8 Alasan Siswa Melaksanakan Pembrontakan Terhadap Guru

Ketika guru mengajar, kadangkala ada siswa yang berontak, menolak, dan lari dari kelas. Bakhan, siswa di luar sekolah, mencegat gurunya untuk berbuat kejahatan. Bahkan, guru dipermalukan di segala tempat. Umumnya, siswa berontak bukan lantaran sekadar iseng. Ada beberapa alasan yang membuat siswa tetapkan untuk melaksanakan hal itu. Berikut alasannya.


8 Alasan Siswa melaksanakan Pembrontakan terhadap Guru

1. Balas dendam Kalau Anda mengkhianati perhatian siswa, siswa juga bisa melakukannya, bahkan lebih andal dari guru. Kalaupun sampai tertangkap lembap oleh guru, mungkin memang siswa sengaja. Masing-masing siswa memang mempunyai cara balas dendam sendiri dalam menghadapi. Siswa sanggup melaksanakan balas dendam dengan sembunyi-sembunyi di belakang guru, sanggup juga siswa sengaja “memamerkannya” dengan cara mengobrol terus tanpa henti, cuek, cemberut, dan melaksanakan perbuatan melawan guru.

2. Urutan kesekian Setiap siswa ingin selalu menjadi nomor satu dalam hidup diri guru. Bukan nomor dua, apalagi nomor-nomor berikutnya. Jika siswa merasakan bahwa dirinya menjadi nomor dua dibandingkan siswa lain, siswa itu akan berontak dengan caranya sendiri. Jadikanlah semua siswa nomor satu dalam diri guru.

3. Kekerasan Kini, banyak siswa yang semakin sadar wacana pentingnya penghargaan atas dirinya sendiri, salah satunya dengan bersikap tegas saat guru melaksanakan tindak kekerasan (umumnya secara fisik) kepadanya. Mungkin awalnya siswa akan mencoba bertahan, tapi bila guru kembali mengulangi tindakan itu, siswa akan meninggalkan guru. Mereka yakin, masih banyak guru lain yang bisa menghargainya jauh lebih baik daripada guru yang penuh kekerasan.

4. Hambar Siswa menyukai hal-hal detail, misal dipuji lantaran rambutnya, bajunya, senyumnya, hari ulang tahunnya, atau hal-hal istimewa lainnya. Hati-hati bila guru menganggap semua ini sebagai hal remeh, apalagi bila selama ini siswa selalu perhatian terhadap guru. Bila guru tidak pernah menghargai apa yang sudah dilakukan siswa untuk guru dan mengabaikan hal-hal yang dianggapnya penting, bersiaplah menghadapi pemberontakan andal dari siswa.

5. Tidak Sesuai Kenyataan Siswa akan berontak saat nilai pelajaran yang diperolehnya tidak sesuai antara yang tertulis diraport dan kenyataan sehari-hari di kelas. Apalagi, siswa mengetahui bahwa temannya yang dianggap lebih kurang pintar di kelas malah menerima nilai baik di raport. 

6. Berawal dari Julukan Siswa akan berontak jikalau terus-menerus dijuluki sesuatu yang tidak cocok dengan hatinya, misal, guru memanggil siswa dengan "Si Kribo, Si Hitam, Si Gendut". Siswa lebih senang dipanggil dengan namanya dan panggilan yang bersifat positif. 

7. Digunjingkan dengan Orang Lain Pemberontakan siswa akan terjadi jikalau guru menggunjingkan siswa kepada siswa lain atau guru lain wacana sesuatu yang buruk. Siswa akan murka saat mendengar bahwa guru berbicara atas namanya berkaitan dengan ketidakmampuan, keboborokkan, dan kejelekkan dirinya. 

8. Dipermalukan di Depan Kelas Maksud guru semoga siswa lain juga tidak berbuat negatif menyerupai yang sedang disetrap atau dimarahi, namun bagi siswa, perbuatan guru itu terasa menyayat hati. Suatu saat siswa akan menarik diri dari ikatan wibawa guru dan sanggup menjelma pemberontakan.

Itulah 8 Alasan Siswa melaksanakan pembrontakan terhadap Guru. Makara sebelum kita memarahi siswa coba kita koreksi dulu diri kita mungkin siswa melaksanakan pemberontakan memang lantaran kita sebagai guru yang salah.

Salam Hangat dari kota Bandung,

Inan kito

Belum ada Komentar untuk "8 Alasan Siswa Melaksanakan Pembrontakan Terhadap Guru"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel