Rpp Ipa Pencemaran Lingkungan Kurikulum 2013
RPP IPA pencemaran lingkungan kurikulum 2013
Materi ketiga sehabis interaksi makhluk hidup dan lingkungan ialah pencemaran lingkungan. Pada kurikulum 2013 revisi 2019 materi ini masuk pula pada kelas 7 semester genap atau semester 2. Mari kita review bagaimana RPP IPA pencemaran lingkungan kurikulum 2013.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP N 1 GODONG
Kelas/Semester : VII/2
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Topik : Pencemaran lingkungan
Alokasi waktu : 15 x 40 menit
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghargai dan menghayati fatwa agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, pedu (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) menurut rasa ingin tahunya wacana ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomen dan bencana tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah absurd (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
KOMPETENSI DASAR | INDIKATOR |
3.8.Menganalisis terjadinya pencemaran lingkungan dan dampaknya bagekosistem. | 3.1.1. Menjelaskan pengertian Pencemaran Lingkungan 3.1.2. Menjelaskan macam-macam Pencemaran Lingkungan.. 3.1.3. Menjelaskan pengertian pencemaran air. 3.1.4. Menyelidiki dampak air jernih dari terkotori terhadap kondisi (pergerakan) ikan 3.1.5. Membuat gagasan tertulis wacana bagaimana mengatasi dan mengurangi pencemaran air 3.1.6. Menjelaskan pengertian pencemaran udara. 3.1.7. Menyebutkan faktor-faktor penyebab pencemaran udara 3.1.8. Menjelaskan dampak pencemaran udara. 3.1.9. Menjelaskan pengertian pencemaran tanah 3.1.10. Menjelaskan dampak pencemaran tanah 3.1.11. Membuat gagasan tertulis wacana bagaimana mengurangi dampak pencemaran |
4.8. Membuat ukiran pena wacana gagasan pemecahan duduk kasus pencemaran di lingkungannya berdasarkan hasil pengamatan. | 4.6.1.Menyajikan hasil pengamatan, mempre- sentasikan, dan mengkomunikasikan hasilnya 4.6.2.Menerapkan pengamatan (macam-macam pencemaran) untuk memecahkan duduk kasus yang relavan. |
C. Tujuan Pembelajaran
3.1.1.1. Melalui pengamatan Peserta Didik mampu menjelaskan pengertian Pencemara Lingkungan
3.1.2.1. Peserta Didik mampu menjelaskan macam-macam Pencemaran lingkungan
3.1.3.1. PeseraDidik mampu menjelaskan pengertian pencemaran air melalui penyelidikan
3.1.4.1. Peserta Didik mengusut dampak air jernih dan terkotori terhadap kondisi (pergerakan) ikan
3.1.5.1. Peserta Didik mampu membuat gagasan wacana bagaimana mengatasi dan mengurangi
pencemaran air
3.1.6.1. Peserta Didik mampu menjelaskan pengertian pencemaran udara.
3.1.7.1. Peserta Didik mampu menyebutkan faktor-faktor penyebab pencemaran udara
3.1.8.1. Peserta Didik mampu menjelaskan dampak pencemaran udara
3.1.9.1. Peserta Didik mampu menjelaskan pengertian pencemaran tanah
3.1.10.1. Peserta Didik mampu menjelaskan dampak pencemaran tanah
3.1.11.1. Peserta Didik mampu Membuat gagasan tertulis wacana bagaimana mengurangi dampak pencemaran
D. Fokus nilai-nilai sikap
1. Tanggung jawab
2. Kedisiplinan
3. Kreatif
E. Materi Pembelajaran Reguler
4.Pencemaran Lingkungan
F. Metode Pembelajaran
5. Pendekatan : Scientific Learning
6. Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
7. Metode pembelajaran : Diskusi, penugasan
G. Media Pembelajaran
8. Media LCD projector,
9. Laptop,
10. Bahan Tayang
H. Sumber Belajar
a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Siswa Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Guru Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Modul/bahan ajar,
d. Internet,
e. Sumber lain yang relevan
I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 : 2 JP (2 X 40 Menit)
Kegiatan | Langkah-langkah Model Discovery | Deskripsi Kegiatan | Alokasi Waktu |
Pendahuluan | Menciptakan Situasi (Stimulasi) | a. Guru mengucapkan salam kepada peserta didik. b. Guru dan peserta didik mengawali pembelajaran dengan berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing untuk menumbuhkan perilaku religius. c. Guru mempresensi peserta didik dan mengkondisikan peserta didik sebelum pembelajaran, agar peserta didik siap menghadapi pembelajaran. d. Guru memotivasi peserta didik dengan memperlihatkan posisi mereka di dalam kelas, kemudian keberadaan kelas mereka. e. Guru meminta peserta didik untuk menganalsis suatu bangunan sekolah yang terdiri atas ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah dll, kiprah serta fungsi keberadaan ruang-ruang tersebut serta apa jadinya bila ruang tersebut tidak tersedia. f. Guru mengecek kesiapan peserta didik sebelum memulai pembelajaran dan memperlihatkan tujuan pembelajaran pada hari ini. g. Peserta didik membentuk kelompok yang beranggotakan 5-6 orang. h. Guru membagikan LDS kepada masing-masing kelompok. i. Peserta didik mendiskusikan LDS dengan kelompoknya masing-masing. | 10 Menit |
Kegiatan Inti | Mengamati | · Peserta didik diajak mengamati lingkungan yang bersih, asri dan rapi | 60 menit |
Menanya | · Peserta didik mengajukan pertanyaan wacana abiotic dan biotik | ||
Mengumpulkan data | · Peserta didik melaksanakan observasi wacana Komponen abiotic dan biotik · Diskusi kelompok untuk mengkaji LDS mengidentifikasi konsep yang harus diperoleh melalui melalui kegiatan observasi. | ||
Mengasosiasi | · Peserta didik melaporkan hasil kegiatan observasi dan analisis yang memperlihatkan hasil observasi wacana pencemaran lingkungan · Peserta didik menyimpulkan tentang pencemaran lingkungan · Peserta didik menyimpulkan wacana polutan · Peserta didik bertanya wacana konsep-konsep yang belum jelas. | ||
Mengkomunikasi | · Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan · Peserta didik lain berguru menjadi pendengar yang baik, dan menghargai sobat yang sedang memperlihatkan pendapat (hasil diskusi). · Peserta didik yang akan memberi jawaban atau pertanyaan supaya tunjuk jari selanjutnya menyebutkan namanya. | ||
Penutup | · Peserta didik mereview hasil pembelajaran yang sudah dipelajari pada hari ini untuk penguatan. · Guru memperlihatkan penghargaan bagi peserta didik/kelompok yang berkinerja baik. · Guru memberi salam penutup dan mengakhiri pembelajarn bersama-sama peserta didik dengan mengucapkan hamdalah. | 10 Menit |
Pertemuan 2: 3 JP (3 X 40 Menit)
Kegiatan | Langkah-langkah Model Discovery | Deskripsi Kegiatan | Alokasi Waktu |
Pendahuluan | Menciptakan Situasi (Stimulasi) | a. Guru mengucapkan salam kepada peserta didik. b. Guru dan peserta didik mengawali pembelajaran dengan berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing untuk menumbuhkan perilaku religius. c. Guru mempresensi peserta didik dan mengkondisikan peserta didik sebelum pembelajaran, agar peserta didik siap menghadapi pembelajaran. d. Untuk menumbuhkan motivasi peserta didik, guru menunjukkan gambar jaringan dan organ (daun dan bagian-bagiannya), kemudian guru meninta peserta didik memperlihatkan idenya wacana “Apa yang dilihat?” e. Guru mengecek kesiapan peserta didik sebelum memulai pembelajaran dan memperlihatkan tujuan pembelajaran pada hari ini. f. Peserta didik membentuk kelompok yang beranggotakan 5-6 orang. g. Guru membagikan LDS kepada masing-masing kelompok. h. Peserta didik mendiskusikan LDS dengan kelompoknya masing-masing. | 10 Menit |
Kegiatan Inti | Mengamati | · Peserta didik mengamati air yang tercemar | 60 Menit |
Menanya | · Peserta didik mengajukan pertanyaan wacana ciri-ciri air yang tercemar | ||
Mengumpulkan data | · Peserta didik observasi selokan lingkungan sekolah. · Diskusi kelompok untuk mengkaji LDS mengidentifikasi konsep yang harus diperoleh melalui melalui kegiatan pengamatan. | ||
Mengasosiasi | · Peserta didik melaporkan hasil pengamatan dan analisis yang memperlihatkan ciri-ciri air yang terpolusi · Peserta didik menyimpulkan tentang factor -faktor pencemaran air · Peserta didik bertanya wacana dampak yang menghipnotis terjadinya pencemaran air | ||
Mengkomunikasikan | · Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan wacana pencemaran air dan cara mengatasinya · Peserta didik lain berguru menjadi pendengar yang baik, dan menghargai sobat yang sedang memperlihatkan pendapat (hasil diskusi). · Peserta didik yang akan memberi jawaban atau pertanyaan supaya tunjuk jari selanjutnya menyebutkan namanya. | ||
Penutup | · Peserta didik mereview hasil pembelajaran yang sudah dipelajari pada hari ini untuk penguatan. · Guru memberi salam penutup dan mengakhiri pembelajarn bersama-sama peserta didik dengan mengucapkan hamdalah. | 10 Menit |
Pertemuan 3 : 3 JP (3 X 40 Menit)
Tugas Terstruktur
Pertemuan 4 : 3 JP (3 X 40 Menit)
Kegiatan | Langkah-langkah Model Discovery | Deskripsi Kegiatan | Alokasi Waktu |
Pendahuluan | Menciptakan Situasi (Stimulasi) | a. Guru mengucapkan salam kepada peserta didik. b. Guru dan peserta didik mengawali pembelajaran dengan berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing untuk menumbuhkan perilaku religius. c. Guru mempresensi peserta didik dan mengkondisikan peserta didik sebelum pembelajaran, agar peserta didik siap menghadapi pembelajaran. d. Untuk menumbuhkan motivasi peserta didik, guru menunjukkan organ tubuh insan yang diambil dari torso manusia. e. Guru mengecek kesiapan peserta didik sebelum memulai pembelajaran dan memperlihatkan tujuan pembelajaran pada hari ini. f. Peserta didik membentuk kelompok yang beranggotakan 5-6 orang. g. Guru membagikan LDS kepada masing-masing kelompok dan didiskusikan dengan kelompoknya. h. Peserta didik mendiskusikan LDS dengan kelompoknya masing-masing. | 15 Menit |
Kegiatan Inti | Mengamati | · Peserta didik mengamati jalan raya | 90 Menit |
Menanya | · Peserta didik bertanya apakah penyebab pencemaran udara | ||
Mengumpulkan data | · Peserta didik observasi langsung dan mendata terjadinya pencemaran udara · Diskusi kelompok untuk mengkaji LDS mengidentifikasi konsep yang harus diperoleh melalui melalui kegiatan pengamatan. | ||
Mengasosiasi | · Peserta didik melaporkan hasil pengamatan dan analisis yang memperlihatkan hasil pengamatan wacana penyebab terjadinya pencemaran udara · Peserta didik menyimpulkan tentang factor-faktor penyebab pencemaran udara dan cara mengatasinya · Peserta didik bertanya wacana konsep-konsep yang belum jelas. | ||
Mengkomunikasikan | · Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan wacana percemaran udara · Peserta didik lain berguru menjadi pendengar yang baik, dan menghargai sobat yang sedang memperlihatkan pendapat (hasil diskusi). · Peserta didik yang akan memberi jawaban atau pertanyaan supaya tunjuk jari selanjutnya menyebutkan namanya. | ||
Penutup | · Peserta didik mereview hasil pembelajaran yang sudah dipelajari pada hari ini untuk penguatan. · Guru memberi salam penutup dan mengakhiri pembelajarn bersama-sama peserta didik dengan mengucapkan hamdalah. | 15 Menit |
Pertemuan 5 : 2 JP (2 X 40 Menit)
Kegiatan | Langkah-langkah Model Discovery | Deskripsi Kegiatan | Alokasi Waktu |
Pendahuluan | Menciptakan Situasi (Stimulasi) | a. Guru mengucapkan salam kepada peserta didik. b. Guru dan peserta didik mengawali pembelajaran dengan berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing untuk menumbuhkan perilaku religius. c. Guru mempresensi peserta didik dan mengkondisikan peserta didik sebelum pembelajaran, agar peserta didik siap menghadapi pembelajaran. d. Untuk menumbuhkan motivasi peserta didik, guru memperlihatkan gambar aneka macam macam sistem organ yang menyusun tubuh manusia. e. Guru mengecek kesiapan peserta didik sebelum memulai pembelajaran dan memperlihatkan tujuan pembelajaran pada hari ini. f. Peserta didik membentuk kelompok yang beranggotakan 5-6 orang. g. Guru membagikan LDS kepada masing-masing kelompok. h. Peserta didik mendiskusikan LDS dengan kelompoknya masing-masing. | 10 Menit |
Kegiatan Inti | Mengamati | · Peserta didik mengamati tanah yang tercemar | 60 Menit |
Menanya | · Pserta didik menanya penyebab terjadinya pencemaran tanah | ||
Mengumpulkan data | · Peserta didik mendata hasil pengamatan langsung dengan menuliskan ciri-ciri tanah yang terkotori . · Diskusi kelompok untuk mengkaji LDS mengidentifikasi konsep yang harus diperoleh melalui melalui kegiatan pengamatan. | ||
Mengasosiasi | · Peserta didik melaporkan hasil pengamatan dan analisis yang memperlihatkan hasil pengamatan wacana ciri-ciri tanah yang tercemar · Peserta didik menyimpulkan tentang factor-faktor penyebab pencemaran tanah · Peserta didik bertanya wacana konsep-konsep yang belum jelas. | ||
Mengkomunikasikan | · Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan wacana pencemaran tanah dan cara mengatasinya · Peserta didik lain berguru menjadi pendengar yang baik, dan menghargai sobat yang sedang memperlihatkan pendapat (hasil diskusi). · Peserta didik yang akan memberi jawaban atau pertanyaan supaya tunjuk jari selanjutnya menyebutkan namanya. | ||
Penutup | · Peserta didik mereview hasil pembelajaran yang sudah dipelajari pada hari ini untuk penguatan. · Guru memberikan kiprah pada peserta didik untuk mempelajari cuilan selanjutnya untuk dibahas di pertemuan selanjutnya. · Guru memberi salam penutup dan mengakhiri pembelajarn bersama-sama peserta didik dengan mengucapkan hamdalah. | 10 Menit |
Pertemuan keenam : Ulangan: 2 JP (2 X 40 Menit)
Pertemuan ketujuh : Remedial (1 JP )
J. PENILAIAN
a. Instrument Penlaian sikap
Penilaian Sikap Spiritual
Indikator :
1. Melakukan kegiatan pembelajaran secara religius setiap kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
2. Menunjukkan perilaku mengenali dan mengagumi segala ciptaan Tuhan
Lembar Penilaian Sikap Spiritual
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai perilaku spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (Ö) pada kolom skor sesuai perilaku spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
3 = selalu, apabila selalu melaksanakan sesuai pernyataan
4 = sering, apabila sering melaksanakan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
1 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang Melakukan dan sering tidak Melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik :…………………..
Kelas :…………………..
Tanggal Pengamatan :…………………..
Materi Pokok :…………………..
No | Aspek pengamatan | Skor | |||
1 | 2 | 3 | 4 | ||
1 | Berdoa sebelum dan sehabis melaksanakan sesuatu | ||||
2 | Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan | ||||
3 | Memberi salam sebelum dan sehabis memperlihatkan pendapat/prestasi | ||||
4 | Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun ukiran pena terhadap Tuhan dikala melihat kebesaran Tuhan | ||||
5 | Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan dikala mempelajari ilmu pengetahuan | ||||
Jumlah Skor |
Petunjuk Penskoran : Skor simpulan menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor simpulan menggunakan rumus :
Jumlah Skor Maksimum
b. Instrumen Penilaian Sikap
Penilaian Sikap Sosial (Penilaian Observasi)
Indikator : Peserta didik memperlihatkan perilaku objektif, jujur, kritis dan bertanggung jawab dalam merancang dan melaksanakan percobaan asam dan basa.
Lembar Penilaian Observasi
Kelas :
Sekolah :
No. | Nama | Sikap | Jumlah | |
Jujur | Bertanggung jawab | |||
Skor Maksimum
Pedoman Observasi Sikap Jujur
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai perilaku social peserta didik dalam kejujuran. Berilah tanda cek (Ö) pada kolom skor sesuai perilaku jujur yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melaksanakan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melaksanakan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melaksanakan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah Melakukan
Nama Peserta Didik : …………………….
Kelas : ……........................
Tanggal Pengamatan : ……………………
Materi Pokok : ……………………
No | Aspek Pengamatan | Skor | |||
1 | 2 | 3 | 4 | ||
1 | Tidak nyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan/tugas | ||||
2 | Tidak Melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap tugas | ||||
3 | Mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu apa adanya | ||||
4 | Melaporkan data atau warta apa adanya | ||||
5 | Mengikuti kesalahan atau kekurangan yang dimiliki | ||||
Jumlah Skor |
Skor Maksimum
Pedoman Observasi Sikap Bertanggung Jawab
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai perilaku social peserta didik dalam kejujuran. Berilah tanda cek (Ö) pada kolom skor sesuai perilaku jujur yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melaksanakan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melaksanakan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melaksanakan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah Melakukan
Nama Peserta Didik : …………………….
Kelas : ……........................
Tanggal Pengamatan : ……………………
Materi Pokok : ……………………
No | Aspek Pengamatan | Skor | |||
1 | 2 | 3 | 4 | ||
1 | Melaksanakan kiprah individu dengan baik | ||||
2 | Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan | ||||
3 | Tidak menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat | ||||
4 | Mengembalikan barang yang dipinjam | ||||
5 | Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan | ||||
Jumlah Skor |
Skor Maksimum
c. Instrumen Penilaian Pengetahuan
Uraian 1
1. Sebutkan sarat fisik air bersih!
Jawab : ......................................................................................................................
2. Sebutkan penyebab terjadinya polusi udara terhadap lingkungan!
Jawab : ......................................................................................................................
3. Sebutkan 3 dampak yang ditimbulkan pencemaran tanah!
Jawab : ......................................................................................................................
4. Sebutkan isi Prinsip ekologi yang dikenal 4R!
......................................................................................................................
5. Sebutkan 4 akibat pencemaran terhadap Makhluk Hidup Secara Global
............................................................................................................................
No | Kunci Jawaban | Skor |
1 | Tidak berasa, tidak bacin dan tidak berwarna | 2 |
2 | · Karbon monoksida (CO), Sulfur dioksida (SO2) dan Nitrogen Oksida (NO2) · CFC (Chloro Fluora Carbon) · Asap | 2 |
3 | · Terganggunya kehidupan mikroorganisme tanah · Berubahnya sifat kimiawi atau sifat tanah, sehingga tanah tidak baik untuk pertumbuhan tanaman. · Mengubah dan menghipnotis keseimbangan ekologis dalam suatu ekosistem | 2 |
4 | • Recycle (pendaur ulangan), • Reuse (penggunaan Ulang), • Reduce, • Repair. | 2 |
5 | 1. Menurunnya kualitas lingkungan 2. Mematikan aneka macam makhluk hidup dalam waktu relatif cepat 3. Menaikkan kadar karbon dioksida di atmosfer 4. Menimbulkan efek rumah kaca, karena semakin banyak pembakaran berarti semakin banyak terbentuk karbondioksida. | 2 |
Jumlah skor | 10 |
d. Instrument Penilaian Ketrampilan
Penilaian lembar hasil analisis/presentasi
FORMAT PENILAIAN PRESENTASI
Topik :
Nama Proyek :
Waktu Pelaksanaan :
Nama Peserta didik :
Kelas :
No. | Aspek | Skor (1-4) |
1. | a. Persiapan b. Rumusan Judul c. Sistematika Kegiatan d. Keakuratan Informasi e. Analisis f. Penarikan Kesimpulan | |
Total Skor |
e. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
v Remedial mampu diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri atas dua cuilan : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar
v Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memperlihatkan kiprah bagi peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal), contohnya sebagai berikut.
Ø Mencara warta mengenai aneka macam teknologi ramah lingkungan serta aplikasinya
b. Pengayaan
v Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi pembelajaran yang mampu diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
v Pengayaan mampu ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik.
v Direncanakan menurut IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan pengembangan lebih luas contohnya
Ø Menyelidiki dampak teknologi tidak ramah lingkungan terhadap lingkungan alam,
Godong, 4 Januari 2019
Mengetahui Guru Mapel IPA
Kepala Sekolah
Drs.Bambang Setiawan,M .Pd Dra.Ganiswati Budi Indjati
NIP. 19680625 199702 1 001 NIP. 19650821 200801 2 002
LAMPIRAN
MATERI
Pertemuan Pertama
Definisi Pencemaran Lingkungan
Lingkungan ialah segala sesuatu yang ada di sekitar kita, terdiri dari lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Lingkungan yang asri, bersih, dan sehat menjadi dambaan semua orang. Lingkungan yang kotor, rusak dan terkotori sangat mengganggu atau merugikan insan dan makhluk hidup lainnya. Bagaimana dengan lingkungan sekolahmu?
Apakah pencemaran lingkungan itu? Pencemaran lingkungan ialah bencana masuknya zat -zat atau komponen lain yang merugikan lingkungan. Zat - zat yang mengakibatkan polusi atau pencemaran disebut polutan. Polutan mampu berupa materi kimia, abu dan makhluk hidup.
Kapan suatu zat mampu dikatakan sebagai polutan? Zat mampu dikatakan polutan apabila
a) kadarnya melebihi batas kadar normal atau ambang batas;
b) berada pada waktu yang tidak tepat;
c) berada pada tempat yang tidak semestinya.
Pencemaran ada tiga macam, yaitu pencemaran air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah
Pertemuan kedua
Pencemaran Air
Pencemaran air ialah bencana masuknya zat atau komponen lainnya ke dalam lingkungan perairan, sehingga kualitas air terganggu.
Air dikatakan terkotori apabila air itu sudah berubah, baik warna,bau, derajat keasamannya (pH), maupun rasanya. Dengan kata lain, air terkotori apabila terjadi penyimpangan sifat-sifat air dari
keadaan normalnya.
ü Pencemaran air mampu terjadi pada sumber mata air, sumur, sungai rawa-rawa, danau, dan laut. Bahan pencemaran air mampu berasal dari limbah industri, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian.
ü Faktor-Faktor Penyebab Pencemaran (Sumber Polutan) Air
a) Limbah Industri
Air limbah industri cenderung mengandung zat berbahaya. Oleh karena itu, harus dicegah agar tidak dibuang ke susukan umum. Jenis limbah yang berasal dari industri mampu berupalimbah organik berbau, menyerupai limbah pabrik tekstil atau limbah pabrik kertas. Adapun yang berupa limbah anorganik berupa cairan panas, berbuih dan berwarna, yang mengandung asam, berbau menyengat. Seperti limbah pabrik baja, limbah pabrik emas, limbah pabrik cat, limbah pabrik pupuk organik, limbah pabrik farmasi, dan lain-lain.
b) Limbah Rumah Tangga Limbah rumah tangga merupakan limbah yang berasal dari
hasil samping kegiatan perumahan. Seperti rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah penginapan (hotel), rumah makan, dan puing-puing materi bangunan serta besi-besi renta bekas mesinmesin atau kendaraan. Limbah rumah tangga mampu berasal dari materi organik, anorganik, maupun materi berbahaya dan beracun. Limbah organik, menyerupai kulit buah sayuran, sisa makanan, kertas, kayu, daun, dan aneka macam materi yang mampu diuraikan oleh mikroorganisme. Limbah yang berasal dari materi anorganik, antara lain besi, aluminium, plastik, kaca, kaleng bekas cat, dan minyak wangi sukar diuraikan oleh mikroorganisme.
c) Limbah Pertanian Pertanian juga mampu berakibat terjadinya pencemaran air,
terutama final dari penggunaan pupuk dan materi kimia pertanian tertentu menyerupai insektisida, dan herbisida. Limbah materi berbahaya dan beracun, antara lain timbul final adanya kegiatan pertanian berupa obat-obatan pembasmi hama penyakit (pestisida contohnya insektisida) dan pupuk organik, contohnya urea.
ü Akibat Pencemaran terhadap Makhluk Hidup Secara Global
1. Menurunnya kualitas lingkungan atau ekosistem, sehingga timbul aneka macam gangguan terhadap makhluk hidup yang ada dalam lingkungan termasuk manusia.
2. Mematikan aneka macam makhluk hidup dalam waktu relatif cepat, karena bahan-bahan pencemar biasanya memperlihatkan bermacam - macam tingkat peracunan (toksisitas).
3. Menaikkan kadar karbon dioksida di atmosfer, karena pembakaran materi bakar minyak bumi, watu bara, dan kebakaran hutan, baik karena perbuatan insan atau secara alami.
4. Menimbulkan efek rumah kaca, karena semakin banyak pembakaran berarti semakin banyak terbentuk karbondioksida. Kemudian karbondioksida terkumpul di atmosfer bumi. Dalam jumlah banyak gas karbondioksida menghalangi pantulan panas dari bumi ke atmosfer. Jadi panas akan dipantulkan kembali ke bumi, sehingga permukaan bumi lebih panas. Efek rumah kaca mampu menaikkan suhu udara secara global sehingga mampu mengubah teladan iklim di seluruh dunia. Bila bencana ini terjadi, final yang ditimbulkan mampu mencairkan es di kutub. Bila es di kutub mencair maka permukaan laut akan naik.
5. Terjadinya hujan asam. Hujan asam ialah hujan yang terjadi dikala sinar matahari mengakibatkan pengikatan welirang oksida dan nitrogen oksida dengan O2 dan uap air di udara. Akibat pencemaran yang disebabkan oleh nitrogen oksida (NO2) dan welirang oksida (SO2) dalam jumlah banyak menyebakan terjadinya hujan asam. Bila pencemaran hujan asam terjadi terus menerus mengakibatkan tanah, sungai, danau, dan perairan air tawar menjadi asam. Zat asam turun bersama hujan merusak tumbuhan, mikroorganisme tanah/air dan mengganggu kehidupan air tawar. Hujan asam mampu merusak tumbuhan karena akan memindahkan zat hara di daun dan menghalangi pengambilan nitrogen.
ü Berikut ini usaha yang dilakukan untuk mencegah dan mengatasi pencemaran air
1.Limbah industri
• Pencemaran air oleh limbah industri mampu dicegah dan ditanggulangi dengan menampung dan mengolah limbah industri sebelum dibuang sehingga zat-zat yang beracun mampu dihilangkan dan tidak mencemari lingkungan atau ekosistem.
• Pencemaran air karena sejenis logam dari limbah industri mampu dicegah dengan menanam tumbuhan sejenis alang-alang di sekitar perairan tempat pembuangan limbah. Tanaman ini mampu menyerap racun dari air tanpa menghipnotis pertumbuhan tumbuhan itu sendiri.
2.Limbah pertanian
• Penggunaan pestisida yang praktis di uraikan oleh alam.
• Pemberantasan hama secara biologis yaitu dengan menggunakan makhluk hidup' pemakan hama tersebut.
• Mencegah limbah pertanian agar tidak masuk ke sungai.
• Pengaturan penggunaan pupuk buatan dengan tidak memupuk lahan kosong, tidak memupuk dikala hujan, tidak membuang pupuk ke sungai atau danau.
3.Limbah rumah tangga
• Membuat tempat pembuangan sampah.
• Mengolah sampah organik untuk dibuat pupuk (kompos).
• Membuat tempat penampungan limbah yang berupa air buangan.
ü Pengolahan bertujuan
untuk menetralkan air dari bahan-bahan tersuspensi dan terapung, menguraikan bahan
organik biodegradable, meminimalkan kuman patogen, serta memerhatikan estetika dan lingkungan.
ü Pengolahan air limbah mampu dilakukan sebagai berikut.
a) Pembuatan Kolam Stabilisasi
Dalam kolam stabilisasi, air limbah diolah secara alamiah untuk menetralisasi zat-zat pencemar sebelum air limbah dialirkan ke sungai. Kolam stabilisasi yang umum digunakan
adalah kolam anaerobik, kolam fakultatif (pengolahan air limbah yang terkotori materi organik pekat), dan kolam maturase (pemusnahan mikroorganisme patogen). Kolam stabilisasi ini mampu digunakan oleh semua kalangan karena memilikinya murah dan praktis digunakan.
b) IPAL ( Instalasi Pengolahan Air Limbah) Pengolahan air limbah ini menggunakan alat-alat khusus. Pengolahan ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu primary treatment (pengolahan pertama), secondary treatment (pengolahan kedua), dan tertiary treatment (pengolaha lanjutan). Primary treatment merupakan pengolahan pertama yang bertujuan untuk memisahkan zat padat dan zat cair dengan menggunakan filter (saringan) dan kolam sedimentasi. Secondary treatment merupakan pengolahan kedua, bertujuan untuk mengoagulasikan, menghilangkan koloid, dan menstabilisasikan zat organik dalam limbah. Tertiary treatment merupakan lanjutan dari pengolahan kedua, yaitu penghilangan nutrisi atau unsur hara, khususnya nitrat dan fosfat, serta penambahan klor untuk memusnahkan mikroorganisme patogen.
c) Pengelolaan Excrexta (Human Excreta)
Human excreta merupakan materi buangan yang di keluarkan dari tubuh manusia, meliputi tinja (feses), dan air kencing (urine). Excreta banyak terkandung dalam air limbah rumah tangga. Excreta banyak mengandung kuman patogen penyebab penyakit. Jika tidak dikelola dengan baik, excreta dapat mengakibatkan aneka macam jenis penyakit. Pengelolaan excreta mampu dilakukan dengan menampung dan mengolahnya pada jamban atau septic tank yang ada di sekitar tempat tinggal, dialirkan ke tempat pengelolaan, atau dilakukan secara kolektif
ü Menangani limbah cair dan padat diharapkan tidak mengakibatkan polus dengan prinsip ekologi yang dikenal istilah 4R, yaitu
• Recycle (pendaur ulangan),
• Reuse (penggunaan Ulang), Reduce, Repair.
Pertemuan Ketiga :
Tugas Terstruktur (Tugas projek penjernihan air ,lihat buku siswa halaman 59)
Pertemuan Keempat
Pencemaran Udara
Udara ialah salah satu faktor abiotik yang menghipnotis kehidupan komponen biotik (makhluk hidup). Udara mengandung senyawa-senyawa dalam bentuk gas, di antaranya mengandung gas yang amat penting bagi kehidupan, yaitu oksigen. Dalam atmosfer bumi terkandung sekitar 20% oksigen yang dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup yang ada di dalamnya. Oksigen berperan dalam pembakaran senyawa karbohidrat di dalam tubuh organisme melalui pernapasan.
1) Pencemaran Udara Primer
Pencemaran udara ini disebabkan langsung dari sumber pencemar. Contohnya peningkatan kadar karbon dioksida yang disebabkan oleh program pembakaran oleh manusia.
2) Pencemaran Udara Sekunder
Berbeda dengan pencemaran udara primer, pencemaran udara sekunder terjadi final reaksi antara substansi-substansi pencemar udara primer yang terjadi di atmosfer. Misalnya, pembentukan ozon yang terjadi dari reaksi kimia partikel-partikel yang mengandung oksigen di udara.
Berikut ialah penyebab pencemaran udara
a) Aktivitas alam
Aktivitas alami yang terjadi pada alam mampu menimbulkan
b) Aktivitas Manusia
Berikut merupakan pencemaran yang diakibatkan oleh
aktivitas manusia:
(1) Pembakaran sampah
(2) Asap–asap industri
(3) Asap kendaraan
(4) Asap rokok
(5) Senyawa-kimia buangan menyerupai CFC, dan lain-lain
üDampak yang ditimbulkan darip encemaran udara antara lain sebagai berikut.
a) Bagi Kesehatan, terbukti bahwa kualitas udara yang menurun final pencemaran mengakibatkan aneka macam penyakit. Seperti ISPA (infeksi susukan pernapasan) ialah salah satunya, susukan pernapasan merupakan portal masuknya udara ke dalam tubuh.
2) Bagi Tumbuhan
Abu vulkanik yang berasal dari meletusnya gunung berapi, membuat udara terkotori dan memicu terjadinya hujan asam.Hujan asam mengandung senyawa welirang yang bersifat asam.
Kondisi asam ini mampu mematikan tumbuhan setempat.
3) Efek rumah kaca
Konsentrasi karbon dioksida dan karbon monoksida yang tinggi di atmosfer akan memicu terjadinya dampak rumah kaca yakni peningkatan suhu bumi. CO dan CO2 akan membentuk semacam lapisan yang akan menahan panas bumi keluar, sehingga panasyang ditimbulkan bumi akan terkungkung di dalam menyerupai pada rumah kaca
4) Rusaknya Lapisan Ozon
CFC merupakan senyawa yang sering digunakan dalam produk-produk pendingin (freezer, AC) dan aerosol. Ketika CFC terurai di atmosfer maka akan memicu reaksi dengan oksigen penyusun ozon. Dengan demikian, ozon akan terurai yang mengakibatkan lapisan ozon berlubang
Pertemuan kelima
Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah ialah suatu keadaan di mana materi kimia buatan insan masuk dan mengubah lingkungan tanah alami.
Tidak jauh berbeda dengaa pencemaran air dan udara, ternyata pencemaran tanah juga aneka macam penyebabnya di antaranya menyerupai ini.
1) Limbah domestic Limbah domestik mampu berasal dari tempat menyerupai pemukiman
2) Limbah industry, Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah industri juga mampu dibedakan menjadi dua macam yaitu limbahpadat dan limbah cair. Hg, Zn, Pb, dan Cd merupakan zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme
3) Limbah pertanian ,misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantasan hama tanaman.
ü Ada dua cara utama yang mampu dilakukan apabila tanah sudah tercemar, yaitu remediasi dan bioremediasi, yaitu sebagai berikut.
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan
ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi ialah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam mampu berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah
Pertemuan keenam ( Ulangan 2 JP )
Pertemuan ketujuh: Remidial ( 1 JP )
Kegiatan 1
Pengaruh Penebangan Hutan
B. Tujuan :
Memahami dampak tumbuhan terhadap timbulnya erosi
C. Alat dan Bahan :
• Kotak kayu atau kotak seng 4 buah dengan ukuran sama.
• Gelas kimia 500 cc atau gelas besar 4 buah
• Alat penyiram tanaman
• Gelas ukur
• Cangkul
• Air
• Tanah berumput tebai
• Tanah berumput tipis
D. Urutan Kerja
1. Buatlah kotak menyerupai pada gambar berikut!
Jenis kotak dari keempat kotak diusahakan sama.
2. Letakkan ke empat kotak pada posisi miring (kemiringan harus sama). Lihat gambar berikut!
3. Siram air yang sama banyaknya keempat kotak, kemudian tampunglah air yang telah disiramkan itu.
4. Bandingkan keadaan air tampungan tersebut. Isikan ke dalam tabel berikut!
No | Hal yang diamati | Air Tampungan | |||
1 | 2 | 3 | 4 | ||
1 | Keadaan air | ||||
2 | Volume air | ||||
3 | Tanah yang mengendap |
E. Pertanyaan :
1. Perubahan lingkungan apa saja yang terjadi secara alam!
Jawab : ......................................................................................................................
...................................................................................................................................
2. Bandingkan air tampungan antara kotak 3 dan kotak 4!
Manakah yang lebih banyak? Mengapa?
Jawab : ......................................................................................................................
...................................................................................................................................
3. Apakah yang mengakibatkan keruhnya air tampungan?
Jawab : ......................................................................................................................
...................................................................................................................................
4. Terbawanya tanah oleh air itu disebut erosi. Sebutkan faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya erosi!
Jawab : ......................................................................................................................
...................................................................................................................................
5. Sebutkan usaha untuk mencegah terjadinya erosi!
Jawab : ......................................................................................................................
...................................................................................................................................
6. Buatlah kesimpulan pada kegiatan ini!
Jawab : ......................................................................................................................
...................................................................................................................................
.........................................................
Kegiatan 2:
Pencemaran Air
A. Tujuan : Mengetahui dampak pencemaran air
B. Alat dan Bahan :
• 4 buah gelas
• Air mineral
• Tiga ekor ikan kecil sejenis
• Detergen
• Pengukur waktu
C. Urutan Kerja
1. Siapkanlah tiga buah gelas bekas air mineral yang ukurannya sama (200 mL).
2. Berilah label pada masing-masing gelas dengan menuliskan A, B,dan C.
3. Isilah masing-masing gelas dengan air mineral sebanyak 150 mL (mengukur air dengan menggunakan gelas ukur). Kalau tidak ada gelas ukur, isilah dengan jumlah yang sama banyak.
4. Siapkanlah tiga ekor ikan kecil sejenis yang ukuran besarnya sama (kamu mampu menggunakan ikan kecil apapun yang ukurannya sama yang ada di daerahmu).
5. Siapkanlah detergen dan sendok kecil atau untuk lebih detail kau mampu menggunakan timbangan digital untuk mengukur jumlah detergennya.
6. Ambillah satu sendok kecil detergen, kemudian masukkan ke dalam gelas B.
7. Lakukanlah hal yang sama dengan ukuran dua kalinya (dua sendok kecil) detergen dan masukkan ke dalam gelas C.
8. Gelas A tidak ditambahkan detergen.
9. Setelah semuanya siap, ambillah ikan kecil yang kau siapkan, dan masukkan ke dalam gelas masing-masing satu ekor.
10. Amatilah apa yang terjadi pada ikan (kondisi) pada periode waktu tertentu. Catatlah semua hasil pengamatanmu kedalam tabel!
No | Gelas | Waktu | Keadaan ikan sebelum ada detergen | Keadaan ikan sehabis ada detergen | Keterangan |
A | 5 menit | ||||
10 menit | |||||
B dst. |
D. Pertanyaan:
1. Bagaimanakah keadaan ikan sebelum ada detergen dan sehabis detergen?
2. Pada menit keberapa ikan tidak bergerak?
3. Mengapa demikian?
4. Kesimpulan
Laporkan hasil kegiatanmu. Presentasikan di depan kelas.
Tuliskan nama pencemaran,penyebabnya dan cara menanggulanginya!
Belum ada Komentar untuk "Rpp Ipa Pencemaran Lingkungan Kurikulum 2013"
Posting Komentar