Ceritanya Pelanggaran Sederhana Tetapi Menggambarkan Huruf Sebenarnya

Ceritanya Pelanggaran Sederhana Tetapi Menggambarkan Karakter Sebenarnya Ceritanya Pelanggaran Sederhana Tetapi Menggambarkan Karakter SebenarnyaHari ini upacara bendera berlangsung hikmat ibarat biasa yang di lakukan di sekolah-sekolah pada umumnya, tetapi selesai mengheningkan cipta suasana hikmat sedikit terganggu.

Suasana hikmat terganggu sedikit karena ada beberapa siswa membentuk barisan baru karena mereka tadinya berada di dalam kelas dan tidak melakukan upacara bendera padahal mereka dalam keadaan sehat.

Pelaksanaan upacara bendera merupakan hal sederhana yang secara rutin dilaksanakan setiap hari senin di sekolah-sekolah pada umumnya. Meskipun upacara bendera merupakan sebuah rutinitas sederhana bukan berarti semata-mata kita atau para siswa dengan berbagai alasan menjadi kita hindari.

Pelanggaran "masalah sederhana" ibarat Upacara Bendera mengingatkan kita terhadap sebuah artikel yang sudah banyak di share di berbagai media sosial tentang Etika "sepele".

Banyaknya yang share artikel ini tanpa mencantumkan sumber mengaburkan sumber asli artikel yang bergotong-royong dan begitu juga dengan saya. Jika Anda mengetahui sumber artikel ini mohon di konfrirmasi di kotak komentar :). Seperti apa ceritanya mari kita simak;

Etika "Sepele"?

Dua belas tahun lalu, seorang wanita pergi kuliah di Prancis. Dia harus sambil kerja dan sambil kuliah. Dia perhatikan bhw sistem transportasi di daerah memakai sistem "otomatis", artinya anda beli tiket sesuai dengan tujuan melalui mesin. Setiap perhentian kendaraan umum pakai cara "self-service" dan jarang sekali diperiksa petugas. Bahkan periksa insidentil oleh petugas pun hampir tidak ada.

Setelah ia temukan kelemahan sistem ini, dengan kelicikannya ia perhitungkan kemungkinan tertangkap petugas karena tidak beli tiket sangat kecil. Sejak itu, ia selalu naik kendaraan umum dengan tidak membayar tiket. Dia bahkan merasa besar hati atas kepintarannya.

Dia juga menghibur dirinya karena ia anggap dirinya adalah murid miskin, dan kalo bisa hemat ya irit.
Namun, ia tidak sadar ia sedang melakukan kesalahan fatal yang akan mempengaruh karirnya...

Setelah 4 tahun berlalu,
ia tamat dari fakultas yang ternama dengan angka yang sangat bagus. Ini membuat dirinya penuh dengan keyakinan. Dia mulai memohon kerja di perusahan yang ternama di Paris dengan pengharapan besar untuk diterima. Pada mulanya, semua perusahan ini menyambut ia dengan hangat.
Namun berapa hari kemudian,
semuanya menolak ia untuk berkerja.

Kegagalan yang terjadi berulang kali membuat ia sangat marah.
Dia mulai anggap perusahan-perusahan ini rasis, tidak mau terima warga negara asing. Akhirnya, ia memaksa masuk ke departemen tenaga kerja utk bertemu dengan managernya.
Dia ingin tahu alasan apa perusahan menolak bekerja.
Ternyata, penjelasannya diluar sangkaan dia...

Berikutnya adalah dialog mereka...

Manager: Nona, kami tidak rasis, sebaliknya kami sangat mementingkanmu. Pada dikala anda mohon bekerja di perusahan, kami terkesan dengan pendidikan dan pencapaian anda. Sesungguhnya, berdasarkan kemampuan, anda bergotong-royong pekerja yang kami cari-cari.

Wanita: Kalau begitu, kenapa perusahan tidak terima saya bekerja?

Manager: Karena kami periksa sejarahmu, ternyata anda pernah tiga kali kena eksekusi tidak membayar tiket dikala naik kendaraan umum.

Wanita: Aku mengakuinya, tapi masa karena duduk kasus kecil ini perusahan menolak pekerja yang andal dan banyak kali tulisannya terbit di majalah?

Manager: Perkara kecil? Kami tidak anggap ini duduk kasus kecil.
Kami perhatikan pertama kali anda melanggar hukum terjadi di minggu pertama anda masuk di negara ini. Petugas percaya dengan penjelasan bhw anda masih belum mengerti sistem pembayaran. Diampuni, tapi anda tertangkap 2x lagi sehabis itu.

Wanita: Oh karena tidak ada uang kecil dikala itu.

Manager: Tidak, tidak. Kami tidak bisa terima penjelasan anda.
Jangan anggap kami bodoh.
Kami yakin anda telah melakukan penipuan ratusan kali sebelum tertangkap.

Wanita: Itu bukan kesalahan mematikan kan? Kenapa harus begitu serius? Lain kali saya berubah kan masih bisa.

Manager: Saya tidak anggap demikian. Perbuatan anda menerangkan dua hal:
  1. Anda tidak mengikuti peraturan yang ada
  2. Anda berakal mencari kelemahan dlm peraturan dan memanfaatkan utk diri sendiri.
  3. Anda tidak bisa dipercaya
  4. Banyak pekerjaan di perusahan kami tergantung pada kepercayaan. Jika anda diberikan tanggung jawab atas penjualan di sebuah wilayah, maka anda akan diberikan kuasa yang besar. Demi ongkos, kami tidak sanggup memakai sistem kontrol untuk mengawasi pekerjaanmu. Perusahan kami ibarat dengan sistem transportasi di negeri ini. Oleh karena adalah itu, kami tidak bisa pakai anda. Saya berani katakan, di negara kami bahkan seluruh Eropa, tidak ada perusahan yang mau pakai anda.

Pada dikala itu, wanita ini ibarat berdiri dari mimpinya dan sangat menyesal. Perkataan manager yang terakhir membuat hatinya gentar.

Moral dan moral bisa menutupi kekurangan IQ atau kepintaran.

Tetapi IQ atau kepintaran bagaimanapun tidak akan bisa menolong moral yang buruk..!!!

Apa yang kita lakukan hari ini adalah Membangun Masa Depan;
Ceritanya Pelanggaran Sederhana Tetapi Menggambarkan Karakter Sebenarnya Ceritanya Pelanggaran Sederhana Tetapi Menggambarkan Karakter Sebenarnya

Belum ada Komentar untuk "Ceritanya Pelanggaran Sederhana Tetapi Menggambarkan Huruf Sebenarnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel