Sony Sugema, Pemilik Ssc Group Meninggal Dunia

Minggu, 31 Januari 2016. Berita sedih dari Pendidikan Kota Bandung. Sony Sugema Pendiri Bimbingan Belajar Sony Sugema College (SSC Group) Meninggal dunia. 

Innalillahi Wa Innailaihi rajiun.. Telah berpulang ke Rahmatulloh pada tanggal 31 Januari 2016 Pagi di RS Sentosa Bandung, H. Sony Sugema, Semoga Almarhum Khusnul Khotimah dan diberikan Tempat terbaik. Aamiin

Sony Sugema


Begitulah pesan lewat Whatsaaps yang Inan kito terima dari Safarino Imam Abadi, salah satu Keluarga Pak sony. Karena merasa tidak percaya Kamipun langsung mencari Info tentang meninggalnya pak Sony ke rekan-rekan lain. Ternyata benar, Beliau sudah meninggal.

Beberapa portal gosip On line juga mengabarkan gosip sedih ini ibarat Kompas News, Republika, isu priangan, harian Jogja dan lain-lain.

Seperti diberikan pada laman http://islamedia.id/ , Adik kandungnya Pak Sony Yang bernama Tomy Djatnika mengisahkan bahwa Pak sony meninggal dalam keadaan shalat Tahajud.


Tomy menceritakan bahwa pada pukul 03:00 dini hari, Sony Sugema bangkit dan ingin menunaikan Sholat Tahajud. Karena dalam kondisi sakit, Sony Sugema menunaikan Sholat dengan berbaring diatas kasur. Tomy menerka Sony Sugema Sholat Tahajud kemudian tidur, namun hingga pukul 05:00 Sony Sugema sudah tidak bernafas lagi, jadi diperkirakan Sony Sugema meninggal antara pukul 03:00-05:00 Ahad pagi.

Turut berduka cita atas meninggalnya Pak Sony Sugema, semoga ia mampu dimasukan ke Syurganya allah dan diringankan Hisabnya. Aamiin.

Biodata Sony Sugema

Nama                         : Ir. H Sony Sugema, MBA
Tempat Tanggal Lahir : Bandung 7 Februari 1965
Agama                       : Islam
Pendidikan                 : Teknik Sipil ITB Bandung

Lembaga-lembaga SSC Group

Web Pribadi Sony Sugema



Mengenal Jejak Sony Sugema
Dalam sebuah seminar, seorang trainer bertanya kepada penerima seminar Jika suatu ketika engkau meninggal dunia, Apa yang akan dikenang oleh masyarakat dari Anda. Kata-kata Inilah yang mamacuh kami selalu ingin mengenang seseorang dari sebuah prestasi dan pembelajaran kerja kerasnya untuk mendapat prestasi itu.

Bagi Kami, Sony sugema merupakan sosok istimewa. sehingga kami Ingin merekap jejak belau dan membagikan untuk Anda.


Beliau sudah mengawali kariernya bisnisnya sejak masih SMA kelas 2, sejak itu ayahnya meninggal dunia. alasannya kekurangan uang untuk menutupi biaya hidupnya dan keluarganya (adik dan Ibunya) ia harus bekerja mengajar privat kepada teman-temannya dengan bayaran lima ribu sebulan di kala itu.

Setelah ia mengajar teman-temannya di SMA, Beliau mengaku ketagihan untuk mengajar dan merasa tertarik kepada dunia pendidikan.

 "Awalnya saya tertarik, ngajar itu kok enak. Terus, tiap minggu di SMU 3 ada try out dan pembahasan, itu gratis. Itulah awal mula saya terjun ke dunia bimbingan belajar," ujar Sony.

Pada tahun 1982, alasannya otaknya yang cerdas ditambah berguru keras ia lulus tes masuk ITB jurusan teknik sipil. ia memilih untuk menikah muda dengan seorang mahasiswi yang berumur lebih bau tanah tiga tahun darinya di jurusan Biologi ITB.

Setelah menikah, Beliau merasa tanggungannya semakin banyak. Akhirnya, untuk menambah penghasilan, ia tetapkan untuk bekerja menjadi seorang guru di SMA Angkasa Bandung. Waktu itu ia mengajar pelajaran matematika, fisika dan kimia untuk kelas satu, dua dan tiga. Selain itu ia mengajar di beberapa bimbingan belajar. Luar biasa bukan?

Karena masih merasa tiga puas dengan apa yang sudah didapatkan dan ia ingin menimbulkan dirinya untuk lebih banyak lagi berguna bagi orang lain ia mendirikan Bimbingan Belajar Sony Sugema College ( SSC ) di jalan Dipatiukur Bandung.

"Setelah itu, saya bekerja sebagai pengajar di beberapa bimbingan belajar. Baru pada tahun 1990 saya tetapkan untuk membuka bimbingan berguru sendiri," kata Sony.
Modal awal pendirian SSC ini hanya bermodal Rp 1,5 Juta yang diperoleh ia dari royalti buku-buku soal-soal UMPTN yang ia tulis.

SSC awalnya memiliki siswa 140 orang dan ia satu-satunya pengajar. Lama-kelamaan ia merasakan bahwa lambat laun tidak mampu menikmati jerih payahnya alasannya terlalu sibuk sebagai pengajar tunggal. kesannya ia tetapkan untuk mengajak teman-temannya dari ITB, UNPAD dan UPI (IKIP Bandung di kala itu) untuk mengajar di Bimbel yang ia kelola.

Tahun 1991, ia melebarkan sayapnya dalam bisnis bimbel. ia membuka cabang di Jakarta dan disusul cabang-cabang di seluruh Indonesia. SSC tahun itu berhasil meluluskan 618 orang siswanya ke ITB. Jumlah ini, menawarkan hampir separuh mahasiswa ITB merupakan lulusan SSC.

Waktu ini juga ia mengklaim keberhasilan ini dikarenakan ia menerapkan dua sistem pengajaran. sistem yang pertama, ia menciptakan penyelesaian soal dengan cepat yang diklaim sebagai the fastest solution.

Selain itu, yang kedua, ia juga memiliki metode lain, Yaitu learning is fun. metode ini diklaim oleh ia bahwa siswa akan bergairah dan semangat dalam mempelajari pelajaran-pelajaran yang selama ini dianggap angker ibarat matematika dan fisika.

Dengan dua metode inilah yang menciptakan SSC melesat maju dan disukain oleh banyak siswa seluruh Indonesia.

Selain kerja keras, menurut ia kunci kesuksesan ialah doa dan kasih sayang seorang Ibu, berani untuk gagal.

"Perusahaan besar saja pernah gagal. Namun, umumnya orang tidak pernah melihat kegagalan sebelum kesuksesan yang mereka raih sekarang," kata Sony. 

Sony memang berhasil berbagi bisnisnya-yang semuanya masih di bidang pendidikan-hingga menjadi empat perusahaan.

Tidak heran jikalau ia mendapat penghargaan dari ITB sebagai Penghargaan Alumni ITB Berprestasi tahun 2002 dalam bidang industri. Sebelumnya, Sony memperoleh penghargaan Citra Top Executive Indonesia tahun 1997 dan 50 Enterprise Semangat Wirausaha Indonesia dari majalah SWA dan Accenture.

Serius dan berkemauan keras memang salah satu falsafah hidupnya. Hasilnya, ia sukses pada usia muda. Pepatah mengatakan, di mana ada kemauan di situ ada jalan.


Penutup:

Terima kasih Pak Sony sugema atas pelajaran kehidupannya, semoga Allah selalu mencintai Anda, dan Kita kelak akan bertemu di syurganya. Aamiin

Bandung, 31 Januari 2016



============================================

Sumber

Cerita Kehidupan : Generasi 21 Al Falah

Belum ada Komentar untuk "Sony Sugema, Pemilik Ssc Group Meninggal Dunia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel