Struktur Kurikulum 2013 Sd

ingkat penilaian dari sebuah kurikulum yang berhasil atau tidak ialah di tingkat Sekolah  Struktur Kurikulum 2013 SD
Tingkat penilaian dari sebuah kurikulum yang berhasil atau tidak ialah di tingkat Sekolah Dasar, alasannya ialah kalau pelaksanaan kurikulum di tingkat SD gagal maka di tingkat SMP dan SMA sudah gagal. Jadi yang paling penting di perbaiki ialah di tingkat SD, dengan pondasi (dasar) yang kuat maka akan mampu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan cita-cita kita. Pondasi yang kuat di tingkat ilmu pengetahuan dan karakter itulah yang paling penting.

Contoh sederhana, bagaimana seorang guru dengan baik melakukan kurikulum di SMP atau kurikulum di SMA jika:
☛ Pada pelajaran Bahasa Indonesia tidak dapat membaca atau menulis
☛ Pada pelajaran Matematika tidak dapat operasi dasar matematika (tambah, kurang, kali dan bagi)
☛ Pada dikala SD tidak ada tempat sampah, di SMP akan susah mengajari membuang sampah pada tempatnya dan sebagainya...

Dengan beberapa tumpuan diatas, perhatian yang paling banyak diberikan seharusnya ialah di pendidikan dasar. Mari kita lihat struktur kurikulum 2013 untuk tingkat SD sejauh mana perubahannya, alasannya ialah '...apa pun yang terjadi kurikulum 2013 akan diterapkan...'.

Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, dostribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban berguru untuk mata pelajaran dan beban berguru per
minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum ialah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem berguru dan pengorganisasian beban berguru dalam sistem pembelajaran.

Pengorganisasian konten dalam sistem berguru yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang ialah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban berguru dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.

Struktur kurikulum ialah juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang siswa dalam merampungkan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan wangsit kurikulum mengenai posisi berguru seorang siswa yaitu apakah mereka harus merampungkan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata
pelajaran, beban belajar, dan kalender pendidikan.

STRUKTUR KURIKULUM SD/MADRASAH IBTIDAIYAH


Struktur Kurikulum SD/MI ialah sebagai berikut:
ingkat penilaian dari sebuah kurikulum yang berhasil atau tidak ialah di tingkat Sekolah  Struktur Kurikulum 2013 SD
Keterangan:
*Muatan lokal mampu memuat Bahasa Daerah

Kegiatan Ekstra Kurikuler SD/MI antara lain:
☛ Pramuka (Wajib)
☛ UKS
☛ PMR

Kelompok A ialah mata pelajaran yang menunjukkan orientasi kompetensi lebih kepada aspek kognitif dan afektif sedangkan kelompok B ialah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek afektif dan psikomotor.

Integrasi Kompetensi Dasar IPA dan IPS didasarkan pada keterdekatan makna dari konten Kompetensi Dasar IPA dan IPS dengan konten Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang berlaku untuk kelas I, II, dan III. Sedangkan untuk kelas IV, V dan VI, Kompetensi Dasar IPA dan IPS bangkit sendiri dan kemudian diintegrasikan ke dalam tema-tema yang ada untuk kelas IV, V dan VI.

BEBAN BELAJAR
Beban berguru dinyatakan dalam jam berguru setiap minggu untuk masa berguru selama satu semester. Beban berguru di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam berguru SD/MI ialah 35 menit.

Dengan adanya embel-embel jam berguru ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk berbagi proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian info alasannya ialah peserta didik perlu latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi.

Proses pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga mereka menjadi tahu, dapat dan mau berguru dan menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu bertambahnya jam berguru memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar.

Mata pelajaran ialah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk kurikulum SD/MI organisasi Kompetensi Dasar kurikulum dilakukan melalui pendekatan terintegrasi (integrated curriculum). Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang mengintegrasikan konten mata pelajaran IPA dan IPS di kelas I, II, dan III ke dalam mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka struktur Kurikulum SD/MI menjadi lebih sederhana alasannya ialah jumlah mata pelajaran berkurang.

Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas I, II, dan III di atas mampu diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan dilakukan juga terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. Penyederhanaan dilakukan dengan menghilangkan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu mata pelajaran dan
antarmata pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai dengan usia perkembangan psikologis peserta didik.

Di kelas IV, V, dan VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan memiliki Kompetensi Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi Dasar IPA dan IPS, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam berbagai tema. Oleh alasannya ialah itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.

Untuk lebih jelas ihwal Kurikulum 2013 dan Kompetensi Inti/ Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 mampu dilihat di link bawah ini:

Sruktur Kurikulum 2013 kompetensi inti dan kompetensi dasar SD
Sruktur Kurikulum 2013 kompetensi inti dan kompetensi dasar SMP
Sruktur Kurikulum 2013 kompetensi inti dan kompetensi dasar SMA

Contoh Proses Belajar Mengajar yang dianjurkan pada Kurikulum 2013, mungkin video berikut mampu membantu kita dalam penerapan kurikulum 2013;
ingkat penilaian dari sebuah kurikulum yang berhasil atau tidak ialah di tingkat Sekolah  Struktur Kurikulum 2013 SD

Belum ada Komentar untuk "Struktur Kurikulum 2013 Sd"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel