Makna Memperingati Hari Pendidikan Nasional 2016
Tepat hari ini, 2 Mei 2016 bangsa Indonesia khususnya orang yang bergerak di dunia pendidikan sedang merayakan Hari pendidikan Nasional. Apa makna dibalik memperingati hari Pendidikan Nasional?
Sejarah Hari Pendidikan Nasional
Sejarah Hari Pendidikan Nasional yang di peringati setiap tanggal 2 mei , secara keseluruhan sejarah dan makna hari pendidikan nasional akan berujung pada cerita perjuangan Ki Hajar Dewantara dan sosok dari Bapak Pendidikan nasional Indonesia itu sendiri yang dinisbatkan pada ia . bacaan bacaan mirip ini barang kali akan menyegarkan ingatan kita akan perjuangan Beliau dalam mengatakan pendidikan pada rakyat pribumi tanah air Indonesia dikala dalam masa penjajahan Belanda .
Meskipun anda pernah mempelajari sejarah mengenai ia Ki Hajar Dewantara maupun sejarah hari pendidikan nasional namun tak ada salahnya sedikit mengulas nya kembali untuk memperingati da meramaikan hari pendidikan nasional tahun ini yang jatuh pada hari sabtu tanggal 2 mei 2015 .
Mengapa kok hari pendidikan nasional diperingati setiap tanggal 2 mei setiap tahunnya? usut punya usut , ternyata diambilnya tanggal 2 mei sebagai hari nasional untuk memperingati hari pendidikan nasional atau hardiknas berawal dari tanggal lahir yang dimiliki Ki Hajar Dewantara selaku bapak pendidikan nasional Indonesia . kemudian mengapa harus tanggal lahir ia yang dijadikan patokan? beberapa alasan bisa dijadikan instruksi mengapa itu bisa terjadi .
Diantaranya sebab yaitu perjuangan ia dalam mencari hak hak bagi rakyat indonesia dalam menerima pendidikan ditengah tengah penjajahan Belanda , dikala itu terjadi diskriminasi terhadap warga Indonesia dengan tak boleh berguru , akan tetapi hanya anak anak dari orang Belanda saja yang boleh mengenyam kursi pendidikan .
Atas keadaan itulah, ia berusaha menentang Belanda dengan kritikan nya dan berbuah pengasingan dirinya ke negara Belanda , akan tetapi sepulangnya dari negeri kincir angin , ia justru mendirikan Taman Siswa, tempat belajarnya anak anak Indonesia tahun 1922 di Jogjakarta .
Sudah jelaskah sejarah dari pendidikan nasional setiap tanggal 2 mei? kini tinggal kita memaknai nya bagaimana bila datang hari pendidikan nasional , hanya sekedar mengucapkan selamatkah atau bertindak dengan ikut membangun pendidikan karakter di Indonesia ini?
Indonesia tidak harus memiliki pandangan politik ekonomi mirip yang dianut kebanyakan negara lain. Harusnya, Indonesia memiliki visi politik ekonomi berbeda, namun bisa melahirkan generasi cemerlang yang tidak hanya memiliki keahlian saja tetapi juga memiliki kepribadian istimewa yang bisa menunjukkan nilai-nilai kebenaran.
Sebuah visi politik ekonomi baru yang harus diusung Indonesia yaitu bisa membuat generasi bangsa ini jauh dari kemunduran simpulan virus pragmatisme, mental inferior, gaya hidup konsumtif, dan konsumtif. Visi yang bisa menyajikan rancangan perubahan politik ekonomi secara menyeluruh sehingga bisa menghadirkan strategi pendidikan cemerlang. Visi yang memiliki paradigma baru yang berbeda dengan liberalisme dikala ini, terlahir dari asas yang tidak menegasikan agama dari kehidupan atau sekulerisme, yaitu mengambil asas aturan Tuhan sebagai aturan kehidupan.
Semangat berguru Anak |
Sejarah Hari Pendidikan Nasional yang di peringati setiap tanggal 2 mei , secara keseluruhan sejarah dan makna hari pendidikan nasional akan berujung pada cerita perjuangan Ki Hajar Dewantara dan sosok dari Bapak Pendidikan nasional Indonesia itu sendiri yang dinisbatkan pada ia . bacaan bacaan mirip ini barang kali akan menyegarkan ingatan kita akan perjuangan Beliau dalam mengatakan pendidikan pada rakyat pribumi tanah air Indonesia dikala dalam masa penjajahan Belanda .
Meskipun anda pernah mempelajari sejarah mengenai ia Ki Hajar Dewantara maupun sejarah hari pendidikan nasional namun tak ada salahnya sedikit mengulas nya kembali untuk memperingati da meramaikan hari pendidikan nasional tahun ini yang jatuh pada hari sabtu tanggal 2 mei 2015 .
Mengapa kok hari pendidikan nasional diperingati setiap tanggal 2 mei setiap tahunnya? usut punya usut , ternyata diambilnya tanggal 2 mei sebagai hari nasional untuk memperingati hari pendidikan nasional atau hardiknas berawal dari tanggal lahir yang dimiliki Ki Hajar Dewantara selaku bapak pendidikan nasional Indonesia . kemudian mengapa harus tanggal lahir ia yang dijadikan patokan? beberapa alasan bisa dijadikan instruksi mengapa itu bisa terjadi .
Diantaranya sebab yaitu perjuangan ia dalam mencari hak hak bagi rakyat indonesia dalam menerima pendidikan ditengah tengah penjajahan Belanda , dikala itu terjadi diskriminasi terhadap warga Indonesia dengan tak boleh berguru , akan tetapi hanya anak anak dari orang Belanda saja yang boleh mengenyam kursi pendidikan .
Atas keadaan itulah, ia berusaha menentang Belanda dengan kritikan nya dan berbuah pengasingan dirinya ke negara Belanda , akan tetapi sepulangnya dari negeri kincir angin , ia justru mendirikan Taman Siswa, tempat belajarnya anak anak Indonesia tahun 1922 di Jogjakarta .
Sudah jelaskah sejarah dari pendidikan nasional setiap tanggal 2 mei? kini tinggal kita memaknai nya bagaimana bila datang hari pendidikan nasional , hanya sekedar mengucapkan selamatkah atau bertindak dengan ikut membangun pendidikan karakter di Indonesia ini?
Makna Hari Pendidikan Nasional Bagi Bangsa Indonesia
POTRET generasi Indonesia dikala ini sungguh mengenaskan, ternyata kualitas generasi bangsa ini justru semakin terpuruk. Fakta maraknya tawuran antar pelajar dan demonstrasi mahasiswa mahasiswa yang didominasi oleh tindak kekerasan, kecurangan dikala UN, dan rendahnya budbahasa generasi yang ditunjukkan dengan maraknya seks bebas tidak bisa kita pungkiri. Melihat fakta rusaknya generasi dikala ini, tidak salah bila banyak pihak yang mengandalkan sektor pendidikan untuk merampungkan duduk kasus tersebut. Alasannya yaitu sebab yaitu pendidikan yang bisa merampungkan permasalahan yang terjadi dikala ini dan pendidikan merupakan pilar peradaban tempat lahirnya generasi berkualitas.
Tidak salah bila pendapat tersebut muncul. Akan tetapi kita harus mengetahui, suatu sistem pendidikan sangat dipengaruhi oleh warna kebijakan dan perangkat sistem sebuah negara. Sistem pendidikan tidak akan pernah lepas dari aturan perundang-undangan yang lahir dari sistem politik, serta kualitasnya tidak akan pernah terlepas dari kemampuan pembiayaan pendidikan yang ditentukan oleh negara tersebut. Dengan kata lain sistem pendidikan tidak akan pernah bisa lepas dari sistem politik dan ekonomi dari sebuah negara.
Potret pendidikan di Indonesia dikala ini tentunya tidak jauh berbeda dengan sistem politik ekonomi yang diterapkan. Pandangan politik ekonomi negeri ini yang neoliberal membuat sikap pemerintah mau tidak mau harus mengikuti arus global dan sistem pendidikan nasional yang miskin visi dan hanya bisa mengarahkan penciptaan kapasitas peserta didik untuk memenuhi kebutuhan pasar atau industri. Sehingga kita tidak bisa menutup mata bila hari ini kita lihat potret generasi yang dihasilkan oleh sistem pendidikan yang berada di naungan sistem ekonomi kapitalis ini sangat jauh dari kata cemerlang.
Meski sudah berlalu, momentum besar di Mei ini, Hari Pendidikan Nasional dan Kebangkitan Nasional 20 Mei nanti seharusnya bisa menjadi momen refleksi bagi Indonesia untuk menemukan cara bagaimana memperbaiki kualitas generasi bangsa ini. Ditambah lagi, Indonesia memiliki berbagai potensi yang seharusnya bisa membentuk sistem pendidikan unik yang bisa melahirkan generasi cemerlang. Dengan demikian, bisa membuat Indonesia menjadi sebuah negara yang bisa dipandang dengan oleh negara lain, yakni negara maju yang bisa bersaing dengan negara-negara maju lainnya.
Tidak salah bila pendapat tersebut muncul. Akan tetapi kita harus mengetahui, suatu sistem pendidikan sangat dipengaruhi oleh warna kebijakan dan perangkat sistem sebuah negara. Sistem pendidikan tidak akan pernah lepas dari aturan perundang-undangan yang lahir dari sistem politik, serta kualitasnya tidak akan pernah terlepas dari kemampuan pembiayaan pendidikan yang ditentukan oleh negara tersebut. Dengan kata lain sistem pendidikan tidak akan pernah bisa lepas dari sistem politik dan ekonomi dari sebuah negara.
Potret pendidikan di Indonesia dikala ini tentunya tidak jauh berbeda dengan sistem politik ekonomi yang diterapkan. Pandangan politik ekonomi negeri ini yang neoliberal membuat sikap pemerintah mau tidak mau harus mengikuti arus global dan sistem pendidikan nasional yang miskin visi dan hanya bisa mengarahkan penciptaan kapasitas peserta didik untuk memenuhi kebutuhan pasar atau industri. Sehingga kita tidak bisa menutup mata bila hari ini kita lihat potret generasi yang dihasilkan oleh sistem pendidikan yang berada di naungan sistem ekonomi kapitalis ini sangat jauh dari kata cemerlang.
Meski sudah berlalu, momentum besar di Mei ini, Hari Pendidikan Nasional dan Kebangkitan Nasional 20 Mei nanti seharusnya bisa menjadi momen refleksi bagi Indonesia untuk menemukan cara bagaimana memperbaiki kualitas generasi bangsa ini. Ditambah lagi, Indonesia memiliki berbagai potensi yang seharusnya bisa membentuk sistem pendidikan unik yang bisa melahirkan generasi cemerlang. Dengan demikian, bisa membuat Indonesia menjadi sebuah negara yang bisa dipandang dengan oleh negara lain, yakni negara maju yang bisa bersaing dengan negara-negara maju lainnya.
Indonesia tidak harus memiliki pandangan politik ekonomi mirip yang dianut kebanyakan negara lain. Harusnya, Indonesia memiliki visi politik ekonomi berbeda, namun bisa melahirkan generasi cemerlang yang tidak hanya memiliki keahlian saja tetapi juga memiliki kepribadian istimewa yang bisa menunjukkan nilai-nilai kebenaran.
Sebuah visi politik ekonomi baru yang harus diusung Indonesia yaitu bisa membuat generasi bangsa ini jauh dari kemunduran simpulan virus pragmatisme, mental inferior, gaya hidup konsumtif, dan konsumtif. Visi yang bisa menyajikan rancangan perubahan politik ekonomi secara menyeluruh sehingga bisa menghadirkan strategi pendidikan cemerlang. Visi yang memiliki paradigma baru yang berbeda dengan liberalisme dikala ini, terlahir dari asas yang tidak menegasikan agama dari kehidupan atau sekulerisme, yaitu mengambil asas aturan Tuhan sebagai aturan kehidupan.
Belum ada Komentar untuk "Makna Memperingati Hari Pendidikan Nasional 2016"
Posting Komentar