Kumpulan Modul Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skills (Hots) Terbaru Lengkap 29 Mapel
Catatan calon guru coba membagikan Kumpulan Modul Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) atau keterampilan berpikir tingkat tinggi terbaru untuk 29 mata pelajaran.
Terkait dengan gosip perkembangan pendidikan di tingkat internasional, Kurikulum 2013 dirancang dengan berbagai penyempurnaan. Pertama, pada standar isi, yakni mengurangi materi yang tidak relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi siswa serta diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk berpikir kritis dan analitis sesuai dengan standar internasional. Kedua, pada standar penilaian, dengan mengadaptasi secara bertahap model-model penilaian standar internasional. Penilaian hasil berguru diperlukan sanggup membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS), lantaran keterampilan berpikir tingkat tinggi sanggup mendorong siswa untuk berpikir secara luas dan mendalam wacana materi pelajaran.
Tujuan utamanya yakni untuk meningkatkan ketrampilan berpikir tingkat tinggi yang lebih efektif. Prinsip umum untuk menilai berpikir tingkat tinggi yakni sebagai berikut:
Dimensi proses berpikir dalam Taksonomi Bloom sebagaimana yang telah disempurnakan oleh Anderson & Krathwohl (2001), terdiri atas kemampuan: mengingat (remembering-C1), memahami (understanding-C2), menerapkan (applying-C3), menganalisis (analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5), dan mencipta (creating-C6). Soal-soal HOTS pada umumnya mengukur kemampuan pada ranah menganalisis (analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5), dan mencipta (creating-C6).
Kata kerja operasional (KKO) yang ada pada pengelompokkan Taksonomi Bloom menggambarkan proses berpikir, bukanlah kata kerja pada soal. Ketiga kemampuan berpikir tinggi ini (analyzing, evaluating, dan creating) menjadi penting dalam merampungkan masalah, transfer pembelajaran (transfer of learning) dan kreativitas.
Pada pemilihan kata kerja operasional (KKO) untuk merumuskan indikator soal HOTS, hendaknya tidak terjebak pada pengelompokkan KKO. Sebagai teladan kata kerja 'menentukan' pada Taksonomi Bloom ada pada ranah C2 dan C3. Dalam konteks penulisan soal-soal HOTS, kata kerja 'menentukan' bisa jadi ada pada ranah C5 (mengevaluasi) apabila soal tersebut untuk memilih keputusan didahului dengan proses berpikir menganalisis informasi yang disajikan pada stimulus lalu siswa diminta memilih keputusan yang terbaik. Bahkan kata kerja 'menentukan' bisa digolongkan C6 (mencipta) bila pertanyaan menuntut kemampuan menyusun seni administrasi pemecahan duduk masalah baru. Jadi, ranah kata kerja operasional (KKO) sangat dipengaruhi oleh proses berpikir apa yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan.
Dilihat dari dimensi pengetahuan, umumnya soal HOTS mengukur dimensi metakognitif, tidak sekadar mengukur dimensi faktual, konseptual, atau prosedural saja. Dimensi metakognitif menggambarkan kemampuan menghubungkan beberapa konsep yang berbeda, menginterpretasikan, memecahkan duduk masalah (problem solving), memilih seni administrasi pemecahan masalah, menemukan (discovery) metode baru, berargumen (reasoning), dan mengambil keputusan yang tepat.
Dalam struktur soal-soal HOTS umumnya menggunakan stimulus. Stimulus merupakan dasar berpijak untuk memahami informasi. Dalam konteks HOTS, stimulus yang disajikan harus bersifat kontekstual dan menarik. Stimulus sanggup bersumber dari isu-isu global menyerupai duduk masalah teknologi informasi, sains, ekonomi, kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan lain-lain. Stimulus juga sanggup bersumber dari permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungan sekitar sekolah menyerupai budaya, adat, kasus-kasus di daerah, atau berbagai keunggulan yang terdapat di tempat tertentu. Stimulus yang baik memuat beberapa informasi/gagasan, yang dibutuhkan untuk berbagi kemampuan mencari korelasi antar informasi, transfer informasi, dan terkait eksklusif dengan pokok pertanyaan.
Kreativitas merampungkan permasalahan dalam HOTS, terdiri atas:
Berikut ini diuraikan lima karakteristik asesmen kontekstual, yang disingkat REACT.
Bahkan soal tersebut tidak lagi bisa menggali ide-ide orisinil yang dimiliki akseptor tes untuk merampungkan masalah. Soal-soal yang tidak rutin sanggup dikembangkan dari KD-KD tertentu, dengan memvariasikan stimulus yang bersumber dari berbagai topik. Pokok pertanyaannya tetap mengacu pada kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa sesuai dengan tuntutan pada KD.
Bentuk-bentuk soal sanggup divariasikan sesuai dengan tujuan tes, misalnya untuk penilaian harian dianjurkan untuk menggunakan soal-soal bentuk uraian lantaran jumlah KD yang diujikan hanya 1 atau 2 KD saja. Sedangkan untuk soal-soal penilaian selesai semester atau ujian sekolah sanggup menggunakan bentuk soal pilihan ganda (PG) dan uraian. Untuk mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) akan lebih baik jika
menggunakan soal bentuk uraian.
Pada soal bentuk uraian simpel dilihat tahapan-tahapan berpikir yang dilakukan siswa, kemampuan mentransfer konsep ke situasi baru, kreativitas membangun argumen dan penalaran, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi. Mencermati salah satu tujuan penyusunan soal HOTS yakni untuk berbagi kreativitas siswa, maka para guru juga harus kreatif menyusun soal-soal HOTS. Guru harus memiliki persediaan soal-soal HOTS yang cukup dan variatif untuk KD-KD tertentu yang sanggup dibuatkan soal-soal HOTS, agar karakteristik soal-soal HOTS tidak berubah dan tetap terjaga mutunya.
Penjelasan terkait Penyusunan Soal Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) di atas masih sangat sederhana, untuk lebih jelasnya sanggup di download dan dipelajari pada modul di bawah ini. Modul ini menjelaskan seni administrasi penyusunan soal HOTS yang secara garis besar memuat wacana latar belakang, konsep dasar penyusunan soal HOTS, penyusunan soal HOTS mata pelajaran dan dan teladan soal HOTS, seni administrasi implementasi penyusunan soal HOTS. Diharapkan modul ini sanggup menjadi tumpuan agar kegiatan bimbingan teknis penyusunan soal HOTS berjalan dengan lancar sehingga pada kesannya bisa mencapai tujuan yang diperlukan yakni lulusan yang krisis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif. Untuk memperbaiki modul ini juga sangat sangat mengharapkan saran dan masukan dari Bapak/Ibu.
Jangan Lupa Untuk Berbagi πShare is Caring π dan JADIKAN HARI INI LUAR BIASA! - WITH GOD ALL THINGS ARE POSSIBLEπ
Video pilihan khusus untuk Anda π Ternyata ini Sebab Guru jadi Galak;
Terkait dengan gosip perkembangan pendidikan di tingkat internasional, Kurikulum 2013 dirancang dengan berbagai penyempurnaan. Pertama, pada standar isi, yakni mengurangi materi yang tidak relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi siswa serta diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk berpikir kritis dan analitis sesuai dengan standar internasional. Kedua, pada standar penilaian, dengan mengadaptasi secara bertahap model-model penilaian standar internasional. Penilaian hasil berguru diperlukan sanggup membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS), lantaran keterampilan berpikir tingkat tinggi sanggup mendorong siswa untuk berpikir secara luas dan mendalam wacana materi pelajaran.
Konsep Dasar Penyusunan Soal Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
Penilaian HOTS tidak sanggup dipisahkan dengan pembelajaran HOTS. Tugas guru bukan hanya melakukan penilaian HOTS, melainkan juga harus bisa melakukan pembelajaran yang sanggup melatih siswa untuk memiliki ketrampilan berpikir tingkat tinggi.Tujuan utamanya yakni untuk meningkatkan ketrampilan berpikir tingkat tinggi yang lebih efektif. Prinsip umum untuk menilai berpikir tingkat tinggi yakni sebagai berikut:
- Menentukan secara tepat dan terang apa yang akan dinilai.
- Merencanakan peran yang menuntut siswa untuk memperlihatkan pengetahuan atau keterampilan yang mereka miliki.
- Menentukan langkah apa yang akan diambil sebagai bukti peningkatan pengetahuan dan kecakapan siswa yang telah ditunjukan dalam proses.
- Menyajikan stimulus bagi siswa untuk dipikirkan, biasanya dalam bentuk pengantar teks, visual, skenario, wacana, atau duduk masalah (kasus).
- Menggunakan permasalahan gres bagi siswa, belum dibahas di kelas, dan bukan pertanyaan hanya untuk proses mengingat.
- Membedakan antara tingkat kesulitan soal (mudah, sedang, atau sulit) dan level kognitif (berpikir tingkat rendah dan berpikir tingkat tinggi).
- transfer satu konsep kekonsep lainnya,
- memproses dan mengintegrasikan informasi,
- mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda,
- menggunakan informasi untuk merampungkan duduk masalah (problem solving), dan
- menelaah ide dan informasi secara kritis.
Dimensi proses berpikir dalam Taksonomi Bloom sebagaimana yang telah disempurnakan oleh Anderson & Krathwohl (2001), terdiri atas kemampuan: mengingat (remembering-C1), memahami (understanding-C2), menerapkan (applying-C3), menganalisis (analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5), dan mencipta (creating-C6). Soal-soal HOTS pada umumnya mengukur kemampuan pada ranah menganalisis (analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5), dan mencipta (creating-C6).
Kata kerja operasional (KKO) yang ada pada pengelompokkan Taksonomi Bloom menggambarkan proses berpikir, bukanlah kata kerja pada soal. Ketiga kemampuan berpikir tinggi ini (analyzing, evaluating, dan creating) menjadi penting dalam merampungkan masalah, transfer pembelajaran (transfer of learning) dan kreativitas.
Pada pemilihan kata kerja operasional (KKO) untuk merumuskan indikator soal HOTS, hendaknya tidak terjebak pada pengelompokkan KKO. Sebagai teladan kata kerja 'menentukan' pada Taksonomi Bloom ada pada ranah C2 dan C3. Dalam konteks penulisan soal-soal HOTS, kata kerja 'menentukan' bisa jadi ada pada ranah C5 (mengevaluasi) apabila soal tersebut untuk memilih keputusan didahului dengan proses berpikir menganalisis informasi yang disajikan pada stimulus lalu siswa diminta memilih keputusan yang terbaik. Bahkan kata kerja 'menentukan' bisa digolongkan C6 (mencipta) bila pertanyaan menuntut kemampuan menyusun seni administrasi pemecahan duduk masalah baru. Jadi, ranah kata kerja operasional (KKO) sangat dipengaruhi oleh proses berpikir apa yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan.
Dilihat dari dimensi pengetahuan, umumnya soal HOTS mengukur dimensi metakognitif, tidak sekadar mengukur dimensi faktual, konseptual, atau prosedural saja. Dimensi metakognitif menggambarkan kemampuan menghubungkan beberapa konsep yang berbeda, menginterpretasikan, memecahkan duduk masalah (problem solving), memilih seni administrasi pemecahan masalah, menemukan (discovery) metode baru, berargumen (reasoning), dan mengambil keputusan yang tepat.
Dalam struktur soal-soal HOTS umumnya menggunakan stimulus. Stimulus merupakan dasar berpijak untuk memahami informasi. Dalam konteks HOTS, stimulus yang disajikan harus bersifat kontekstual dan menarik. Stimulus sanggup bersumber dari isu-isu global menyerupai duduk masalah teknologi informasi, sains, ekonomi, kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan lain-lain. Stimulus juga sanggup bersumber dari permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungan sekitar sekolah menyerupai budaya, adat, kasus-kasus di daerah, atau berbagai keunggulan yang terdapat di tempat tertentu. Stimulus yang baik memuat beberapa informasi/gagasan, yang dibutuhkan untuk berbagi kemampuan mencari korelasi antar informasi, transfer informasi, dan terkait eksklusif dengan pokok pertanyaan.
Karakteristik Soal-soal HOTS
Soal-soal HOTS sangat direkomendasikan untuk digunakan pada berbagai bentuk penilaian hasil belajar. Untuk menginspirasi guru menyusun soal-soal HOTS di tingkat satuan pendidikan, berikut ini dipaparkan karakteristik soal-soal HOTS.1. Mengukur Keterampilan berpikir Tingkat Tinggi
The Australian Council for Educational Research (ACER) menyatakan bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi merupakan proses: menganalisis, merefleksi, memperlihatkan argumen (alasan), menerapkan konsep pada situasi berbeda, menyusun, dan mencipta. Keterampilan berpikir tingkat tinggi meliputi kemampuan untuk memecahkan duduk masalah (problem solving), keterampilan berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kemampuan berargumen (reasoning), dan kemampuan mengambil keputusan (decision making). Keterampilan berpikir tingkat tinggi merupakan salah satu kompetensi penting dalam dunia modern, sehingga wajib dimiliki oleh setiap siswa.Kreativitas merampungkan permasalahan dalam HOTS, terdiri atas:
- kemampuan merampungkan permasalahan yang tidak familiar;
- kemampuan mengevaluasi seni administrasi yang digunakan untuk merampungkan duduk masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda;
- menemukan model-model penyelesaian gres yang berbeda dengan cara-cara sebelumnya.
2. Berbasis Permasalahan Kontekstual dan Menarik (Contextual and Trending Topic)
Soal-soal HOTS merupakan instrumen yang berbasis situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari, di mana siswa diperlukan sanggup menerapkan konsepkonsep pembelajaran di kelas untuk merampungkan masalah. Permasalahan kontekstual yang dihadapi oleh masyarakat dunia dikala ini terkait dengan lingkungan hidup, kesehatan, kebumian dan ruang angkasa, kehidupan bersosial, penetrasi budaya, serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan. Kontekstualisasi duduk masalah pada penilaian membangkitkan sikap kritis dan peduli terhadap lingkungan.Berikut ini diuraikan lima karakteristik asesmen kontekstual, yang disingkat REACT.
- Relating, terkait eksklusif dengan konteks pengalaman kehidupan nyata.
- Experiencing, ditekankan kepada penggalian (exploration), penemuan (discovery), dan penciptaan (creation).
- Applying, kemampuan siswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas untuk merampungkan masalah-masalah nyata.
- Communicating, kemampuan siswa untuk bisa mengomunikasikan kesimpulan model pada kesimpulan konteks masalah.
- Transfering, kemampuan siswa untuk mentransformasi konsep-konsep pengetahuan dalam kelas ke dalam situasi atau konteks baru.
3. Tidak Rutin dan Mengusung Kebaruan
Salah satu tujuan penyusunan soal-soal HOTS yakni untuk membangun kreativitas siswa dalam merampungkan berbagai permasalahan kontekstual. Sikap kreatif erat dengan konsep inovatif yang menghadirkan keterbaharuan. Soal-soal HOTS tidak sanggup diujikan berulang-ulang pada akseptor tes yang sama. Apabila suatu soal yang awalnya merupakan soal HOTS diujikan berulang-ulang pada akseptor tes yang sama, maka proses berpikir siswa menjadi menghafal danmengingat. Siswa hanya perlu mengingat cara-cara yang telah pernah dilakukan sebelumnya. Tidak lagi terjadi proses berpikir tingkat tinggi. Soal-soal tersebut tidak lagi sanggup mendorong akseptor tes untuk kreatif menemukan solusi baru.Bahkan soal tersebut tidak lagi bisa menggali ide-ide orisinil yang dimiliki akseptor tes untuk merampungkan masalah. Soal-soal yang tidak rutin sanggup dikembangkan dari KD-KD tertentu, dengan memvariasikan stimulus yang bersumber dari berbagai topik. Pokok pertanyaannya tetap mengacu pada kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa sesuai dengan tuntutan pada KD.
Bentuk-bentuk soal sanggup divariasikan sesuai dengan tujuan tes, misalnya untuk penilaian harian dianjurkan untuk menggunakan soal-soal bentuk uraian lantaran jumlah KD yang diujikan hanya 1 atau 2 KD saja. Sedangkan untuk soal-soal penilaian selesai semester atau ujian sekolah sanggup menggunakan bentuk soal pilihan ganda (PG) dan uraian. Untuk mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) akan lebih baik jika
menggunakan soal bentuk uraian.
Pada soal bentuk uraian simpel dilihat tahapan-tahapan berpikir yang dilakukan siswa, kemampuan mentransfer konsep ke situasi baru, kreativitas membangun argumen dan penalaran, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi. Mencermati salah satu tujuan penyusunan soal HOTS yakni untuk berbagi kreativitas siswa, maka para guru juga harus kreatif menyusun soal-soal HOTS. Guru harus memiliki persediaan soal-soal HOTS yang cukup dan variatif untuk KD-KD tertentu yang sanggup dibuatkan soal-soal HOTS, agar karakteristik soal-soal HOTS tidak berubah dan tetap terjaga mutunya.
Penjelasan terkait Penyusunan Soal Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) di atas masih sangat sederhana, untuk lebih jelasnya sanggup di download dan dipelajari pada modul di bawah ini. Modul ini menjelaskan seni administrasi penyusunan soal HOTS yang secara garis besar memuat wacana latar belakang, konsep dasar penyusunan soal HOTS, penyusunan soal HOTS mata pelajaran dan dan teladan soal HOTS, seni administrasi implementasi penyusunan soal HOTS. Diharapkan modul ini sanggup menjadi tumpuan agar kegiatan bimbingan teknis penyusunan soal HOTS berjalan dengan lancar sehingga pada kesannya bisa mencapai tujuan yang diperlukan yakni lulusan yang krisis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif. Untuk memperbaiki modul ini juga sangat sangat mengharapkan saran dan masukan dari Bapak/Ibu.
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Pendidikan Agama Nasrani dan Budi Pekerti π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Pendidikan Agama Nasrani dan Budi Pekerti π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Bahasa Indonesia π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Sejarah Indonesia π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Seni Budaya π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Sejarah Indonesia π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Prakarya dan Kewriausahaan π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Matematika π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Fisika π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Biologi π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Kimia π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Geografi π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Ekonomi π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Sejarah π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Sosiologi π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Inggris π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Arab π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Mandarin π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Jepang π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Korea π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Jerman π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Prancis π Download
- Modul Penyusunan Soal HOTS Mata Pelajaran Antropologi π Download
Jangan Lupa Untuk Berbagi πShare is Caring π dan JADIKAN HARI INI LUAR BIASA! - WITH GOD ALL THINGS ARE POSSIBLEπ
Video pilihan khusus untuk Anda π Ternyata ini Sebab Guru jadi Galak;
Belum ada Komentar untuk "Kumpulan Modul Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skills (Hots) Terbaru Lengkap 29 Mapel"
Posting Komentar