Gaya Mendidik Anak Yang Perlu Dihindari

Mari kita luangkan waktu sebentar meninjau gaya mendidik anak yang katanya perlu kita hindari, dalam artikel kali ini akan dibahas tujuh gaya yang salah dalam mendidik anak. Berhati-hatilah, bila Anda menggunakan salah satu dari tujuh gaya mendidik anak di bawah ini, Anda sebaiknya mulai merubah pendekatan dalam mendidik anak Anda. Cobalah berpikir wacana satu hal: “Sebelum Anda sanggup mengubah anak Anda, Anda harus terlebih dahulu mengubah cara Anda sendiri dalam menyikapi sikap anak Anda.”

Mari kita bahas satu per satu gaya pengasuhan anak yang salah yang mungkin sedang Anda terapkan pada anak Anda yang kami sadur dari buku The Big Book of Parenting Solutions karya Michele Borba Ed.D.

GAYA SALAH #1: GAYA HELIKOPTER

ari kita luangkan waktu sebentar meninjau gaya mendidik anak yang katanya perlu kita hinda Gaya Mendidik Anak Yang Perlu Dihindari
Selalu membayangi kehidupan anak dan selalu bergegas untuk membantu mengatasi hambatan yang dihadapi sang anak, itulah gaya helikopter! Para orangtua yang mengasuh dengan gaya ini, terus melayang-layang dan tak pernah berhenti mengawasi kehidupan belum dewasa mereka.

Mereka merampungkan PR anaknya, mengerjakan tugas-tugas yang seharusnya diselesaikan oleh anak mereka, dan memastikan anak mereka menerima apa yang orang wangi tanah harapkan. Mereka menginvestasikan terlalu banyak energi dalam mengasuh anak, seolah-olah tidak ada yang bisa menghalangi kesuksesan belum dewasa mereka.

Mereka sangat ingin anaknya sukses namun dengan cara melibatkan diri secara intensif dan terjun eksklusif mengatasi permasalahan anak mereka. Orang wangi tanah dengan gaya ini akan masuk ke mode ‘Black Hawk’ ketika menemukan satu hal yang mereka khawatirkan dari naknya, gerakan menukik untuk menyelamatkan dan memecahkan setiap duduk kasus anaknya.

Keterlibatan orang wangi tanah pada kehidupan anaknya yang menyerupai ini bisa menjadi bumerang. Gaya ini sanggup menciptakan anak terus-menerus bergantung pada kiprah orang wangi tanah sampai dewasa, sehingga mereka tidak siap untuk menangani masalah-masalah dalam hidup mereka sendiri ketika beranjak berusia dewasa.

Jika seseorang selalu dibantu, mereka akan kurang memiliki kemampuan yang penting untuk menjalani hidup menyerupai kemandirian, pengambilan keputusan, dan keterampilan memecahkan masalah. Itulah mengapa banyak anak yang dibesarkan dengan cara ‘helikopter’ ini sering memiliki kelemahan dalam memecahkan duduk kasus dan tidak memiliki rasa percaya diri dalam mengatasi permasalahan hidup di dunia nyata.
Apa Yang Sebaiknya Kita Lakukan?
Belajarlah terlibat, tapi tidak terlalu dalam dan mengganggu kehidupan anak Anda sehingga ia sanggup menyebarkan kemerdekaannya dalam belajar, bermain, berkegiatan, dan berekspresi yang sehat. Biarkanlah anak Anda mencar ilmu lebih berdikari dan banyak mencar ilmu dari kesalahannya sehingga mereka sanggup menjalani hidup tanpa Anda suatu hari nanti.

GAYA SALAH #2: GAYA INKUBATOR

ari kita luangkan waktu sebentar meninjau gaya mendidik anak yang katanya perlu kita hinda Gaya Mendidik Anak Yang Perlu Dihindari
Memaksakan anak untuk mencar ilmu lebih cepat dari tahapan yang seharusnya, padahal si anak belum saatnya untuk mencar ilmu hal tersebut.

Tidak ada yang salah bila Anda menginginkan anak berkembang lebih cepat dari yang seharusnya. Saat ini tengah marak wacana impian orang wangi tanah untuk menciptakan anaknya menjadi seorang ‘Superkid’. Tipe orang wangi tanah menyerupai ini biasanya sudah mulai mengenalkan musik klasik pada anak sejak usia dini, menggunakan banyak sekali metode agar anaknya bisa membaca huruf lebih cepat dari belum dewasa lainnya, mengajarkan bermain biola sejak usia anak masih sangat kecil. Bagi orang wangi tanah tipe ini, waktu adalah segalanya. Mereka sangat ini anak mereka bisa meraih banyak sekali kemampuan sedini mungkin. Sehingga kelak anaknya bisa lebih berprestasi dan lebih unggul daripada yang lain.

Hal yang memotivasi orang wangi tanah tipe ini biasanya didorong karena mengaitkan kata ‘sukses’ dengan ‘angka-angka’. Hal itu terjadi karena yang terjadi sekarang ini, untuk mengukur kesuksesan anak, mereka selalu di test menggunakan parameter ‘angka’. Dari test masuk pra-sekolah sampai banyak test lainnya lagi di hari-hari kemudian. Hal ini menciptakan banyak orang wangi tanah khawatir jikalau kelak anaknya tidak sanggup lulus dari rangkaian test yang telah bersifat sistematis menyerupai itu.

Fenomena menyerupai ini menciptakan belum dewasa menjadi tidak punya banyak waktu untuk bermain. Waktunya dihabiskan untuk bimbingan belajar, kursus di luar sekolah, permainan edukatif, mengikuti kursus ‘mind-building’, dan hal-hal lainnya yang masih di area ‘belajar’. Akhirnya yang terjadi adalah anak menjadi stress, cepat cemas, dan semakin membentuk sikap si anak jadi terlalu perfeksionis; sedangkan nilai-nilai kejujuran menjadi luntur. Dengan gaya pengasuhan menyerupai ini, berarti kita memanipulasi pengembangan kemampuan anak, semua itu dilakukan hanya karena kita percaya pada rumusan-rumusan yang disuguhkan ‘industri pendidikan’ dan teori-teori ‘Superkid’.
Apa Yang Sebaiknya Kita Lakukan?
Belajarlah untuk menghargai bakat alami dan kemampuan anak Anda dan sesuaikan referensi pengasuhan dengan tahap perkembangan anak Anda.

GAYA SALAH #3: GAYA PLESTER

ari kita luangkan waktu sebentar meninjau gaya mendidik anak yang katanya perlu kita hinda Gaya Mendidik Anak Yang Perlu Dihindari
Mengandalkan solusi jangka pendek dalam memperbaiki duduk kasus tanpa bertujuan untuk mencapai yang lebih berdampak dan bersifat jangka panjang.

Jenis orang wangi tanah ini merasa sudah bosan, merasa sangat sibuk, merasa tidak punya waktu cukup, dan berusaha untuk memenuhi segala kebutuhan secara simpel dan tepat sasaran. Mereka ingin segalanya praktis dan cepat, termasuk pendekatan disiplin yang mereka lakukan. Mereka akan melakukan apa saja untuk melatih anak agar bertindak benar - asalkan bisa diterapkan secara simpel dan cepat. Mereka menggunakan "Metode 1-2-3 " untuk mencegah ulah negatif anak, menggunakan parameter-paremeter grafis dalam mengukur perilaku, berjanji akan mengatakan mainan mahal bila anaknya berprestasi, dan bahkan mengatakan ‘pil’ agar anaknya pinter, baik, dll.

Para hebat menyebutkan bahwa santunan pil pada anak adalah alasan besar kenapa penggunaan obat yang dirancang untuk mengekang hiperaktifitas ini telah tiga kali lipat terjual sejak tahun 1993. Apakah dirasa lebih praktis untuk mengatakan pil daripada untuk mengajarkan dengan cara lain kepada belum dewasa untuk berperilaku baik? Memang ada beberapa anak yang membutuhkan resep obat ini untuk membantu mereka sanggup mengendalikan emosi labil mereka. Kita seharusnya prihatin ketika saat-saat kita malah mengandalkan pendekatan ini hanya untuk mempermudah hidup kita dalam mendidik dan mengasuh anak.

Selain itu, seni administrasi cepat ini hanya akan mengajarkan belum dewasa untuk bertindak tepat ketika ada peringatan, penghargaan, atau pil. Disiplin yang efektif selalu bersifat instruktif dan membantu anak belajar bagaimana memperbaiki kesalahannya. Sebuah gaya cepat sanggup membawa pinjaman sementara, tetapi hampir tidak pernah menciptakan perubahan yang kasatmata dan bertahan lama. Itulah sebabnya mengapa banyak belum dewasa terus kambuh pada sikap buruk yang sama dan orang wangi tanah akibatnya lelah dan putus asa.
Apa Yang Sebaiknya Kita Lakukan?
Pelajarilah bahwa cara yang paling efektif untuk mendisiplinkan anak adalah selalu dengan cara menyempatkan waktu bersama anak untuk menolong mereka untuk mengerti apa yang salah pada diri mereka dan bagaimana memperbaikinya.

GAYA SALAH #4: GAYA SOBAT

ari kita luangkan waktu sebentar meninjau gaya mendidik anak yang katanya perlu kita hinda Gaya Mendidik Anak Yang Perlu Dihindari
Lebih memiih berperan sebagai sobat anak daripada terlalu membatas-batasi sang anak.

Hampir setengah dari orang wangi tanah dikala ini mengakui bahwa jauh di lubuk hati, mereka ingin menjadi "teman terbaik untuk anak". Orang wangi tanah tipe ini tidak bisa menciptakan keputusan yang akan direspon negatif oleh anak, bahkan ketika mencoba mendisiplinkan anak, mereka malah takut dibenci oleh anaknya sendiri.

Dan tampaknya belum dewasa kita punya trik tersendiri. Salah satu survei pada belum dewasa sekolah dasar menemukan bahwa ketika mereka menginginkan sesuatu yang baru, sebagian besar mereka meminta sembilan kali sebelum orang wangi tanah mereka menyerah. Tentu saja orang wangi tanah ingin anak-anaknya menyukai mereka, dan suatu hari nanti menjadi teman. Saat ini mereka membutuhkan orang wangi tanah yang tetapkan aturan dan batas-batas dan tidak mengaburkan batas antara sahabat dan orang dewasa.

Selain itu, bekerjsama ketidakmampuan kita untuk mengubah anak tidak membantu mereka tumbuh menjadi aman, bertanggung jawab, ulet, dan penuh kasih. Sebaliknya, kita malah menciptakan generasi manja dan berperilaku buruk. Lebih dari 80 persen orang sampaumur berpikir belum dewasa dikala ini lebih manja daripada belum dewasa yang sepuluh atau lima belas tahun yang lalu.
Apa Yang Sebaiknya Kita Lakukan?
Belajarlah mengatur batas-batas yang terang dan bersikap tegas, ambil kembali kendali Anda sebagai orang tua. Sadari bahwa apa yang dibutuhkan anak dari Anda adalah orang tua, bukan teman.

GAYA SALAH #5: GAYA AKSESORIS

ari kita luangkan waktu sebentar meninjau gaya mendidik anak yang katanya perlu kita hinda Gaya Mendidik Anak Yang Perlu Dihindari
Mengukur nilai dan kesuksesan Anda sebagai orang wangi tanah atas dasar prestasi yang diraih oleh anak Anda

Orang wangi tanah tipe ini bersikap masa bodoh dengan teknik atau metode apa yang dijalankan dalam mendidik anak, mereka lebih mendahulukan pencapaian anaknya yang bersifat simbolis. Setiap prestasi kecil, nilai ujian, atau hal lainnya tiba-tiba menjadi kesempatan untuk membesar-besarkan diri Anda sebagai orang wangi tanah yang sukses. Setiap orang harus tahu pencapaian anaknya, bahkan di rumah disediakan lemari untuk memajang semua prestasi, piala, sertifikat, dan bintang emasnya.

Menampilkan simbol-simbol prestasi itu semua adalah kepingan dari ‘gaya’, karena setiap trofi gres dan bentuk penghargaan lainnya adalah refleksi eksklusif dari seberapa baik anak mereka telah diasuh. Dan keberhasilan anak dalam meraih simbol-simbol tersebut adalah representasi keberhasilan hidup bagi orang wangi tanah sendiri.

Gay Norton Edelman, editor senior Family Circle, menyebut gaya ini sebagai ‘accessory parenting’. Semua hal yang positif dari anak akan diberikan pujian dan dieluk-elukkan. Tetapi bila anak gagal atau memiliki kurang dari nilai sempurna, diartikan pula bahwa si orang wangi tanah berarti telah gagal. Gaya pengasuhan ini benar-benar menciptakan anak menjadi perpanjangan keinginan, kebutuhan, dan impian orang wangi tanah sendiri. Jika referensi asuh ini dilanjutkan, kita mengancam identitas anak, karena kedua orang wangi tanah dan anak tergantung pada satu sama lain terkait rasa harga diri mereka masing-masing.
Apa Yang Sebaiknya Kita Lakukan?
Belajarlah untuk melihat anak Anda sebagai individu yang unik dan terpisah dari orang tua, dan menyesuaikan cara mendidik mereka dengan ciri-ciri, bakat, dan kebutuhan khusus yang mereka miliki.

GAYA SALAH #6: GAYA PARANOID

ari kita luangkan waktu sebentar meninjau gaya mendidik anak yang katanya perlu kita hinda Gaya Mendidik Anak Yang Perlu Dihindari
Bersikap obsesif dalam menjaga anak Anda aman dari ancaman fisik atau psikologis

Menjaga keamanan belum dewasa selalu menjadi prioritas orang tua, tapi belakangan ini ada ketakutan ketika membiarkan belum dewasa kita keluar dari jangkauan kita, bahkan dalam hitungan detik sekalipun. Nama terbaik untuk gaya ini adalah gaya orangtua paranoid. Tentu saja, kita akan semakin menjadi gugup ketika kita terus-menerus diingatkan oleh banyak tragedi di gosip bahwa ancaman semakin meningkat di mana-mana dan mengancam keselamatan anak, seperti: penculikan, terorisme, penembakan di sekolah, predator seks, cyberbullying, pedofil online, masakan beracun, dan Mminan yang berbahaya.

Memang banyak hal angker di luar sana, dan hal tersebut menciptakan kita semakin mengendalikan belum dewasa kita jadi lebih ketat. "Jangan lakukan itu! Kamu bisa luka!"; "Jangan bicara dengan orang asing!"; "Jangan pergi main terlalu jauh!".

Menjaga anak dari ancaman itu baik. Tapi bila kita bersikap obsesif dan terus-menerus mengingatkan anak wacana banyak hal yang berbahaya malah akan menanamkan rasa takut berlebih pada anak. Anak menjadi lebih sering cemas dan tidak percaya diri. Tak heran belum dewasa jaman sekarang lebih cemas dibandingkan generasi lainnya.
Apa Yang Sebaiknya Kita Lakukan?
Belajarlah lebih santai, cepatlah menyadari ketika Anda berbuat terlalu protektif sehingga Anda sanggup mengatakan kesempatan pada anak Anda untuk bisa lebih banyak belajar untuk menghadapi hidup, dan jangan lupa tangani kekhawatiran Anda sendiri dulu sehingga rasa takut dan cemas itu tidak tertular pada anak Anda.

GAYA SALAH #7: GAYA SEKUNDER

ari kita luangkan waktu sebentar meninjau gaya mendidik anak yang katanya perlu kita hinda Gaya Mendidik Anak Yang Perlu Dihindari
Melepaskan imbas Anda sehingga dunia belum dewasa Anda lebih dikendalikan oleh pihak luar, termasuk merek-merek, pemasaran, dan media

Dalam dilema baru-baru ini, anak berperilaku lebih didorong oleh media, komputer, Wii, YouTube, video games, TV, Facebook, iPod, DVD, dan Ponsel. Tidak heran mereka disebut generasi plugged-in. Banyak belum dewasa menghabiskan lebih banyak waktu mereka terlibat dengan media dibandingkan dengan apa pun selain tidur. Penelitian mengatakan bahwa 99 persen dari anak laki-laki dan 94 persen anak perempuan usia 12-17 telah bermain komputer, web, portabel, atau console games.

Waktu menonton televisi telah meningkat lebih dari satu jam sehari dari lima tahun yang lalu. Anak-anak sangat rentan karena mereka percaya apa yang mereka lihat. Dan jangan salah: mereka dibombardir dengan parade gencarnya gambar-seksual, penggunaan alkohol, kekerasan, vulgar, dan komersialisme - yang mendorong mereka untuk tumbuh terlalu cepat dibandingkan usianya.

Selain itu, mereka pun semakin jarang bertemu dengan orang tua. Orang wangi tanah mengambil kiprah "sekunder" dalam mata anak, kita mulai kehilangan kekuatan kita, dan budaya yang berlaku menjadi pengganti kita. Anak Anda menjadi lebih rentan terhadap tekanan dari luar, ia lebih cenderung mengandalkan orang lain selain Anda untuk membimbingnya, dan lebih mungkin lebih mengadopsi nilai-nilai orang lain.
Apa Yang Sebaiknya Kita Lakukan?
Sadari bahwa Anda adalah imbas paling kuat dalam membimbing nilai-nilai, sikap, dan sikap anak, serta dalam melindungi dirinya terhadap sikap berisiko, dengan menemukan cara untuk lebih terlibat dalam kehidupan anak Anda.
(Disadur dari buku “The Big Book of Parenting Solutions: 101 Answers to Your Everyday Challenges and Wildest Worries” yang ditulis oleh Michele Borba Ed.D. *https://ssemuaadadisini.blogspot.com/search?q=anak-anak-belajar)

Punya anak atau saudara yang duduk di bangku SD atau SMP, coba berikan permainan tangram siapa tahu ia suka. Hasil kreativitas anak dari permainan tangram sanggup diliha pada video berikut;
ari kita luangkan waktu sebentar meninjau gaya mendidik anak yang katanya perlu kita hinda Gaya Mendidik Anak Yang Perlu Dihindari

Belum ada Komentar untuk "Gaya Mendidik Anak Yang Perlu Dihindari"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel