Catatan Guru Perihal Kompetisi Pada Pendidikan
Catatan Guru Tentang "Kompetisi" Pada Pendidikan, salah satu fungsi blog itu iya ini tempat catatan online. Catatannya tidak jauh dari ihwal pendidikan, masih berputar-putar di dunia pendidikan juga.
Makara ceritanya begini, catatan yang smau kita save yaitu ihwal ukiran pena (*baca status di facebook) siswa yang sudah jadi mahasiswa yang ketepatan membahas ihwal pendidikan.
Tulisan seorang mahasiswa itukan biasanya berisi dan langsung kepada sasaran alasannya ialah menulis itu diiringi dengan jiwa idealis yang tinggi, jadi sayang kalau nanti suatu saat hilang alasannya ialah mungkin akan diedit atau dihapus.
Mari kita mulai ikuti catatannya...
Dalam dunia pendidikan telah terjadi banyak pergeseran dan kesalahpahaman yang berdampak pada hilangnya fungsi dari pendidikan itu. Zaman terus berkembang dan menuntut setiap orang harus mencar ilmu dan memiliki keahlian.
Pendidikan seharusnya sanggup menjadi tempat untuk menerima apa yang dituntut ditengah perkembangan teknologi yang semakin maju ini. Setiap orang menginginkan hidup yang lebih baik, namun saat tidak ada cara yang baik untuk mendapatkannya maka tindak kejahatan merupakan jalan yang dipilih oleh sebagian orang.
Pendidikan merupakan salah satu alat untuk memajukan suatu bangsa sehingga pemikirannya sanggup maju, bukan hanya mengkritisi yang terjadi tetapi melakukan tindakan nyata, tidak simpel terhasut isu-isu informasi yang belum jelas kebenarannya bersifat memecah belah dan setidaknya tidak mengganggu orang lain.
Nelson Mandela pernah berkata bahwa pendidikan yaitu senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia. Pendidikan bukan hanya didapat disekolah, tetapi keluarga dan lingkungan masyarakat juga menjadi media pendidikan.
Sekolah, keluarga dan lingkungan masyarakat seharusnya bersatu semoga terwujud media pendidikan yang mendukung terwujudnya manusia yang cerdas dan berkarakter. Pada kenyataannya, kesenjangan pendidikan banyak terjadi baik secara fasilitas maupun ilmu pengetahuan yang diterima. Terkadang ada batas-batas yang menghambat sehingga tidak semua sanggup berjuang menerima pendidikan yang baik.
Pendidikan juga merupakan salah satu aspek HAM sehingga setiap manusia berhak menerima pendidikan. Bukan orang berakal yang membutuhkan pendidikan, tetapi mereka yang dalam kebodohanlah yang lebih utama. Berprestasi memang baik, tetapi lebih baik apabila tidak ada yang tertinggal dibelakang.
Tetapi pada kenyataannya di lapangan sangat jauh berbeda dari apa yang diinginkan oleh pendidikan itu. Siapa yang berhasil memenangkan kompetisi justru itulah yang dinyatakan berhasil dalam pendidikan alasannya ialah pendidikan itu bukan semata-mata hanya kemampuan akademik tetapi juga meliputi pendidikan karakter.
Mengikuti kompetisi atau lomba itu sangat baik, mirip apa yang disampaikan oleh Bapak Yohannes Surya, lewat kompetisi atau lomba kita bisa;
Mudah-mudahan ada rekan-rekan guru atau atau mahasiswa atau pembaca yang mau mengatakan pendapat ihwal kompetisi pada dunia pendidikan, mari berbagiπ Share is Caringπ
Apa yang kita lakukan hari ini yaitu Membangun Masa Depan;
Makara ceritanya begini, catatan yang smau kita save yaitu ihwal ukiran pena (*baca status di facebook) siswa yang sudah jadi mahasiswa yang ketepatan membahas ihwal pendidikan.
