Suwah Sembiring: Kiat Sukses Menembus Sbmptn (Metode Berguru Efektif) Jumat, 25 Januari 2019 Tambah Komentar Edit Suwah Sembiring: Kiat Sukses Menembus SBMPTN (Sikap Sukses). Mari kita simak,.. Ahmad berguru dengan tekun tetapi hasil ujiannya tetap kurang memuaskan, sementara Tuti yang belajarnya biasa-biasa saja menerima hasil yang memuaskan. Kenapa hal ini bisa terjadi? Mendapatkan hasil berguru yang baik ternyata tidak cukup hanya dengan tekun belajar. Banyak faktor yang mensugesti pencapaian hasil yang baik dalam belajar. Faktor lain yang cukup besar pengaruhnya dalam menerima hasil berguru antara lain yakni sikap, metode belajar, dan cara merampungkan soal. 2.1 CARA BERKONSENTRASISering kita lihat bahwa orang yang memiliki kemampuan hebat dalam berkonsentrasi, sanggup melakukan hal-hal yang luar biasa. Misalnya, orang tersebut sanggup memindahkan benda dengan pikirannya, sanggup memecahkan batu, sanggup menciptakan badannya melayang, dan lain sebagainya. Bahkan Emerson pernah menulis: “Konsentrasi merupakan belakang layar keberhasilan dalam bidang politik, dalam peperangan, dan dalam bidang perdagangan”, Singkatnya, dalam semua bidang kehidupan manusia. Mengapa dengan berkonsentrasi sanggup melakukan hal-hal yang luar biasa? Karena otak itu bagaikan sebuah sungai yag mengalir ke beberapa anak sungai. Jika anak sungai itu hanya satu yang sanggup dialiri, sementara yang lainnya buntu, maka seluruh kekuatan sungai yang semula mengalir dengan dahsyatnya melalui saluran anak sungai yang satu itu. Untuk itu, jikalau Anda ingin supaya hasil berguru Anda baik, maka Anda harus mengarahkan otak Anda berkonsentrasi hanya terhadap satu masalah, yaitu problem yang sedang dipelajari itu saja. Apabila Anda tidak konsentrasi, itu mungkin terjadi alasannya yaitu yakni Anda tidak memiliki minat terhadap yang sedang Anda pelajari. Anda tidak memiliki minat terhadap problem tersebut alasannya yaitu yakni Anda belum memiliki gambaran wacana problem tersebut. Ingat pepatah “Tak kenal maka tak sayang”. Karena itu, berpikirlah positif. Bulatkan tekad Anda untuk mempelajarinya. Percayalah, lambat laun Anda pasti menyukainya. Jika dengan demikian juga belum berkonsentrasi, Anda juga sanggup mencoba dengan membaca gesekan pena secara terbalik sampai Anda konsentrasi. Selamat mencoba! Setelah beberapa dikala kita belajar, konsentrasi kitasering menjadi berkurang. Kejadian ini dialami oleh setiap orang. Itu memberikan otak telah lelah. Istirahatlah sejenak. Isilah waktu istirahat ini dengan hal-hal yang menyenangkan mirip minum teh atau jalan-jalan di sekitar rumah. Mengapa harus istirahat? Belajar sanggup diibaratkan memasuki ruangan yang sudah disemprot dengan parfum. Pertama kita memasuki ruangan, anyir parfum terasa sekali. Tetapi setelah beberapa lama, anyir parfum akan berkurang bahkan tidak terasa lagi. Kita keluar dulu dari ruangan. Setelah beberapa lama, kita kembali masuk ke ruangan tadi, pasti anyir parfum kembali terasa lagi. Begitu juga kalau kita belajar, pertama terasa segar (konsentrasi), setelah beberapa lama konsentrasi mulai berkurang bahkan bisa jadi buyar. Untuk memulihkan konsentrasi tersebut, maka kita perlu istirahat. 2.2 METODE MEMBACASeseorang dikatakan berguru jikalau orang tersebuttelah mengalami perubahan, baik dalam pengertian, atau dalam tindakan. Membaca belum tentu belajar. Banyak orang membaca tetapi tidak mengerti apa yang telah ia baca. Orang yang demikian dikatakan membaca tetapi tidak belajar. Hal ini terjadi alasannya yaitu yakni orang tersebut belum memiliki metode membaca. Dalam membaca, perlu kita perhatikan kapan membaca dengan cepat dan kapan dengan lambat. Bacaan yang ringan mirip novel sanggup dibaca dengan cepat, tetapi bacaan yang berat dan ilmiah mirip matematika harus dibaca dengan cermat, telaten, dan tidak perlu cepat. Salah satu metode membaca yang sering dipakai yakni Metode PQRST. PQRST yakni singkatan dari Preview (Menyelidiki), Question (Bertanya), Read (Membaca), State (Menyatakan), dan Test (Menguji). Setiap kali kita membaca karya ilmiah, hendaklah mengikuti kelima langkah ini. 1. Preview Sebelum membaca isi sebuah buku, hendaklah kita terlebih dahulu mengadakan penyelidikan. Penyelidikan ini dimaksudkan untuk menerima gambaran umum mengenai buku yang dibaca. Salah satu tujuan gambaran umum ini yakni untuk menentukan apakah buku ini harus dibaca dari awal atau sanggup langsung ke penggalan yang kita butuhkan. Gambaran umum ini sanggup diperoleh dengan membaca daftar isi atau penggalan pendahuluan buku yang bersangkutan. 2. Question Sesudah mengadakan penyelidikan, kemudian kita menciptakan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan penggalan atau buku yang kita baca. Misalnya Anda membaca buku matematika penggalan yang berisikan logaritma. Anda sanggup menciptakan salah satu pertanyaan “Apakah logaritma itu?” 3. Read Setelah tamat menciptakan beberapa pertanyaan, selanjutnya Anda membaca dan mencari akibat pertanyaan-pertanyaan yang telah Anda buat tadi. Pada dikala membaca ini, keaktifan sangat diperlukan. Artinya Anda tidak sekedar membaca, tetapi juga harus berpikir, mencatat atau menandai pokok-pokok yang penting yang Anda temukan dalam bacaan. Jadi, selama membaca, pensil atau Stabilo harus selalu ada di tangan. 4. State State artinya mengucapkan atau menuliskan akibat atas pertanyaan-pertanyaan. Jawaban harus disusun dengan kata-kata sendiri. Jarang sebuah buku menuliskan definisi dari logaritma. Akan tetapi setelah membaca, kita bisa saja menciptakan definisi: “Logaritma yakni invers dari eksponen”. Tidak banyak siswa yang berguru sampai ke tahap ini, sehingga banyak di antara mereka yang hasil belajarnya kurang memuaskan. Padahal state ini sangat membantu kita dalam memahami isi buku yang dibaca. 5. Test Anda telah berhasil menciptakan akibat ganjal pertanyaan-pertanyaan. Hal ini memberikan bahwa Anda memang telah mengerti. Tapi harus diingat, kata “mengerti” itu pun sangat relatif. Karena itu, untuk menerima pengertian yang lebih dalam, kita harus menguji ilmu kita dengan banyak sekali soal. Bila Anda membaca dengan mengikuti tahap-tahap di atas, saya yakin tidaklah terlalu sulit bagi Anda untuk menjawab soal-soal SNMPTN nanti. 2.3 MELIPATGANDAKAN DAYA INGATUntuk sanggup mengerjakan suatu soal, maka di dalam otak kita harus sudah tersimpan sejumlah informasi yang dibutuhkan soal. Misalnya supaya sanggup merampungkan soal: $\int x\sqrt{x}\ dx$ di dalam otak kita harus sudah tersimpan rumus-rumus: $\sqrt{x}=x^{\frac{1}{2}}$ $x^{m} \cdot x^{n}=x^{m+n} $ $\int x^{n}\ dx=\frac{1}{n+1}x^{n+1}+c$ Jika salah satu rumus (informasi) di atas belum terdapat dalam otak Anda, maka soal di atas tidak mungkin sanggup Anda selesaikan. Untuk menyimpan informasi dalam otak, maka kita harus melakukan suatu program yang disebut dengan mengingat/menghafal. Banyak orang merasa tidak bisa dalam mengingat ini. Perasaan tidak bisa ini merupakan suatu hal yang paling buruk yang telah dilakukan terhadap daya ingat. Bila Anda membiarkan dalam pikiran Anda melintas perasaan tidak bisa mengingat, itu berarti Anda sendirilah yang menciptakan daya ingat Anda benar-benar menjadi lemah. Hal ini sesuai dengan hukum psikologi yang memberikan bahwa segala sesuatu yang berulang-ulang ditanamkan dalam benak seseorang akan cenderung menjadi kenyataan. Untuk memperbaiki daya ingat Anda, terapkanlah hukum psikologi di atas secara positif. Tanamkan dalam benak Anda secara berulang-ulang mirip Anda memiliki daya ingat yang baik. Perlu diketahui bahwa ingatan itu memiliki kemiripan dengan otot, yakni makin sering dipakai otot dan ingatan semakin kuat. Pernyataan wacana kemiripan ingatan dan otot ini merupakan bukti bahwa daya ingat sanggup diperbaiki dengan melakukan latihan. Roy yakni salah seorang yang telah berhasil melatih daya ingatnya sampai ke tingkat yang luar biasa. Sekali waktu ia dikenalkan kepada 70 orang pada suatu pertemuan, dalam waktu yang singkat. Semua, kecuali dua orang, yakni ajaib baginya. Ia baru pertama kali ini bertemu dengan mereka. Segera setelah itu, ia menciptakan daftar seluruh nama secara lengkap, dalam urutan yang sama dengan waktu mereka dikenalkan kepadanya. Anda tentu bisa mirip Roy, asal mau berlatih. Rahasia berlatih supaya hasil sanggup diperoleh secara optimum yakni menghubung-hubungkan dan menguasai problem yang ingin diingat atau dihafal itu. 2.3.1 Menghubung-hubungkanApabila suatu hari Anda lupa nama sobat Anda, itu berarti Anda juga lupa pertamanya. Padahal dengan mengingat abjad pertamanya saja, Anda sanggup nama sobat Anda itu secara lengkap. Dalam hal ini Anda menghubungkan abjad pertama dengan nama sobat Anda. Huruf pertama itu disebut abjad kuncinya. Kunci itu tidak harus satu huruf, sanggup juga berupa kata, benda, peristiwa, dan sebagainya. Menghubungkan suatu problem yang dihafal dengan kuncinya sanggup dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: A. Menghubungkan dengan yang sudah diketahui Kata diketahui dalam kalimat “menghubungkan dengan yang sudah diketahui”, artinya sesuatu yang sudah dihafal dengan baik (telah mendarah daging) atau sesuatu yang menarik. Contoh: Saya pernah berkenalan dengan seseorang yang bernama KONDANGAN. Suatu hari saya lupa nama tersebut. Pada waktu itu memang kata KONDANGAN merupakan suatu kata yang ajaib bagi saya. Tetapi setelah saya hubungkan kata KONDANGAN dengan UNDANGAN yang telah mendarah daging bagi saya, maka nama KONDANGAN tersebut menjadi praktis saya ingat. Misalkan Anda ingin menghafal tanda-tanda fungsifungsi trigonometri di banyak sekali kuadran, Kuadran I semuanya positif, kuadran II yakni sinus, kuadran III yakni tangen, dan kuadran IV yakni cosinus. Cara menghafalnya sanggup dibuat kalimat yang menarik, yaitu “Saya sudah tahu caranya”. Saya yakni kata pertama yang berarti kuadran pertama, abjad pertamanya S yang berarti semua. Begitu juga untuk kuadran-kuadran lainnya. B. Menghubungkan dengan yang berpola atau berskema Contoh: Misalkan kita ingin menghafal nilai-nilai fungsi sinus mirip yang ditunjukkan oleh tabel di bawah ini: Gambar Tabel trigonometri Dengan menuliskan nilai-nilai fungsi sinus secara berpola mirip yang terlihat pada tabel di atas ini, tentu akan lebih praktis menghafalnya. Nomor telepon saudara saya yakni 882426. Cara saya menghafal nomor telepon tersebut yakni 88 24 26. Angka 8 yang pertama diperoleh dari 2 × 4 dan angka delapan yang kedua dari 2 + 6. Saya pernah kesulitan menghafal keenam belas tenses dalam bahasa Inggris. Akan tetapi setelah saya tulis dalam bentuk skema, ternyata keenam belas tenses itu sanggup saya hafal dengan mudah. Cara membaca sketsa di atas yakni sebagai berikut: Ke bawah satu langkah, artinya kalimat sebelumnya di-continous-kan. Ke bawah dua langkah, artinya kalimat sebelumnya di-pastense-kan. Ke kanan, artinya kalimat sebelumnya di-perfectkan. Jadi nama-nama jenis tenses di atas adalah: Present tense Present continous tense Past tense Past continous tense Present perfect tense Present perfect continous tense Past perfect tense Past perfect continous tense Dengan menggantikan kata Present menjadi kata Future, maka delapan kalimat berikutnya adalah: Future tense Future continous tense Past future tense Past future continous tense Future perfect tense Future perfect continous tense Past future perfect tense Past future perfect continous tense 2.3.2 Menguasai MateriMenghafal dalam buku ini tidak diartikan secara sempit, yakni menghafal secara membabi buta, tetapi problem yang akan dihafal juga harus dipahami. Memang adakalanya sesuatu itu dihafal dulu baru praktis dimengerti. Memahami artinya sanggup membedakan, memberikan contoh, dan menuliskan kembali. Dapat membedakan yang satu dengan yang lain akan membantu Anda untuk lebih praktis menghafalnya. Misalnya, supaya lebih praktis bagi Anda menghafal kata bahasa Inggris aunt (bibi), maka sebaiknya Anda merasakan bedanya dengan kata yang lain yang tulisannya hampir sama, mirip ant (semut). Begitu juga antara flower dan flour, dan sebagainya. Jika materi yang telah dipahami/dimegerti diterapkan, maka Anda akan sampai ke tahap penguasaan. Menguasai suatu masalah, berarti Anda sanggup melihat kata-kata penting (key words) di dalamnya, sehingga problem tersebut dengan sendirinya terhafalkan. Misalkan Anda telah menguasai keenam belas tenses dalam bahasa Inggris dan ingin menciptakan teladan kalimat “Present continous tense”, maka kata-kata pentingnya adalah: $Continous\ =\ to\ be\ +\ ing$ Makara teladan kalimat Present continous tense sanggup dibuat sebagai: She is writing a book. Misalnya lagi kita ingin menciptakan kalimat Past future perfect tense, maka kata-kata pentingnya adalah: $Past\ Future\ =\ would$ $Perfect\ =\ have\ +\ V_{3}$ Makara teladan kalimat “Past future perfect tense” sanggup dibuat sebagai: She would have written a book. Dengan menggunakan cara-cara di atas, maka informasi-informasi itu sanggup diingat lebih lama. Supaya informasi tetap ada dalam ingatan, maka informasi tersebut harus dipakai atau diulangi mengingatnya. Lanjutkan ke: Suwah Sembiring: Kiat Sukses Menembus SBMPTN (Mengenal Berbagai Jurusan di PTN) Video pilihan khusus untuk Anda 😊 Masih menganggap matematika hanya hitung-hitungan semata, mari kita lihat kreativitas siswa ini; Bagikan Artikel ini
Belum ada Komentar untuk "Suwah Sembiring: Kiat Sukses Menembus Sbmptn (Metode Berguru Efektif)"
Posting Komentar