sejumlah orangtua dan manusia pandai balig cukup akal lainnya kerap tidak sadar ketika sedang berbohong.
Contoh yang umum dilakukan, misalnya ketika Anda ditilang polisi sebab yakni melanggar lampu merah. Untuk memangkas waktu, Anda pun berbohong pada polisi kalau sedang terburu-buru mengatar anak yang sudah terlambat ke sekolah. Padahal di ketika yang sama, buah hati Anda sedang duduk manis di kursi penumpang, dan memperhatikan ibunya mengucapkan kebohongan pada orang lain.
Tidak sedikit orangtua yang memiliki perbedaan pandangan akan metode mengasuh anak. Salah satunya soal jenis kuliner yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi si kecil.Menyimpan Rahasia Dari Pasangan
Suatu kali Anda tengah malas memasak, Anda memutuskan untuk membelikan anak kuliner cepat saji. Namun, sebab yakni takut tertangkap basah suami yang melarang anak mengonsumsi jenis kuliner tersebut, Anda pun membuat anak berjanji untuk menyimpan rahasia bahwa dirinya baru saja melahap satu tangkup hamburger.
Mengenai hal ini, Alyson mengatakan, apabila Anda terus-menerus memaksa anak menyimpan rahasia dan berbohong, mereka akan menganggap berbohong untuk menjaga perasaan orang lain itu lumrah.
Piranti elektronik atau gadget memang diciptakan untuk memudahkan komunikasi dan melancarkan pekerjaan. Namun, sebaiknya ketika sedang menghabiskan waktu bersama si kecil, simpanlah gadget Anda dan pusatkan perhatian pada si buah hati yang menggemaskan.Terlalu Sering Bermain Piranti Elektronik
Anak yang sering melihat orangtua bermain atau menggunakan gadget di rumah, akan menganggap bahwa alat tersebut yakni media yang tepat untuk bersosialisasi. Akhirnya, terciptalah pemikiran bahwa acara di luar rumah bersama teman kecil mereka yang lain tidak begitu penting, sebab yakni bermain gadget jauh lebih menyenangkan.
Hindarilah kebiasaan cepat marah atas hal-hal yang sederhana, pada siapapun termasuk pada anak. "Anak-anak cenderung percaya bahwa hal-hal buruk yang mengakibatkan Anda marah yakni kesalahan mereka," kata Susan Newman, Psikolog yang menuliskan buku berjudul Parenting an Only Child.Emosional
Walaupun Anda merasa jengkel dengan teman atau kolega, usahakanlah untuk tidak bergunjing dan mengolok-olok mereka di depan anak. Apalagi jikalau disertai “bumbu penyedap” berupa kata-kata buruk dan sumpah serapah yang tidak pantas di dengar si kecil.Mengolok-olok Orang Lain Secara Berlebihan
Sikap yang demikian akan membentuk pola pikir pada anak, bahwa mereka yang dianggap menyebalkan pantas diolok-olok dan dibicarakan dengan kata-kata yang tidak pantas didengar. Selain itu, kebiasaan buruk Anda ini pun akan menurunkan rasa empati dalam diri anak terhadap lingkungan sosial mereka. (female.kompas.com)
Punya anak atau saudara yang duduk di kursi SD atau SMP, coba berikan permainan tangram siapa tahu ia suka. Hasil kreativitas anak dari permainan tangram mampu diliha pada video berikut;
![kebiasaan Buruk Orang Tua Yang Merugikan Anak Kebiasaan-kebiasaan Buruk Orang Tua Yang Merugikan Anak](https://i.ytimg.com/vi/Efx6eL16btU/sddefault.jpg)
Belum ada Komentar untuk "Kebiasaan-Kebiasaan Jelek Orang Bau Tanah Yang Merugikan Anak"
Posting Komentar