Tulisan seorang mahasiswa itukan biasanya berisi dan langsung kepada sasaran alasannya ialah menulis itu diiringi dengan jiwa idealis yang tinggi, jadi sayang kalau nanti suatu saat hilang alasannya ialah mungkin akan diedit atau dihapus.
Mari kita mulai ikuti catatannya...
πππ
Pendidikan bukanlah tempat untuk berkompetisi, namun pendidikan yaitu suatu media untuk mencar ilmu dari kondisi tidak mengetahui menjadi tahu. Pendidikan yang terjadi saat ini sibuk berkompetisi, berlomba menonjolkan sesuatu yang luar biasa tetapi melupakan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama dari pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam dunia pendidikan telah terjadi banyak pergeseran dan kesalahpahaman yang berdampak pada hilangnya fungsi dari pendidikan itu. Zaman terus berkembang dan menuntut setiap orang harus mencar ilmu dan memiliki keahlian.
Pendidikan seharusnya sanggup menjadi tempat untuk menerima apa yang dituntut ditengah perkembangan teknologi yang semakin maju ini. Setiap orang menginginkan hidup yang lebih baik, namun saat tidak ada cara yang baik untuk mendapatkannya maka tindak kejahatan merupakan jalan yang dipilih oleh sebagian orang.
Pendidikan merupakan salah satu alat untuk memajukan suatu bangsa sehingga pemikirannya sanggup maju, bukan hanya mengkritisi yang terjadi tetapi melakukan tindakan nyata, tidak simpel terhasut isu-isu informasi yang belum jelas kebenarannya bersifat memecah belah dan setidaknya tidak mengganggu orang lain.
Nelson Mandela pernah berkata bahwa pendidikan yaitu senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia. Pendidikan bukan hanya didapat disekolah, tetapi keluarga dan lingkungan masyarakat juga menjadi media pendidikan.
Sekolah, keluarga dan lingkungan masyarakat seharusnya bersatu semoga terwujud media pendidikan yang mendukung terwujudnya manusia yang cerdas dan berkarakter. Pada kenyataannya, kesenjangan pendidikan banyak terjadi baik secara fasilitas maupun ilmu pengetahuan yang diterima. Terkadang ada batas-batas yang menghambat sehingga tidak semua sanggup berjuang menerima pendidikan yang baik.
Pendidikan juga merupakan salah satu aspek HAM sehingga setiap manusia berhak menerima pendidikan. Bukan orang berakal yang membutuhkan pendidikan, tetapi mereka yang dalam kebodohanlah yang lebih utama. Berprestasi memang baik, tetapi lebih baik apabila tidak ada yang tertinggal dibelakang.
πππ
Sebagai seorang guru, ada rasa bangga juga saat siswa yang pernah dididik sudah bisa mengerti ihwal pendidikan yang baik itu bagaimana, iya benar mirip yang diungkapkan diatas, iya mirip itulah pendidikan itu sebenarnya. Tetapi pada kenyataannya di lapangan sangat jauh berbeda dari apa yang diinginkan oleh pendidikan itu. Siapa yang berhasil memenangkan kompetisi justru itulah yang dinyatakan berhasil dalam pendidikan alasannya ialah pendidikan itu bukan semata-mata hanya kemampuan akademik tetapi juga meliputi pendidikan karakter.
Mengikuti kompetisi atau lomba itu sangat baik, mirip apa yang disampaikan oleh Bapak Yohannes Surya, lewat kompetisi atau lomba kita bisa;
- Menanamkan jiwa kompetisi yang sehat,
- Membangun rasa percaya diri,
- Menumbuhkan jiwa pantang menyerah,
- Selalu mengatakan yang terbaik, dan
- Mengasah kemampuan dalam memecahkan masalah.
Mudah-mudahan ada rekan-rekan guru atau atau mahasiswa atau pembaca yang mau mengatakan pendapat ihwal kompetisi pada dunia pendidikan, mari berbagiπ Share is Caringπ
Apa yang kita lakukan hari ini yaitu Membangun Masa Depan;
Belum ada Komentar untuk "Catatan Guru Perihal Kompetisi Pada Pendidikan"
Posting Komentar