Belajar Aturan Dasar Kimia


      Dalam postingan sebelumnya, anda telah diperkenalkan dengan konsep dasar ihwal bagaimana perubahan kimia dituliskan dalam bentuk persamaan reaksi. Anda sudah mencar ilmu sedikit mengenai rumus kimia dan menuliskan persamaan reaksi seimbang. Dalam postingan artikel kali ini kita akan mengupas beberapa Hukum Kimia dasar dan dengan cara bagaimana kita mampu menerapkan aturan kimia dalam perhitungan kimia. Anda juga akan mempelajari bagaimana berpikir secara kimia mengenai jumlah zat yang bergabung dalam reaksi kimia.
Kolase : Ilmuan pelopor Hukum-hukum dasar kimia

    Nah sahabat mencar ilmu dan menyebarkan sebelum anda mulai membaca dan mencar ilmu dari artikel ini, catat yah beberapa tujuan akan di capai dikala anda sudah merampungkan semua aktifitas belajar. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari mencar ilmu dengan artikel ini sebagai berikut :
1.  Menjelaskan aturan kekekalan massa
2.  Menjelaskan aturan perbandingan tetap
3.  Menerapkan aturan kekekalan massa dan perbandingan tetap untuk merampungkan perhitungan kimia
4.  Menjelaskan aturan kelipatan perbandingan
5.  Menjelaskan aturan perbandingan volume
6.  Menjelaskan hipotesis Avogadro
7.  Menerapkan hukum perbandingan volume dan hipotesis avogadro untuk merampungkan perhitungan kimia

Pada mulanya hanya sedikit diketahui mengenai sifat-sifat dari zat dan reaksi kimia. Kimia hanya merupakan pengetahuan mencampurkan dan memisahkan zat-zat dengan perbandingan tertentu. Namun Antoine Laurent Lavoiser dengan penelitian dan percobaan yang terkontrol dalam wadah tertutup ihwal reaksi pembakaran dengan melibatkan oksigen mengatakan serta menerangkan bahwa pada dikala reaksi tidak terjadi perubahan massa. Apa yang dilakukan oleh Lavoiser ini, kemudian berkembang penelitian-penelitian ihwal aneka macam topic. Penelitian yang dilakukan kemudian menghasilkan aturan-aturan yang dijadikan dasar dalam perhitungan kimia.
Aturan-aturan inilah yang dikenal sebagai aturan dasar ilmu kimia. Ada lima aturan dasar yang akan anda pelajari dalam artikel ini yaitu aturan kekekalan massa (hukum Lavoiser), aturan perbandingan tetap (hukum Prouts), aturan kelipatan perbandingan (hukum Dalton), aturan perbandingan volume (hukum Gay Lussac) serta Hipotesis Avogadro.
     
Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoiser)
Pernah anda melihat pembakaran kertas? Zat apakah yang tesisa dari pembakaran tersebut? Samakah berat kertas semula dengan debu sisa pembakaran? Jawabannya pasti debu hasil pembakaran lebih ringan bukan dari kertas yang dibakar?
Nah pernah anda berpikir jikalau pembakaran yang dilakukan di lakukan dalam suatu wadah dimana dikala terjadi pembakaran, semua hasil pembakaran tidak ada yang hilang pasti akhirnya akan berbeda dengan pengalaman di atas?
Pada tahun 1785, Antoine Laurent Lavoiser dalam aturan nya menemukan fakta bahwa pada reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa, arrtinya “massa zat sebelum dan sehabis reaksi adalah sama”
Jika begitu pada pembakaran kertas di atas, massa kertas yang dibakan dengan hasil pembakaran berupa debu harusnya berlaku aturan kekekalan massa Lavoiser?

Mengapa massa debu yang dihasilkan lebih kecil dari massa kertas yang dibakar?
Pembakaran memerlukan oksigen, jikalau diperhatikan dengan cermat dikala pembakaran akan dihasilkan asap, oksida karbon dan uap air selain debu hasil pembakaran, betulkan sahabat?
Nah jikalau kita menimbang keseluruhan massa zat pembakaran (abu, asap, oksida karbon, uap air) tentunya akan sama dengan massa kertas.
Massa kertas + massa oksigen = massa debu + oksida karbon + asap + uap air

Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Prouts)
Pada tahun 1799, Joseph Louis Proust menemukan sifat penting dari suatu senyawa. Senyawa yang sama, meskipun berasal dari sumber yang berbeda atau dibuat dengan cara yang berbeda, ternyata mempunyai komposisi yang sama. Salah satu eksperimen yang dilakukannya adalah mereaksikan unsur hidrogen dan unsur oksigen selalu bereaksi membentuk senyawa air dengan perbandingan massa yang tetap, yaitu 1 : 8

Perhatikan data berikut :
Massa unsur H yang direaksikan (gram)
Massa unsur O yang direaksikan (gram)
Massa senyawa air yang terbentuk (gram)
Sisa unsur H atau O (gram)
1
8
9
0
2
8
9
1 gram H
1
9
9
1 gram O
2
16
18
0

Berdasarkan data tersebut, berapa perbandingan massa oksigen dan hydrogen yang dibutuhkan untuk membuat senyawa air? Ternyata jikalau dicermati, bahwa senyawa air selalu mengandung unsur – unsur dengan perbandingan massa yang tetap dan tertentu. Fakta ini menerangkan bahwa “Perbandingan massa unsur – unsur dalam suatu senyawa adalah tetap” yang dikenal sebagai Hukum Perbandingan tetap

Pada pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya kedua aturan di atas tidak mampu dipisahkan.

Contoh :
Sebanyak 24 gram karbon dibakar dengan 32 gram oksigen menghasilkan gas karbondioksida (CO2). Jika Ar C = 14; Ar O = 16, maka pernyataan manakah dibawah ini yang benar.
1.    Dihasilkan CO2 sebanyak 44 gram
2.    Ada sisa karbon sebanyak 4 gram
3.    Massa zat sehabis reaksi adalah 56 gram
4.    Ada sisa oksigen sebanyak 6 gram

Perhatikan pembahasan berikut :
Menurut aturan Prouts >>>>>>>
massa C : massa O dalam senyawa CO2
1 x Ar C  : 2 x Ar O 
     12      : (2 x 16)
     12      : 32
Dari nilai tersebut berarti :
a.    Terdapat gas CO2 sebanyak 44 gram yang dihasilkan (diperoleh dari massa C + massa Oksigen = 12 + 32 = 44 g)
b.    Massa C yang bereaksi = 12 gram artinya ada sisa C sebanyak 24 – 12 = 12 g
c.    Massa O yang bereaksi sebanyak 32 gram artinya tidak ada sisa oksigen yang bereaksi
d.    Massa sehabis reaksi diperoleh dari massa hasil reaksi (massa CO2) + massa sisa hasil reaksi (massa C) >>> (44 g CO2 + 12 g sisa C) = 56 g
Dengan demikian pernyataan yang tepat adalah 1 dan 3

Belum ada Komentar untuk "Belajar Aturan Dasar Kimia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel