Pak Guru Menggunakan Cincin Watu Akik, Kenapa Tidak?

Akhir-akhir ini Indonesia sudah kena "demam batu akik". Hampir seluruh Indonesia mulai dari kota-kota besar sampai pelosok negeri kena demam batu akik ini, Bahkan ada beberapa pemerintah daerah ibarat Sumatera selatan mewajibkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) memakai cincin batu akik.

Contoh batu Akik dengan Harga 10 Juta

Kalau sudah ibarat ini apakah boleh dan pantas seorang guru memakai batu akik? Baiklah sebelum kita masuk pembahasan ini, bagi yang muslim coba kita baca hadist berikut ini:


 عن أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ خَاتَمُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ وَرِقٍ وَكَانَ فَصُّهُ حَبَشِيًّا -رواه مسلم  

“Dari Anas bin Malik ra dia berkata, bahwa cincin Rasulullah saw itu terbaut dari perak dan mata cincinya itu mata cincin Habasyi”. (H.R. Muslim)  Sumber: NU.or.id

Kalau dilihat dari hadist ini, Rosulullah juga memakai Cincin yang terbuat dari perak dengan mata cincin Habasyi, Berarti agama Islam tidak melarang memakai Cincin Batu Akik. Dengan catatan tidak berlebihan dan tidak memunculkan kesombongan bagi yang pemakaiannya.

Mari kita lihat di konteks seorang guru yang memakai Cincin batu akik juga tidak ada larangan. Tetapi bagi seorang guru pantaskanlah diri kita dengan embel-embel yang kita gunakan. Maksudnya jikalau memakai batu akik pakailah yang berukuran relatif lebih kecil dan tidak terlalu mencolok.

Cincin dengan batu akik yang besar biasanya akan menjauhkan kita dari siswa. Ini dongeng yang terjadi pada diri saya beberapa hari yang lalu.

Ada seorang siswa kelas 5 SD yang sangat pintar, sopan, dan rajin dalam belajarnya. siswa ini setiap datang dan mau pulang dari sekolah selalu salim dan salam ke gurunya. Tapi Suatu hari, tepatnya Sabtu, 30 Mei 2015 yang kemudian di pulang di jemput oleh Ayahnya ( Ayahnya juga memakai batu akik hehehe ). Dia salam dan salim ke beberapa gurunya, tetapi tidak salim ke saya dan 3 guru lain yang memakai batu akik.

Sang Ayah menegur dan mengingatkan Siswa dengan ramah dan penuh kasih sayang.

"Teteh (kakak dalam bahasa sunda), Kenapa tidak salim ke guru yang lain? salim dulu atuh1" Kata sang Ayah.

Anak ini menjawab dengan Malu-malu.

"Gak mau ah, Ada batu akiknya, sakit kening teteh kalau salim, kena batu akik Pak Guru".

Saya pun, hanya tersenyum. :-)

Ya, balik lagi ke Pak guru memakai cincin baru akik, boleh-boleh saja. asal tidak berlebihan. baik dari ukuran batu dan jumlah yang digunakan.


=====================================================================
Bagi Pak guru yang mau Koleksi Batu akik jenis Red Raflesia Bengkulu silakan Klik Disini
=====================================================================

Belum ada Komentar untuk "Pak Guru Menggunakan Cincin Watu Akik, Kenapa Tidak?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel