Mengenal Pembelajaran Tematik Sabtu, 29 Juni 2019 Tambah Komentar Edit Pembelajaran Matematika di Sekolah sudah di jelaskan beberapa jenis pembelajaran dan teori-teori belajar, saya coba mengatakan tentang pembelajaran tematik. Pembelajaran Tematik merupakan pembelajaran bermakna bagi siswa. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep mencar ilmu sambil melakukan sesuatu. Oleh lantaran itu, guru harus merancang pengalaman mencar ilmu yang akan mempengaruhi kebermaknaan mencar ilmu siswa. Pengalaman mencar ilmu memperlihatkan kaitan unsur-unsur konseptual yang mengakibatkan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan, selain itu, dengan penerapan pembelajaran tematik disekolah dasar akan sangat membantu siswa, hal ini dilihat dari tahap perkembangan siswa yang, masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan. Pembelajaran tematik yaitu pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga sanggup memperlihatkan pengalaman yang bermakna kepada siswa, Tema yaitu pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pembicaraan, Dengan tema dibutuhkan akan memperlihatkan keuntungan, diantaranya : Siswa simpel memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu. Siswa bisa mempelajari pengetahuan dan menyebarkan banyak sekali kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan. Kompetensi dasar sanggup dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa. Siswa bisa lebih merasakan manfaat dan maka mencar ilmu lantaran materi disajikan dalam konteks tema yang jelas. Siswa lebih garang mencar ilmu lantaran sanggup berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk memgembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lain. Guru sanggup menghemat waktu lantaran mata pelajaran yang disajikan sanggup dipersiapkan sekaligus diberikan dalam dua atau tiga kali pertemuan, sedangkan selebihnya sanggup digunakan untuk acara remedial dan pengayaan. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran tematikMenurut Kunandar [2007] pembelajaran tematik memiliki kelebihan yaitu : Menyenangkan lantaran berangkat dari minat dan kebutuhan akseptor didik. Memberikan pengalaman dan acara mencar ilmu mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan akseptor didik. Hasil mencar ilmu sanggup bertahan lama lantaran lebih berkesan dan bermakna. Mengembangkan keterampilan berfikir anak didik sesuai dengan problem yang dihadapi. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama. Memiliki sikap toleransi komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain. Menyajikan acara yang bersifat faktual sesuai dengan problem yang dihadapi dalam lingkungan akseptor didik. Selain memiliki kelebihan pembelajaran tematik juga memilki kelemahan, adapun kelemahan pembelajaran tematik terjadi jikalau dilakukan oleh guru tunggal, Misalnya seorang guru kelas kurang menguasai secara mendalam klasifikasi tema sehingga pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk mengaitkan tema dengan materi pokok setiap mata pelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik ada hal-hal yang perlu dilakukan, beberapa hal yang mencakup tahap perencanaan yang mencakup acara mirip berikut: A. Pemetaan Kompetensi DasarKegiatan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh semua standart kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari banyak sekali mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Kegiatan yang dilakukan yaitu : Penjabaran standart kompetensi dan kompetensi dasar kedalam indikator Dalam menyebarkan indikator perlu memperhatikan hal-hal berikut :Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik akseptor didik. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. Dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan sanggup diamati. Menentukan tema Dalam memilih tema yang bermakna, kita harus memperhatikan dan mempertimbangkan pemikiran konseptual, pengembangan keterampilan dan sikap, sumber belajar, hasil mencar ilmu yang terukur dan terbukti, kesinambungan tema, kebutuhan siswa, keseimbangan pemilihan tema, serta aksi nyata, antara lain : Pemikiran konseptual, tema yang baik tidak hanya memperlihatkan fakta-fakta kepada siswa. Tema yang baik bisa mengajak siswa untuk menggunakan keterampilan berpikir yang lebih tinggi. Pengembangan keterampilan dan sikap, apakah tema yang sudah disepakati bisa menyebarkan keterampilan siswa. Misalnya, keterampilan berfikir, berkomunikasi, sosial, eksplorasi, mengorganisasi, dan pengembangan diri. Pembentukan sikap juga harus bisa di fasilitas dalam pilihan tema, mirip sikap menghargai, percaya diri, kerja sama, komitmen, kreativitas, rasa ingin tahu, berempati, antusias, mandiri, jujur, menghormati dan toleransi. Kesinambungan Tema, Kath Murdock [1998] dalam bukunya Clasroom Connection-Strategies for Integrated Learning menjelaskan bahwa tema yang baik bisa mengakomodasi pengetahuan awal yang dimiliki siswa sebelum mencar ilmu tentang sesuatu yang baru. Pengetahuan awal itu tentu sudah dipelajari siswa sebelumnya. Materi Belajar Utama dan Tambahan, Materi dan sumber pembelajaran tematik biasa kita bagi menjadi dua sumber dan materi, yaitu utama dan tambahan. Contoh sumber atau materi mencar ilmu utama yaitu para andal atau orang-orang yang memiliki profesi atau kompetensi dasar dalam bidang terentu, tempat-tempat yang bisa dipelajari, suasana mencar ilmu didalam kelas, lingkungan, komunitas, dan kesenian. Sedangkan musik, materi audio visual, literature, progam computer, dan internet yaitu sumber materi pembelajaran tambahan bagi siswa. Dengan demikian, pemlihan tema harus juga memperhatikan kesediaan kedua sumber mencar ilmu itu. Terukur dan Terbukti, Guru juga perlu memperhatikan hasil pembelajaran apa yang akan siswa capai dalam pembelajaran tematik. Apa yang bisa siswa kerjakan dalam proses pembelajaran tematik. Perlu juga menunujukkan bukti-bukti itulah yang dinilai guru dan dicatat sebagai bukti bagaimana siswa menguasai tema yang diajarkan. Yang pada alhasil akan dijadikan materi evaluasi dan laporan kepada orang renta siswa. Kebutuhan Siswa, dalam memilih tema, guru perlu memperhatikan kebutuhan siswa. Apakah tema yang kita pilih bisa menjawab kebutuhan siswa. secara kognitif, Gardner [2007] dalam bukunya Five Minds For The Future menyebutkan bahwa manusia pada masa informasi ini harus dibekali lima cara berfikir, yaitu : pikiran yang terlatih, terampil, dan disiplin, pikir mensintesis; pikiran mencipta; pikiran merespek, dan pikiran etis. Apakah tema yang dipilih sudah bisa membekali siswa dengan lima cara berfikir untuk masa depan. Kebutuhan siswa yang lain bisa juga dilihat melalui perkembangan psikologi [imajinasi], perkembangan motorik, dan perkembangan kebahasaan siswa. Keseimbangan Pemilihan Tema, mirip telah dijelaskan diatas bahwa pembelajaran yang cocok dengan pembelajaran terpadu yaitu pembelajaran tematik. Dalam satu tahun pembelajaran biasanya siswa bisa mempelajari 5-6 tema. Para guru hendaknya bisa memilih tema yang bisa mengakomodasi mata pelajaran bahasa, ilmu sosial, lingkungan, kesehatan, dan sains saja, tetapi tema-tema lain yang bervariasi. Aksi Nyata, pembelajaran tematik hendaknya tidak hanya menyebarkan pengetahuhan dan sikap siswa, namun juga bisa membimbing siswa untuk melakukan aksi yang bermanfaat. Aksi yang dilakukan siswa akan memperkaya siswa dengan pengetahuan lain serta memperlihatkan dampak bagi kehidupan orang lain dan lingkungan dimana siswa hidup. Identifikasi dan analisis standart kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. Lakukan identifikasi dan analisis untuk setiap standar kompetensi, kompetensi dasar dan indicator yang cocok untuk setiap tema sehingga semua kompetensi, kompetensi dasar dan indikator terbagi habis. B. Menetapkan Jaringan TemaBuatlah jaringan tema yaitu menghubungkan kompetensi dasar dan indikator dengan tema pemersatu. C. Penyusunan SilabusHasil seluruh proses yang dilakukan pada tahap-tahap sebelumya dijadikan dasar dalam penyusunan silabus. D. Penyusunan Rencana Pembelajaran Untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran guru menyusun planning pelaksanaan pembelajaran. Setelah tahap persiapan dilakukan, maka selanjutnya akan dipaparkan tahap pelaksanaan pembalajaran terpadu. Adapun tahap pelaksanaan pembelajarannya meliputi: a. Kegiatan Pendahuluan/awal Pada tahap ini sanggup dilakukan panggilan terhadap anak tentang tema yang disajikan. Beberapa tumpuan acara yang sanggup dilakukan adalah, bercerita, acara fisik/jasmani, dan dan menyanyi. b. Kegiatan inti Kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan kemampuan baca, tulis hitung. Penyajian materi pembelajaran dialakukan dengan menggunakan seni administrasi / metode yang bervariasi dan sanggup dilakuakn secara klaksikal, kelompok kecil, ataupun perorangan. c. Kegiatan penutup Sifat dari acara penutup yaitu untuk menenangkan. Beberapa tumpuan kegiatn penutup yang sanggup dilakukan yaitu menyimpulkan atau mengungkapkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, mendongeng, membacakan dongeng dari buku, pantomime, pesan-pesan moral, musik / apresiasi musik. Pengaturan acara pelajaran Untuk memudahkan administrasi disekolah terutama dalam penjadwalan. Guru bersama dengan guru mata pelajaran lain [yang tidak dipadukan] perlu bahu-membahu menyusun acara pelajaran. Implikasi Pembelajaran Tematik Dalam implementasi pembelajaran tematik disekolah dasar memiliki implikasi yang mencakup : Implikasi bagi guru Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreaktif baik dalam menyiapkan pengalaman mencar ilmu bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari banyak sekali mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan, dan utuh. Implikasi bagi siswa Siswa harus siap mengikuti acara pembelajaran yang dalam pelaksanaannya yang dimungkinkan untuk bekerja, baik secara individual, pasangan kelompok kecil, maupun klasikal. Siswa harus siap mengikuti acara pembelajaran yang bervariasi dan aktif. Implikasi terhadap sarana, prasarana,sumber balajar dan media. Pelaksanaan pembelajaran ini memerlukan banyak sekali prasarana dan prasarana belajar, Pembelajaran ini perlu memanfaatkan bebagai sumber balajar, baik yang didesain secara khusus maupun yang tersedia dilingkungan, Pembeajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran bervariasi dan Pembelajaran ini masih sanggup menggunakan buku asuh yang sudah ada atau bila memungkinkan untuk menggunakan buku aksesori khusus yang memuat materi asuh terintegrasi. Implikasi terhadap pengaturan ruangan. Ruang perlu ditata sesuai tema yang dilaksanakan. Susunan kursi bisa berubah-ubah. Perta didik tidak harus selalu harya duduk dikursi, tetapi sanggup duduk ditikar atu dikarpet. Kegiatan hendaknya bervariasi dan sanggup dilaksanakan baik didalam maupun diruangan. Dinding kelas sanggup dimanfaatkan untuk memajang hasil karya akseptor didik dan dimanfaatkan sebagai sumber balajar. Alat, sarana, sumber mencar ilmu hendaknya dikelola dengan baik. Implikasi terhadap pemilihan metode Pembelajaran yang dilakukan perlu disiapkan banyak sekali variasi acara dengan menggunakan multi metode, misalnya percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, dan bercakap-cakap. Sebagai tambahan, mari kita simak video guru yang super kreatif ini, mengerjakan perkalian jadi kreatif; Bagikan Artikel ini
Belum ada Komentar untuk "Mengenal Pembelajaran Tematik"
Posting Komentar