Ilustrasi : Darah mempunyai pH yang relatif tetap di sekitar 7,4. Hal ini dimungkinkan alasannya ialah adanya larutan penyangga dalam darah, yakni campuran H2CO3/ HCO3–, sehingga meskipun setiap dikala darah kemasukan berbagai zat yang bersifat asam maupun basa, tetapi pengaruhnya terhadap perubahan pH mampu dinetralisir. Jika darah kemasukan zat yang bersifat asam, maka ion H+ dari asam tersebut akan bereaksi dengan ion HCO3– Reaksi : H+(aq) + HCO3–(aq) H2CO3(aq) Sebaliknya, jikalau darah kemasukan zat yang bersifat basa, maka ion OH– akan bereaksi dengan H2CO3: Reaksi : OH–(aq) + H2CO3(aq) HCO3–(aq) + H2O(l)
Dalam materi bimbing ini, Anda akan mempelajari Campuran dari Asam/Basa Lemah berlebih dengan Asam/Basa Kuat yang menghasilkan larutan Penyangga (Buffer) dan campuran Asam/Basa Lemah dengan Asam/Basa Kuat yang semua habis bereaksi yang dikenal sebagai Hidrolisis. Dalam mempelajari materi bimbing ini, acara belajar yang diberikan terbagi atas tiga serpihan yakni acara belajar 1, acara belajar 2 dan acara belajar 3. Dalam acara belajar 1, anda akan mempelajari Larutan Penyangga (Buffer), dalam acara belajar 2, anda akan mempelajari Hidrolisis Garam, serta dalam acara belajar 3, anda akan mempelajari kelarutan (s) dan hasil kali kelarutan (Ksp).
Kegiatan Belajar 1: Larutan Penyangga (Buffer) Setelah anda mempelajari materi bimbing ini, anda diharapkan mampu memahami campuran yang larutan asam dan larutan basa yang menghasilkan Larutan Penyangga (buffer), dan secara khusus, anda diharapkan mampu : 1. Menganalisis larutan penyangga dan bukan penyangga. 2. Mengidentifikasi sifat larutan penyangga. 3. Membedakan larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. 4. Menentukan pH atau pOH larutan penyangga melalui perhitungan. 5. Menentukan pH larutan penyangga jikalau ditambahkan sedikit asam berpengaruh dan basa kuat atau dengan pengenceran melalui perhitungan. 6. Menjelaskan peranan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari baik dalam tubuh makhluk hidup maupun dalam lingkungan
Nah untuk memahami campuran larutan asam dan larutan basa yang menghasilkan Larutan Penyangga, simak uraian berikut : Pada pembahasan sebelumnya, mengenai reaksi asam basa dan perhitungannya terdapat beberapa kemungkinan dalam menghitung pH campuran hasil dari reaksi larutan asam basa. Asam berpengaruh + Basa kuat 1. Asam berpengaruh + basa kuat Dihasilkan garam netral dengan pH = 7 2. Asam berpengaruh (berlebih) + basa kuat Dihasilkan asam berpengaruh sisa dan garam serta air. Nilai pH larutan ditentukan oleh konsentrasi ion H+ pada asam berpengaruh sisa 3. Asam berpengaruh + basa berpengaruh (berlebih) Dihasilkan basa berpengaruh sisa dan garam serta air. Nilai pOH larutan ditentukan oleh konsentrasi ion OH- pada basa berpengaruh sisa
Asam / Basa Lemah + Kuat Berlebih 1. Asam lemah + basa berpengaruh berlebih Dalam kasus ini, nilai pOH dianggap ditentukan hanya dari sisa basa kuatnya 2. Basa Lemah + asam berpengaruh berlebih Dalam kasus ini, nilai pH dianggap ditentukan hanya dari sisa asam kuatnya
Asam / Basa Lemah berlebih + Kuat Berbeda dengan reaksi asam basa di atas, kasus ini akan menghasilkan larutan buffer (penyangga) yakni larutan yang mampu mempertahankan pH jikalau ditambahkan sedikit asam atau sedikit basa atau terjadi pengenceran
Untuk lebih memahami, silakan penjelasan terperinci lebih dalam dengan membaca materi bimbing yang disediakan serta cara perhitungan pH larutan penyangga (buffer) berikut : |
Belum ada Komentar untuk "Larutan Penyangga"
Posting Komentar