Sistem Ekskresi Binatang Vertebrata Dan Invertebrata (Avertebrata) Lengkap

Sistem Ekskresi Hewan Vertebrata dan Invertebrata (Avertebrata) Lengkap - Hewan melakukan sistem ekskresi dalam tubuhnya. Sistem ekskresi pada binatang tersebut mampu dibagi menjadi dua kategori yakni sistem ekskresi binatang vertebrata dan sistem ekskresi binatang Invertebrata. Proses metabolisme yang terjadi di semua jenis binatang akan menghasilkan zat sisa. Pengeluaran zat sisa metabolisme inilah yang dinamakan dengan sistem ekskresi. Namun zat sisa ini mampu dikeluarkan dengan pemberian alat eksresi yang juga dimiliki oleh manusia.
Jenis Jenis Hewan Vertebrata dan Invertebrata
Pada binatang vertebrata terdapat alat ekskresi yang berupa paru paru dan ginjal, kecuali kategori ikan. Ikan menggunakan insang untuk mengeluarkan uap air dan karbon dioksida. Untuk kategori binatang Invertebrata atau Avertebrata (hewan tak bertulang belakang) pada dasarnya memiliki alat ekskresi yang susunannya lebih sederhana daripada alat ekskresi binatang vertebrata. Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan ihwal sistem ekskresi binatang vertebrata dan sistem ekskresi binatang Invertebrata (Avertebrata) lengkap. Untuk lebih jelasnya mampu anda simak di bawah ini.

Sistem Ekskresi Hewan Vertebrata dan Invertebrata (Avertebrata) Lengkap

Dalam pembahasan kali ini saya akan membaginya menjadi dua sub sajian yaitu sistem ekskresi pada binatang Vertebrata dan sistem ekskresi pada binatang Invertebrata (Avertebrata). Berikut penjelasan selengkapnya:
Baca juga : Cara Kerja Enzim, Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhinya

Sistem Ekskresi Hewan Vertebrata

Hal pertama yang akan saya bahas ialah sistem ekskresi binatang vertebrata. Seperti yang telah saya katakan sebelumnya bahwa alat ekskresi binatang vertebrata terdiri dari paru paru dan ginjal, kecuali ikan. Hewan vertebrata sendiri terdiri dari binatang aves, reptilia, amfibi dan pisces. Berikut penjelasan mengenai sistem ekskresi pada binatang aves, sistem ekskresi pada binatang reptilia, sistem ekskresi pada binatang amfibi, dan sistem ekskresi pada binatang pisces yaitu:

Sistem Ekskresi pada Aves
Alat ekskresi binatang aves (burung) terdiri dari paru paru dan ginjal. Burung memiliki dua ginjal yang warnanya coklat. Di dalam tubuh burung juga terdapat kloaka yang merupakan muara dari saluran ginjal, saluran pencernaan dan kelenjar kelamin. Di belahan tungging burung terdapat kelenjar minyak karena binatang aves tidak memiliki kelenjar keringat. Kelenjar tersebut menghasilkan minyak yang berguna sebagai pelumas untuk membuat bulunya tetap licin.
Sistem Ekskresi Hewan Vertebrata dan Invertebrata  Sistem Ekskresi Hewan Vertebrata dan Invertebrata (Avertebrata) Lengkap
Sistem Ekskresi pada Hewan Aves
Sistem ekskresi binatang Vertebrata mirip binatang aves (burung) ini menghasilkan zat sisa metabolisme yang berupa limbah nitrogen yang berbentuk asam urat. Pengeluaran asam urat berbentuk setengah padat atau semisolid pada kloaka bersamaan dengan pengeluaran kotoran. Pada kotoran burung terdapat warna putih yang disebabkan oleh asam urat ini. Selain itu burung juga memiliki paru paru yang kegunaannya sama mirip paru paru lain pada binatang vertebrata (hewan bertulang belakang). Paru paru pada proses pernapasan berguna untuk mengeluarkan hasil oksidasi mirip uap air dan karbon dioksida dari dalam tubuh burung.

Sistem Ekskresi pada Reptilia
Alat ekskresi binatang reptilia mampu berupa kulit, ginjal dan paru paru. Reptilia memiliki bentuk ginjal yang sesuai dengan bentuk tubuhnya. Contoh pada ular terdapat ginjal yang memanjang, pada kura kura terdapat ginjal yang melebar dan sebagainya. Buaya dan kura kura memiliki saluran ginjal yang cukup pendek. Tetapi buaya dan ular tidak memiliki kantong kemih, sedangkan kadal memiliki kantong kemih yang muaranya langsung di kloaka meskipun cukup tipis.
Sistem Ekskresi Hewan Vertebrata dan Invertebrata  Sistem Ekskresi Hewan Vertebrata dan Invertebrata (Avertebrata) Lengkap
Sistem Ekskresi pada Hewan Reptilia
Sistem ekskresi binatang Vertebrata mirip binatang reptilia ini menghasilkan zat sisa metabolisme yang berisi nitrogen. Namun nitrogen mampu diubah menjadi asam urat sebelum tubuh reptilia mengeluarkannya meskipun hidupnya di tempat kering. Pengeluaran asam urat melalui kloaka bersamaan dengan kotoran. Sedangkan tubuh kembali menyerap airnya agar tubuh reptil tidak banyak kehilangan air. Reptilia memiliki kotoran yang warnanya coklat dengan bercak putih karena adanya asam urat. Selain itu beberapa jenis reptilia memiliki kelenjar minyak mirip ular, kura kura dan buaya dibagian permukaan kulitnya agar mampu membuat musuh terusir karena mengeluarkan getah yang cukup bau.

Sistem Ekskresi pada Amfibi
Hewan Avertebrata selanjutnya akan saya bahas ialah jenis binatang amfibi. Amfibi ialah jenis binatang vertebrata yang mampu hidup di air dan di darat. Misalnya binatang katak. Alat ekskresi binatang amfibi mirip katak ini mampu berupa ginjal. Katak memiliki saluran ginjal yang muaranya berada di kloaka. Ginjal memiliki kelenjar kelamin yang bersatu dengan salurannya pada katak jantan, sedangkan kedua saluran pada katak betina terbentuk secara terpisah. Fungsi utama ginjal katak ialah untuk membuat air yang berlebihan dalam tubuh menjadi keluar. Kegunaan ginjal pada katak juga untuk mengatur kadar air yang ditampung oleh kandung kemih berbentuk fitrat.
Sistem Ekskresi Hewan Vertebrata dan Invertebrata  Sistem Ekskresi Hewan Vertebrata dan Invertebrata (Avertebrata) Lengkap
Sistem Ekskresi pada Hewan Amfibi
Kantong kemih katak dikala berada di dalam air akan penuh dengan urine yang bentuknya encer. Sedangkan kantong kemih katak dikala berada di darat akan berisi air yang kembali diserap karena penguapan pada kulit sehingga sebagai ganti dari air yang hilang. Sistem ekskresi binatang vertebrata mirip katak ini juga mampu berupa kulit. Katak memiliki kulit yang menghasilkan lendir untuk membuat permukaan kulit tetap terjaga kelembapannya dan tetap basah. Jika kelembapan di permukaan kulit tetap terjaga maka proses pernapasan katak dalam menukar gas akan meningkat melalui kulit.
Baca juga : 4 Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Keringat Lengkap
Sistem ekskresi binatang vertebrata pada katak juga mampu berupa paru paru, selain kulit dan ginjal. Alat ekskresi pada katak ini memang mampu berupa paru paru yang bentuknya dua buah kantong dengan dinding tipis. Kegunaan paru paru tersebut ialah untuk mengeluarkan uap air dan karbon dioksida dari dalam tubuh.

Sistem Ekskresi pada Pisces
Sistem ekskresi binatang vertebrata yang akan saya jelaskan selanjutnya terjadi pada binatang pisces.
Organ ekskresi pada binatang pisces mirip ikan mampu berupa kulit, ginjal dan insang. Ginjal pada ikan berjumlah dua buah yang bentuknya memanjang. Saluran ginjal pada ikan mas bersatu dengan saluran kelenjar kelamin dengan lubang yang sama menuju muaranya di belakang anus yakni lubang urogenitalia. Insang merupakan alat ekskresi ikan yang berguna untuk mengeluarkan zat sisa oksidasi mirip uap air dan karbon dioksida dari tubuh ikan.
Sistem Ekskresi Hewan Vertebrata dan Invertebrata  Sistem Ekskresi Hewan Vertebrata dan Invertebrata (Avertebrata) Lengkap
Sistem Ekskresi pada Hewan Pisces
Ikan sendiri mengeluarkan lendir dari kelenjar lendirnya untuk membuat kulit tetap licin, khususnya belahan sisiknya. Maka dari itu gerakan ikan dalam air akan lebih praktis karena kulitnya yang licin serta mampu terhindar dari para pemangsa.

Berdasarkan penjelasan di atas kita mampu menyimpulkan bahwa sistem ekskresi binatang vertebrata pada dasarnya hampir sama. Adapun beberapa alat ekskresi binatang vertebrata untuk setiap jenisnya yatu meliputi:
  • Hewan mamalia memiliki organ ekskresi berupa kulit, ginjal dan paru paru.
  • Hewan burung memiliki organ ekskresi berupa paru paru dan ginjal.
  • Hewan reptilia memiliki organ ekskresi berupa paru paru dan ginjal.
  • Hewan amfibi memiliki organ ekskresi berupa paru parru dan ginjal.
  • Hewan ikan memiliki organ ekskresi berupa insang dan ginjal.

Sistem Ekskresi Hewan Invertebrata

Selanjutnya saya akan membahas ihwal sistem ekskresi binatang invertebrata. Hewan invertebrata sendiri terdiri dari binatang serangga, cacing dan protozoa. Berikut penjelasan mengenai sistem ekskresi pada binatang serangga, sistem ekskresi pada binatang cacing dan sistem ekskresi pada binatang protozoa yaitu:

Sistem Ekskresi pada Serangga
Sistem Ekskresi Hewan Vertebrata dan Invertebrata  Sistem Ekskresi Hewan Vertebrata dan Invertebrata (Avertebrata) Lengkap
Sistem Ekskresi pada Belalang
Hewan serangga yang sering kita temui ialah belalang. Alat ekskresi pada serangga ini mampu berupa buluh Malpighi. Letak buluh Malpighi berada di bersahabat usus belakang dengan warna kekuning kuningan. Buluh Malpighi berguna untuk menampung zat sisa metabolisme untuk dikeluarkan oleh usus belakang lambung. Kandungan zat sisa mirip nitrogen digunakan oleh belalang dan serangga lainnya untuk membuat kitin yakni bahan kerangka di belahan luarnya. Jika dalam senyawa kitin terdapat kalsium atau zat kapur maka akan membuatnya menjadi mengeras.

Sistem Ekskresi Hewan Cacing
Sistem ekskresi binatang Invertebrata mampu terjadi pada binatang cacing. Salah satunya ialah cacing tanah. Organ ekskresi pada cacing tanah mampu berupa nefridia. Di setiap ruas atau segmen tubuh memiliki metanefridu (sepasang nefridia halus), kecuali segmen terakhir dan tiga segmen depan yang pertama dalam tubuh. Bagian nefridia terdapat ujung di belahan dalamnya yang membentuk corong bersilia dinamakan dengan netrostoma. Netrostoma memiliki belahan belakang yang terdiri dari saluran berliku liku dan didalamnya terdapat kandungan pembuluh kapiler yang banyak. Kemudian kantong kemih memiliki hubungan dengan nefridium belahan belakang yang muaranya berada di lubang nefridiofor.
Baca juga : Faktor Faktor yang Mempengaruhi Produksi Urine Pada Manusia
Sistem Ekskresi Hewan Vertebrata dan Invertebrata  Sistem Ekskresi Hewan Vertebrata dan Invertebrata (Avertebrata) Lengkap
Sistem Ekskresi pada Cacing
Sistem ekskresi binatang invertebrata selanjutnya terjadi pada binatang cacing. Alat ekskresi pada cacing pita dan cacing pipih terdiri dari sel api di sel sel tubuh yang menyebar. Sel Api berfungsi untuk menampung zat sisa metabolisme yang terjadi di jaringan pada tubuh. Zat zat sisa tersebut digerakkan oleh rambut getar (silia) dalam sel api menuju saluran pengumpul. Kemudian melalui saluran yang muaranya dipermukaan tubuh terjadi pengeluaran zat zat sisa tadi.

Sistem Ekskresi pada Protozoa
Sistem ekskresi binatang Invertebrata selanjutnya terjadi pada binatang protozoa. Pengertian protozoa ialah binatang yang memiliki satu sel saja mirip Paramaecium dan Amoeba. Alat ekskresi pada kedua binatang ini tidak ada. Namun zat sisa metabolisme tersebut mampu dikeluarkan oleh kedua binatang ini. Dengan begitu tubuh tidak akan teracuni dan tidak akan terjadi penumpukan zat sisanya. 
Sistem Ekskresi Hewan Vertebrata dan Invertebrata  Sistem Ekskresi Hewan Vertebrata dan Invertebrata (Avertebrata) Lengkap
Sistem Ekskresi pada Protozoa
Pada protozoa, zat sisa metabolisme dikeluarkan melalui proses difusi melewati permukaan sel. Jika di dalam sel tubuh terdapat air yang berlebihan, maka air yang berlebihan tadi akan dipompa oleh vakuola kontraktil (rongga bedenyut) agar mampu keluar dari sel tersebut.

Sekian penjelasan mengenai sistem ekskresi binatang vertebrata dan Invertebrata (Avertebrata) lengkap. Sistem ekskresi binatang Invertebrata memiliki organ yang lebih sederhana dibandingkan organ pada binatang Vertebrata. Semoga artikel ini mampu bermanfaat dan terima kasih telah berkunjung di blog ini.

Belum ada Komentar untuk "Sistem Ekskresi Binatang Vertebrata Dan Invertebrata (Avertebrata) Lengkap"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel